Saturday, June 16, 2012

Kolonialisme Indonesia di Papua dan Upaya Genocida Rakyat Papua oleh Indonesia

Mypapua     9:29 PM   No comments


1339884508320956444
OLEH: Ernard Takimai


Pembunuhan Demi Pembunuhan Rakyat Pribumi di Nyatakan Genocida baik Rakyat sipil mupun OPM karena mereka semua orang asli Papua yang memiliki Tanah Papua

Berbicara persoalan Papua harus melihat fakta sejarah West Papua pada 1 December 1961.  sudah menjadi Sebuah bangsa yang merdeka dan menetukan Nasipnya sendri self determination. Dalam pebukaan UUD Indonesia tahun 1945Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa …dan seterusnya.

Kemerdekaan hak segalah bangsa hidup merdeka dan menentukan nasipnya sendiri sebagai suatu bagsa. Tdak boleh dijajah oleh bangsa mananpu atas dasar kebebasan menetukan nasipnya sendiri.
Pembunuhan aktivis Papua Merdeka ketua KNPB sengaja di tembak oleh pasukan anti teror Densus 88 menujukan kekerasan negara atas rakyat pribumi papua. pebunuhnya belum terbukti dia yang melakukannya. baru diduga-duga kemungkinan dia yg melakukannya.

memang Indonesia membayar mahal merawat Papua dengan menggelontorkan dananya, memaksa menyetujui mengunakan sikap kekerasan sama saja tak menyelesaikan masalah sebenarnya. sudah jelas-jelas 1 Desember 1961 sudah memiliki negara merdeka sebagai negara Papua.

makanya prinsip kemanusia bermartabat harus di jalankan, bukan instruksi presiden mebunuh aktivis radikal papua merdeka dengan operasi pemulihan tersebut.

karena anggapan orang papua Indonesia menjalankan politik Genocida dengan mebunuh pribumi papua dan menekan mereka dengan aparat miiter bersejata. sudah jela itu prinsip kolonialisme. sebaiknya pendekatan dialogis jalan terbaik

Sikap kolonialisme dan fakta sejarah
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.

Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum kolonial menguntungkan negara yang dikolonikan dengan mengembangkan infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi. Mereka menunjuk ke bekas koloni sepert.
“ Kolonialisme hadir karena sumberdaya alam melimpah dan para penguasa ingin mengkeruk suberdaya alam sebesar-besarnya, dan memenuhi kekayaannya di Ibukota negaranya. Antara imperialime kuno dan imperialsme moderen”

Perjuangan rakyat biasa muncul akibat ekspolotiasi dominasi sumberdaya alam, kekuasaan kekuasanaan militerisme terhadap rakyat pribumi, mau tidak mau akan terjadi perlawanan pemberotakan terhadap kolonialisme. Terutama terkait penembakan wakil ketua KNPB Mako Tabuni akibat kekuasaan pemerintahan Indonesia terhadap rakyat pribumi Papua.

Penembakan Mako Tabuni oleh Densus 88 disengaja, karena terkait dengan perjuangan politik Papua menutut referendum. Masyarakat yang terjaja bisasanya berada dibawa kekuasaan aparat keamanan militer yang referesif.

Adanya ekspolitasi sumberdaya alam yang kaya  besar-besarnya untuk memperkaya negaranya. seperti ekspoloitas Freeport, membagun infrastruktur jalan untuk mencari sumer ekspoloitasi baru seperti UP4B tersebut.

Kegiatan seperti ini ini akan menimbulkan dampak Politik, lingkungan dan budaya masyarakat seperti daerah Timika masyarakat Amungme dan papua pada umumnya. karena aktivitas investor yang mengkeruk perut bumi Papua.

Perlawanan akan terus dilakukan oleh masyarakat pribumi pada umunya di dunia atau daerah yang memiliki sumberdaya alam.

“Pembunuhan Ketua I KNPB Mako Musa Tabuni belum terbukti dia yang melakukannya, jika asal di tuduh pelakunya akan berkeliaran. Karena poisi mengira-ngira pelakunya Buktar Tabuni dan Kawan-Kawanya????”
Ya bisa di lihat dari semua aktivistas yang di paksakan, setidaknya indonesia harus mengajak dialog dengan rakyat papua dari berbagai persoalan yang terjadi di papua. jangan salahkan aktivis perjuanagan papua merdeka.

bial ini terjadi terus indonesia siap menghadapi interfensi PBB di papua. karena kekerasan tak dapat menyelesaiakn masalah malaha menamba luka bagi rakyat papua.

Jangan heran bila janji-janji presiden SBY Susilo Bambang Yudoyono di kursi kepresiden insta Jakarta. mau melakukan dialog bersama rakyat papua tapi semuanya tipuan belaka sebatas euforia politik semata. malah memberikan UP4B yang jelas di tentang oleh rakyat Papua. karena mereka inginkan dialog bermartabat menyelesaikan maslah papua secara konfrehensif secara fertikal. supaya bisa terjadi kesepakatan yang di mediasi oleh pihak ketiga yang netral dan bermartabat.

Indonesia memperburuk citra HAM Di Internasional
Penembakan pembunuhan aktivis perjuangan kemerdekaan Papua semakin merusak citra Indonesia di mata Internasional sebagai pelanggar HAM di tanah Papua. Karena sejak berintegrasi kedalam indonesia papua sama saja masih terjajah oleh penempatan pasukan penembakan terhadap orang asli papua dalam menuntut kemerdekaan.

Dunia menjamih HAM bebas berdemokrasi menetukan pendapat dimuka umum. Tidak bisa di batasi oleh siapapun. Pelangaran HAM papua merusak citra Indonesia di mata internasional.

Perampasan pulau Papua oleh Indonesia, Amerika, Australi, Inggris dan lainya.
Status pulau papua tidak aman oleh Indonesia karena sumberdaya alam melimpah. Sedang di buruh oleh negara ternama dunia.
Indonesia tidak aman mempertahankan wilayah papua selama-lamanya karena papua akan ada interfensi asing masuk ke papua. Semakin kejahatan kemanusia di lakukan terhadpa aktifis pejuangan OPM Indonesia akan semakin di sudutkan dalam bebagai pelanggaran HAM tersebut.
Seharusnya tidak melakukan pendekatan militer di tanah Papua.

Pengkritik post-kolonialisme seperti Frans Fano berpendapat bahwa kolonialisme merusak politik, psikologi, dan moral negara terkolonisasi.

Penulis dan politikus India Arunhadi Roy berkata bahwa perdebatan antara pro dan kontra dari kolonialisme/ imperialisme adalah seperti “mendebatkan pro dan kontra pemerkosaan”.

Lihat juga neokolonialisme sebagai kelanjutan dari dominasi dan eksploitasi dari negara yang sama dengan cara yang berbeda (dan sering kali dengan tujuan yang sama).

Media pro-Kolonialisme
Media di Indonesia belum sepenuhnya netral seperti
BBC- CNN- ALJAZERA dan media internasional yg benar2 netral di dunia internasional
Salah satu prinsip jurnalisme adalah media akan  menyediakan fakta tentang sebuah peristiwa kepada para pembaca. Tidak akan membuat penilaian dengan dirinya sendiri, karena itu adalah hak para pembaca atau pendengar. Tetapi benar-benar berbeda dalam kasus Afghanistan. Ada beberapa media mengeluarkan bertita, kebanyakan adalah berita palsu, dan membuat penilaian sendiri.

Pada dekade terakhir, peristiwa-peristiwa mengerikan yang terjadi, sering dan pada kenyataannya menunjukkan bahwa di dalam Afghanistan, pasukan penjajah dan antek-antek mereka adalah para pelanggar yang jelas atas Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam prakteknya, mereka tidak mengizinkan kebebasan berbicara. Tetapi media eksternal dan beberapa media internal tidak menunjukkan tindakan-tindakan bengis mereka. Sebaliknya, kita dapat mengatakan bahwa para penjajah Afghanistan mengunakan media hanya untuk mendistorsi kenyataan, untuk mengacaukan pemikiran masyarakat lokal dan masyarakat internasional, serta hanya untuk melawan perjuangan yang sedang berlangsung di Afghanistan.

SUMBER:  

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS