SEMARANG-- Mahasiswa Papua-Semarang dengan tegas Menolak dan Meminta
Mencabut Dukungan Pasangan Jokowi-JK Tampilnya para pendukung Jokowi-JK di
Pilpres 9 Juli mendatang dengan mengatas namakan mahasiswa Papua di Semarang,
menuai kritik dan kecaman dari mahasiswa Papua di Semarang dari organisasi
HIPMAPAS dan FORKOMPAS. Mahasiswa Papua di Semarang mengecam kelompok-kelompok
yang mengunakan dan mengatasnamakan Mahasiswa Papua untuk mendukung pasangan
Jokowi-JK. Mahasiswa Papua di Semarang, Menolak keras dan meminta supaya mencabut
kembali dukungan kepada pasangan Jokowi-JK itu.
Pada tanggal 21 Juni 2014, di Panti Marhein Jl. Brigjen Katamso,
Kota Semarang, sekelompok orang yang mengatasnamakan mahasiswa
Papua-Semarang-Salatiga dan DIY, menamakan diri sebagai relawan Jokowi-JK,
memberikan Anak Panah dan Noken serta mendeklarasikan diri sebagai pendukung
pasangan nomor urut dua itu.
Untuk menyikapi politik dukung-mendukung yang mengatasnamakan
mahasiswa Papua ini, organisasi HIPMAPAS dan FORKOMPAS menyatakan sikapnya.
Melalui mimbar diskusi, yang digelar jumat malam (20/6) para mahasiswa
Papua-Semarang yang tergabung dalam organisasi HIPMAPAS dan FORKOMPAS,
menghasilkan sikap penolakan dan meminta untuk mencabut dukungan itu.
Hasilnya diskusi itu antara lain : Tidak benar jika Mahasiswa Papua
di Semarang-Salatiga dan DIY mendukung pasangan jokowi-JK. Yang kedua,
Mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga menolak dan meminta untuk mencabut
dukungan itu. Yang ketiga, menayatakan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga
netral, tidak mendukung kubu manapun. Dan tetap menjaga agenda Politik Papua.
“poin-poin ini telah disepakati oleh mahasiswa Papua yang hadir dalam mimbar
diskusi malam itu. Mahasiswa Papua di Semarang juga mempersilakan mereka yang
mengaku terlibat dan menjadi relawan untuk mendukung siapapun calon presiden di
pilpres 2014 ini. “ dengan cacatan tidak mengatasnamakan mahasiswa Papua di
Semarang-Salatiga dan DIY.
Karena itu mencederai cita-cita perjuangan yang sedang kita
perjungkan selama ini. Mahasiswa Papua di Semarang, dengan tegas menyatakan
tidak terlibat dalam masalah dukung-mendukung pasangan Capres-Cawapres pada
Pilpres 2014” Kami akui, kelompok-kelompok yang terlibat dan mendeklarasikan
diri sebagai pendukung salah satu kandidat Pilpres memang adalah adalah
mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga. “Itu hak mereka sebagai warga Indonesia.
Tapi jangan menggunakan nama mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga dan DIY.
Karena itu mencederai dan melukai orang Papua Pro-Merdeka terutama orang Papua
yang di hutang. Komponen yang menolak dan meminta mencabut dukungan kepada
salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni ( Jokowi-JK )
antara lain, HIPMAPAS dan FORKOMPAS. (UN/ Yance)