Thursday, August 15, 2013

Polisi Solo Sita Atribut Bintang Kejora Aksi Demo AMP Solo, Mendukung Kantor OPM di Belanda

Mypapua     6:18 AM  

UNJUK RASA ALIANSI MAHASISWA PAPUAUNJUK RASA ALIANSI MAHASISWA PAPUA
Berdasarkan informasi di lapangan, mahasiswa Papua telah dua kali melakukan demo di Bundaran Gladak. Mereka nekat mengibarkan atribut bintang kejora yang dapat memicu provokatif. Melihat kenyataan tersebut, aparat kepolisian telah mengingatkan para demonstran. Namun peringatan itu diindahkan oleh mahasiswa Papua yang menempuh studi di kampus di Solo.

“Kami memang mengamankan dua atribut berlogo bintang kejora. Sebelumnya, mereka minta izin akan berdemo di Gladak, tapi janji tidak membawa atribut itu. Namun kenyataannya mereka nekat membawa atribut bintang kejora, akhirnya kami sita sebelum berangkat ke sini,” kata Kasat Intel Polresta Solo, Kompol Fakhruddin, saat ditemui di lokasi, Kamis.

Informasi di lapangan, barang yang disita aparat kepolisian berupa MMT dan spanduk berlogo bintang kejora. Dua alat peraga itu rencananya dibawa mahasiswa dan dikibarkan di Bundaran Gladak seperti dua aksi sebelumnya. Beruntung, aparat kepolisian bertindak cepat mengamankan atribut atau logo yang bisa memicu kelompok sparatis di negeri ini.

Tindakan tegas dilakukan aparat kepolisian agar tidak terkesan pembiaran terhadap keberadaan kelompok sparatisme. Aksi tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka bersiaga di sejumlah titik kawasan Gladak.

“Atribut itu kami amankan di sekitar mess mahasiswa Papua di Bibis Kulon, Cengklik, Banjarsari. Mereka awalnya ngotot, tapi kami tetap minta agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Fakhruddin.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Dinno Abugy mengakui sebelum aksi digelar ada intimidasi dan penekanan dari aparat kepolisian. Pihaknya dan demonstran lainnya dilarang membawa alat peraga saat aksi di Gladak.

“Ini jelas telah melanggar demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat. Kami hanya diperbolehkan menyebarkan brosur ke masyarakat tapi tidak boleh membawa spanduk,” ungkap dia.
Dalam aksinya, mereka menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua. Selain itu, demonstran mendesak penghentian aktivitas eksploitasi semua perusahaan multi nasional di seluruh tanah Papua.

Sumber: Solo POs

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS