UMAGINEWS-- Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi S.Sos, dikabarkan mencairkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Paniai tahun 2011 sebesar 2 milyar rupiah untuk “memuluskan” aksi Operasi Tumpas Matoa 2011 yang dilakukan aparat gabungan TNI/Polri di Kabupaten Paniai.
“Dana itu dipakai untuk menyewah sebuah helikopter
milik seorang pengusaha kaya di lokasi pendulangan Degewo,” jelas sebuah sumber
yang namanya enggan dimediakan, ketika menghubungi Papuan Voices, tadi siang,
Selasa (21/12).
Kata sumber ini, selain menyewah satu buah Helikopter milik pengusaha di Degewo,
dana tersebut digunakan juga untuk membiayai aksi yang dilakukan ratusan aparat
gabungan TNI/Polri di Paniai.
Tapi, lanjut sumber ini, sebelum dilakukan operasi tersebut, Bupati juga telah
melakukan kordinasi dengan Kapolres, Dandim 1705 Paniai, dan mendapat
persetujuaan dari mereka.
Semua masyarakat di Kabupaten Paniai tahu, siapa saja pengusaha yang memiliki
Helikopter, dan bahkan berapa kocek yang harus dikeluarkan untuk menyewa sebuah
helikopter dalam sehari saja.
“Helikopter dipakai oleh TNI/Polri selama 1 minggu lebih. Coba bayangkan saja,
berapa dana yang mereka keluarkan,” tegasnya.
Ketika ditanya siapa pengusaha yang dimaksud, sumber ini menjelaskan ia adalah
salah satu pemilik lokasi pendulangan di lokasi 99, Baya Biru, Degewo.
“Helikopter itu milik bos Harry di lokasi 99. Helikopter itu juga biasa dipakai
untuk mengangkut bahan makanan dan keperluan pengusaha Harry dari Nabire ke
Degewo,” jelasnya dengan yakin.
Sejak operasi dengan sandi Tumpas Matoa 2011 digelar, warga setempat
melaporkan, sekitar 15 warga sipil telah menjadi korban, puluhan rumah di enam
kampung telah di bakar aparat gabungan TNI/Polri.
Puluhan ribu warga sipil juga telah mengungsi ke
Nabire, Dogiyai, dan bahkan ke Timika sejak operasi tersebut dilangsungkan.
Sampai saat ini dikabarkan ratusan aparat gabungan TNI/Polri masih terus
disiagakan di hampir seluruh kota Paniai.