Oleh : Makinal Nosolame
Terdapat
3 alasan penting yang melandasi pelaksanaan pendidikan moral di sekolah, antara
lain (1) Perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri
manusia yang meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas,
seperti memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan
dorongan moral yang kuat untuk bisa bekerja dengan rasa cinta sebagai ciri
kematangan hidup manusia; (2) Sekolah merupakan tempat yang lebih baik dan
lebih kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar. (3) Pendidikan moral
sangat esensial untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
dan membangun masyarakat yang bermoral (Lickona, 1996 , P.1993).
Pelaksanaan
pendidikan moral ini sangat penting, karena hampir seluruh masyarakat di dunia,
khususnya di Indonesia, kini sedang mengalami patologi social yang amat kronis.
Bahkan sebagian besar pelajar dan masyarakat kita tercerabut dari peradaban
eastenisasi (ketimuran) yang beradab, santun dan beragama.
Pendidikan
moral yang dapat diterapkan di Indonesia adalah pendidikan moral yang
memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar konsep pendidikan moral pada umumnya
dan dasar serta konsep-konsep pendidikan moral pancasila pada khususnya.
Nilai-nilai yang dapat ditanamkan melalui pendidikan moral di antaranya ialah
sebagai berikut:
Nilai
sosial; kerja sama, kebersihan lingkungan, kebajikan, persaudaraan
Nilai
personal; rendah hati, dapat dipercaya, disiplin, toleran, tertib, kebersihan
Nilai
kenegaraan; kesadaran nasional, patriotisme, ketaatan pada pemerintah, suka
damai, persaudaraan
Nilai
prosedural; pendekatan ilmiah terhadap kenyataan, mencari kebenaran, dll.
Sedangkan
materi yang dapat disampaikan adalah pedoman tingkah laku bagi seluruh warga
negara Republik Indonesia, pedoman formal dalam kehidupan berbangsa, bernegara,
dan bermasyarakat, serta pedoman dan petunjuk arah kebijaksanaan dan proses
pembangunan di segala bidang.
Bagaimana
hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab?
Kebebasan
dan tanggung jawab tidak dapat dipisahkan. Orang yang dapat bertanggung jawab
terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang
yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau
secara bebas.
Moralitas
(kewajiban dan larangan) dibuat karena mengandaikan adanya kebebasan. Sebagai
contoh adalah seseorang membeli teh botol di warung seharga Rp. 1.500,-. Ia
membayar dengan uang Rp. 5.000,- tetapi karena keliru, sang penjual memberi
uang kembaliannya sebesar Rp. 8.500,-. Apa yang akan ia lakukan? Setidaknya ada
dua pilihan kebebasan, yaitu: (1) mengatakan kekeliruan sang penjual, dan
mengembalikan kelebihan uang itu; atau (2) mendiamkan kekeliruan sang penjual,
dan mengambil “keuntungan” dari situ.
Tanggungjawab
berkaitan dengan “penyebab”. Yang bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau
yang melakukan tindakan. Tidak ada tanggungjawab tanpa kebebasan dan
sebaliknya. Bahkan George Bernard Shaw berpendapat bahwa Kebebasan berarti
tanggung jawab. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan manusia takut terhadapnya.
Hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab di antaranya ialah:
·
Ruang kebebasan harus diisi dengan sikap dan tindakan
·
Kebebasan memungkinkan kita sendiri yang menentukan tindakan
·
Tindakan yang diambil dalam kebebasan menjadi tanggungjawab kita
Sejauh
mana faham liberalisme telah merasuk dalam kehidupan masyarakat kita?
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Liberalisme
menghendaki satu bentuk kehidupan bersama yang memungkinkan manusianya untuk
membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka. Karena itu bagi suatu
masyarakat liberal hal yang mendasar adalah bahwa setiap individu harus
mengambilalih tanggungjawab. Ini merupakan kebalikan dari konsep sosialis yang
mendelegasikan tanggungjawab dalam ukuran seperlunya kepada masyarakat atau
negara.
Liberalisme
pada awalnya muncul sebagai mazhab sosial-politis yang mengajarkan kebebasan
masyarakat dalam berpendapat, berserikat, dan berkumpul serta menentukan nasib
sendiri. Saat ini, proses liberalisasi sosial-politik, yang menandai lahirnya
tatanan dunia abad modern, semakin marak.
Liberalisasi
sosial-politik ini kemudian disusul dengan liberalisasi di bidang ekonomi.
Setelah menyentuh wilayah ekonomi, politik, dan sosial maka wilayah agama pun
pada gilirannya dipaksa harus membuka diri untuk diliberalisasikan.
Dengan
prinsip menjunjung tinggi kebebasan individual, liberalisme memperbolehkan
setiap orang melakukan apa saja sesuai dengan kehendaknya. Manusia tidak lagi
harus memegang kuat aturan-aturan agama. Bahkan, kalau memang aturan agama yang
ada tidak sesuai dengan kehendak manusia, maka yang dilakukan kemudian adalah
menafsir ulang ayat-ayat Tuhan agar tidak bertabrakan dengan prinsip-prinsip
dasar liberalisme.
Wajar
jika kemudian, berbagai tindakan amoral pun –sebagaimana yang terjadi pada
kasus-kasus homoseksual, seks bebas, dan aborsi– bisa dianggap legal karena
telah mendapatkan justifikasi ayat-ayat Tuhan yang telah ditafsir ulang itu.
Ini merupakan berberapa akibat dari paham liberalisme ini.
Jika
kita meneliti lebih jauh ide-ide liberalisme yang mewabah saat ini, tampak
dengan jelas kehancuran yang ditimbulkannya. Bagaimana jika seks bebas,
homoseksualitas/lesbianisme,
aborsi, dan single parent telah menjadi budaya modern yang diadopsi oleh banyak
manusia? Apa bukan bencana dahsyat? Dapat kita bayangkan, `bom’ liberalisasi
adalah `bom’ yang bisa menghancurkan masa depan umat manusia.
Konspirasi
Barat dalam mempropagandakan liberalisme sudah masuk pada tataran individu dan
keluarga. Ini berarti, individu dan keluarga, sadar atau tidak, telah dengan
mudah bisa mengakses dan mengadopsi pemikiran-pemikiran liberal. Tanpa dipaksa,
mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai gaya hidup modern.
Lihatlah bagaimana media cetak, elektronik, dan maupun audio visual yang dengan
efektif dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya liberal kepada masyarakat.
Selain
itu ada juga pengaruh di bidang ekonomi. Pengaruh liberalisme masuk ke dalam
skenario pembangunan nasional Indonesia melalui berbagai undang-undang tentang
modal asing sejak tahun 1967. Bidang-bidang yang paling intensif terpengaruh
oleh modal asing ini antara lain adalah sektor industri, pertambangan,
perkebunan, keuangan dan perbankan. Investasi dalam bidang pertambangan dan
perkebunan memerlukan penyediaan lahan yang amat luas, yang di beberapa daerah
mengakibatkan penggusuran rakyat setempat dari tanah yang sudah didiaminya
selama berpuluh tahun. Dalam dasawarsa 1990-an, pengaruh liberalisme ini
semakin berkembang melalui faham neo-liberalisme, yang bertujuan untuk
mengkomersialkan seluruh barang dan jasa, jika perlu dengan meniadakan fungsi
pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat. Privatisasi besar-besaran BUMN
termasuk dalam kerangka pengaruh liberalisme ini. Pengaruh lain liberalisme di
Indonesia dapat dituliskan sebagai berikut:
Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang digunakan di Indonesia
Anggota
masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara,
kebebasan beragama dan kebebasan pers. Pemerintah hanya mengatur kehidupan
masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat
sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri
Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu,
pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat
dicegah, karena kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan
sehingga perlu dibatasi
Menurut
saudara di mana letak manfaat kode etik bagi kehidupan masyarakat?
·
Manfaat kode etik bagi masyarakat di antaranya adalah sebagai
berikut:
·
Memberikan patokan-patokan sikap mental yang ideal bagi segenap
anggota masyarakat
·
Mendorong keberhasilan masyarakat di mana anggota masyarakat
memiliki inisiatif-inisiatif yang baik, jujur, teliti
·
Masyarakat akan memiliki kesadaran moral atas kedudukan yang
diperolehnya yang melihat kedudukan tersebut sebagai alat, bukan tujuan
hidupnya
·
Anggota masyarakat yang menaati norma-norma dalam kode etik akan
menempatkan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang harus mengabdi
kepada-NYA
Coba
jelaskan mengapa suara hati perlu diikuti?
Suara
hati (conscience) adalah pusat kemandirian moral manusia. Ciri khas suara hati
adalah tidak dapat ditawar dengan pertimbangan untung-rugi, sengan-tidak
senang.
Suara
hati perlu diikuti karena suara hati merupakan suatu kekuatan yang selalu
memperingatkan perbuatan buruk dan usaha mencegah perbuatan itu serta
memerintahkan untuk melaksanakan kewajiban. Sebagai contoh adalah ketika kita
pernah berbuat buruk, sebenarnya ada sesuatu yang mengingatkan kita bahwa yang
kita lakukan tidak benar. Hanya saja, terkadang manusia tidak mau mendengar
suara hatinya.
Suara
hati cenderung benar. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang memang biasa
mengikuti kata hati yang benar. Untuk itu, suara hati tetap perlu untuk dibina
agar sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab kita.
Sumber: Facebook Group “Umagynews”
Oleh : Makinal Nosolame
Terdapat 3 alasan penting yang melandasi pelaksanaan pendidikan moral di sekolah, antara lain (1) Perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia yang meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas, seperti memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan dorongan moral yang kuat untuk bisa bekerja dengan rasa cinta sebagai ciri kematangan hidup manusia; (2) Sekolah merupakan tempat yang lebih baik dan lebih kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar. (3) Pendidikan moral sangat esensial untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan membangun masyarakat yang bermoral (Lickona, 1996 , P.1993).
Terdapat 3 alasan penting yang melandasi pelaksanaan pendidikan moral di sekolah, antara lain (1) Perlunya karakter yang baik untuk menjadi bagian yang utuh dalam diri manusia yang meliputi pikiran yang kuat, hati dan kemauan yang berkualitas, seperti memiliki kejujuran, empati, perhatian, disiplin diri, ketekunan, dan dorongan moral yang kuat untuk bisa bekerja dengan rasa cinta sebagai ciri kematangan hidup manusia; (2) Sekolah merupakan tempat yang lebih baik dan lebih kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar. (3) Pendidikan moral sangat esensial untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan membangun masyarakat yang bermoral (Lickona, 1996 , P.1993).
Pelaksanaan
pendidikan moral ini sangat penting, karena hampir seluruh masyarakat di dunia,
khususnya di Indonesia, kini sedang mengalami patologi social yang amat kronis.
Bahkan sebagian besar pelajar dan masyarakat kita tercerabut dari peradaban
eastenisasi (ketimuran) yang beradab, santun dan beragama.
Pendidikan
moral yang dapat diterapkan di Indonesia adalah pendidikan moral yang
memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar konsep pendidikan moral pada umumnya
dan dasar serta konsep-konsep pendidikan moral pancasila pada khususnya.
Nilai-nilai yang dapat ditanamkan melalui pendidikan moral di antaranya ialah
sebagai berikut:
Nilai
sosial; kerja sama, kebersihan lingkungan, kebajikan, persaudaraan
Nilai
personal; rendah hati, dapat dipercaya, disiplin, toleran, tertib, kebersihan
Nilai
kenegaraan; kesadaran nasional, patriotisme, ketaatan pada pemerintah, suka
damai, persaudaraan
Nilai
prosedural; pendekatan ilmiah terhadap kenyataan, mencari kebenaran, dll.
Sedangkan
materi yang dapat disampaikan adalah pedoman tingkah laku bagi seluruh warga
negara Republik Indonesia, pedoman formal dalam kehidupan berbangsa, bernegara,
dan bermasyarakat, serta pedoman dan petunjuk arah kebijaksanaan dan proses
pembangunan di segala bidang.
Bagaimana
hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab?
Kebebasan
dan tanggung jawab tidak dapat dipisahkan. Orang yang dapat bertanggung jawab
terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang
yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau
secara bebas.
Moralitas
(kewajiban dan larangan) dibuat karena mengandaikan adanya kebebasan. Sebagai
contoh adalah seseorang membeli teh botol di warung seharga Rp. 1.500,-. Ia
membayar dengan uang Rp. 5.000,- tetapi karena keliru, sang penjual memberi
uang kembaliannya sebesar Rp. 8.500,-. Apa yang akan ia lakukan? Setidaknya ada
dua pilihan kebebasan, yaitu: (1) mengatakan kekeliruan sang penjual, dan
mengembalikan kelebihan uang itu; atau (2) mendiamkan kekeliruan sang penjual,
dan mengambil “keuntungan” dari situ.
Tanggungjawab
berkaitan dengan “penyebab”. Yang bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau
yang melakukan tindakan. Tidak ada tanggungjawab tanpa kebebasan dan
sebaliknya. Bahkan George Bernard Shaw berpendapat bahwa Kebebasan berarti
tanggung jawab. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan manusia takut terhadapnya.
Hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab di antaranya ialah:
·
Ruang kebebasan harus diisi dengan sikap dan tindakan
·
Kebebasan memungkinkan kita sendiri yang menentukan tindakan
·
Tindakan yang diambil dalam kebebasan menjadi tanggungjawab kita
Sejauh
mana faham liberalisme telah merasuk dalam kehidupan masyarakat kita?
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Liberalisme
menghendaki satu bentuk kehidupan bersama yang memungkinkan manusianya untuk
membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka. Karena itu bagi suatu
masyarakat liberal hal yang mendasar adalah bahwa setiap individu harus
mengambilalih tanggungjawab. Ini merupakan kebalikan dari konsep sosialis yang
mendelegasikan tanggungjawab dalam ukuran seperlunya kepada masyarakat atau
negara.
Liberalisme
pada awalnya muncul sebagai mazhab sosial-politis yang mengajarkan kebebasan
masyarakat dalam berpendapat, berserikat, dan berkumpul serta menentukan nasib
sendiri. Saat ini, proses liberalisasi sosial-politik, yang menandai lahirnya
tatanan dunia abad modern, semakin marak.
Liberalisasi
sosial-politik ini kemudian disusul dengan liberalisasi di bidang ekonomi.
Setelah menyentuh wilayah ekonomi, politik, dan sosial maka wilayah agama pun
pada gilirannya dipaksa harus membuka diri untuk diliberalisasikan.
Dengan
prinsip menjunjung tinggi kebebasan individual, liberalisme memperbolehkan
setiap orang melakukan apa saja sesuai dengan kehendaknya. Manusia tidak lagi
harus memegang kuat aturan-aturan agama. Bahkan, kalau memang aturan agama yang
ada tidak sesuai dengan kehendak manusia, maka yang dilakukan kemudian adalah
menafsir ulang ayat-ayat Tuhan agar tidak bertabrakan dengan prinsip-prinsip
dasar liberalisme.
Wajar
jika kemudian, berbagai tindakan amoral pun –sebagaimana yang terjadi pada
kasus-kasus homoseksual, seks bebas, dan aborsi– bisa dianggap legal karena
telah mendapatkan justifikasi ayat-ayat Tuhan yang telah ditafsir ulang itu.
Ini merupakan berberapa akibat dari paham liberalisme ini.
Jika
kita meneliti lebih jauh ide-ide liberalisme yang mewabah saat ini, tampak
dengan jelas kehancuran yang ditimbulkannya. Bagaimana jika seks bebas,
homoseksualitas/lesbianisme,
aborsi, dan single parent telah menjadi budaya modern yang diadopsi oleh banyak
manusia? Apa bukan bencana dahsyat? Dapat kita bayangkan, `bom’ liberalisasi
adalah `bom’ yang bisa menghancurkan masa depan umat manusia.
Konspirasi
Barat dalam mempropagandakan liberalisme sudah masuk pada tataran individu dan
keluarga. Ini berarti, individu dan keluarga, sadar atau tidak, telah dengan
mudah bisa mengakses dan mengadopsi pemikiran-pemikiran liberal. Tanpa dipaksa,
mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai gaya hidup modern.
Lihatlah bagaimana media cetak, elektronik, dan maupun audio visual yang dengan
efektif dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya liberal kepada masyarakat.
Selain
itu ada juga pengaruh di bidang ekonomi. Pengaruh liberalisme masuk ke dalam
skenario pembangunan nasional Indonesia melalui berbagai undang-undang tentang
modal asing sejak tahun 1967. Bidang-bidang yang paling intensif terpengaruh
oleh modal asing ini antara lain adalah sektor industri, pertambangan,
perkebunan, keuangan dan perbankan. Investasi dalam bidang pertambangan dan
perkebunan memerlukan penyediaan lahan yang amat luas, yang di beberapa daerah
mengakibatkan penggusuran rakyat setempat dari tanah yang sudah didiaminya
selama berpuluh tahun. Dalam dasawarsa 1990-an, pengaruh liberalisme ini
semakin berkembang melalui faham neo-liberalisme, yang bertujuan untuk
mengkomersialkan seluruh barang dan jasa, jika perlu dengan meniadakan fungsi
pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat. Privatisasi besar-besaran BUMN
termasuk dalam kerangka pengaruh liberalisme ini. Pengaruh lain liberalisme di
Indonesia dapat dituliskan sebagai berikut:
Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan yang digunakan di Indonesia
Anggota
masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara,
kebebasan beragama dan kebebasan pers. Pemerintah hanya mengatur kehidupan
masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat
sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri
Kekuasaan
dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu,
pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat
dicegah, karena kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan
sehingga perlu dibatasi
Menurut
saudara di mana letak manfaat kode etik bagi kehidupan masyarakat?
·
Manfaat kode etik bagi masyarakat di antaranya adalah sebagai
berikut:
·
Memberikan patokan-patokan sikap mental yang ideal bagi segenap
anggota masyarakat
·
Mendorong keberhasilan masyarakat di mana anggota masyarakat
memiliki inisiatif-inisiatif yang baik, jujur, teliti
·
Masyarakat akan memiliki kesadaran moral atas kedudukan yang
diperolehnya yang melihat kedudukan tersebut sebagai alat, bukan tujuan
hidupnya
·
Anggota masyarakat yang menaati norma-norma dalam kode etik akan
menempatkan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang harus mengabdi
kepada-NYA
Coba
jelaskan mengapa suara hati perlu diikuti?
Suara
hati (conscience) adalah pusat kemandirian moral manusia. Ciri khas suara hati
adalah tidak dapat ditawar dengan pertimbangan untung-rugi, sengan-tidak
senang.
Suara
hati perlu diikuti karena suara hati merupakan suatu kekuatan yang selalu
memperingatkan perbuatan buruk dan usaha mencegah perbuatan itu serta
memerintahkan untuk melaksanakan kewajiban. Sebagai contoh adalah ketika kita
pernah berbuat buruk, sebenarnya ada sesuatu yang mengingatkan kita bahwa yang
kita lakukan tidak benar. Hanya saja, terkadang manusia tidak mau mendengar
suara hatinya.
Suara
hati cenderung benar. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang memang biasa
mengikuti kata hati yang benar. Untuk itu, suara hati tetap perlu untuk dibina
agar sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab kita.
Sumber: Facebook Group “Umagynews”
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!