JABOTABEK (UMAGI-- Kedatangan Sekjen PBB (Ban Ki Moon) ke Indonesia Mahasiswa Papua dan Masyarakat Papua Se - Jabodetabek aksi damai di ISTANA Negara Jakarta. kamis (22-03-2012).
Solidaritas masyarakat dan Mahasiswa Papua se- JABODETABEK aksi damai ini merupakan momen terpenting bagi bangsa Papua Barat turun jalan untuk memintah kedaulatan sebagai yang telah merdeka di hadapan PBB. Kedatangan sekjen PBB Ban Ki Moon ke Indonesia kami sadar bahwa kami adalah bagian dari bangsa yang tertindas, aniaya daerahku, bangsaku, dan dalam kondisi bahaya pelanggaran HAM di tanah Papua."tuturnya
Para peserta Masa Aksi hanya 15 orang. Unjuk rasa di mulai dari Bundaran HI melanjutkan kantor cabang PBB Indonesia Jakarta, dan berakhir di Istana Negara Jakarta. Aksi damai ini berlangsung selama 3 jam mulai 11.00- 13.00 WIB. Aksi damai ini berakhiri Doa.
"Aksi damai tersebut masa tidak menentukan yakni masa aksi kurang yang terpenting aspirasi telah berhasil menyampaikan aspirasi Masyarakat Papua untuk kepedulian pelanggaran HAM, Hak untuk kebebasan sejati ( Merdeka)
Pada saat itu kantor cabang PBB Jakarta menerima dan menyampaikan aspirasi masyarakat Papua dan Mahasiswa Papua Se – JABODETABEK melalui stafnya. Staf bagian Humas bernama ; FAISAL SIREGAR . Kata Faisal siregar, saya akan sampaikan dan serakan kepada bagian Humas Internasional. Supaya aspirasi ini langsung kepada Sekjen PBB Mr. Ban KI Moon.
Pada saat itu kepala bagian Humas Internasional tidak ada di kantornya dan ikut rapat bersama di Bogor. Tanggapan dari Faisal siregar bahwa, saya berjanji di hadapan Masyarakat Papua, di depan Tuhan Allah meskipun secara mata tidak melihat saya akan menindak lanjuti aspirasi keinginan rakyat bangsa Papua ini . Penyampaian Aspirasi tersebut melalui Empat Orang. Menurut wilayah Provinsi dalam Lingkup kutup geografi bumi West Papua yaitu mewakili wilayah Papua tengah (Ismail Aso), Papua Selatan, Papua Utara dan Papua Barat.
Pada saat itu kepala bagian Humas Internasional tidak ada di kantornya dan ikut rapat bersama di Bogor. Tanggapan dari Faisal siregar bahwa, saya berjanji di hadapan Masyarakat Papua, di depan Tuhan Allah meskipun secara mata tidak melihat saya akan menindak lanjuti aspirasi keinginan rakyat bangsa Papua ini . Penyampaian Aspirasi tersebut melalui Empat Orang. Menurut wilayah Provinsi dalam Lingkup kutup geografi bumi West Papua yaitu mewakili wilayah Papua tengah (Ismail Aso), Papua Selatan, Papua Utara dan Papua Barat.
Tuntutan Aspirasi yaitu :
- Segera masukan Perjuangan Bangsa Papua Barat kedalam Agenda sidang Tahunan PBB yang mana Mr. Ban Ki moon Pernah berjanji dari kunjungan Negara Selandia Baru (New Zeland) bahwa Pelanggaran HAM di tanah Papua Pelanggaran HAM terberat di Asian Tenggara.
- Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) segera cabut Dokumen Illegal Pepera 1969,Karena tidak sesuai Hukum Internasiol.
- Negara Indonesia segera mengakui kedaulatan Bangsa Papua sebagai bangsa telah Merdeka 1961.
- Negara Indonesia segera Bebasakan Presiden Bangsa Papua Barat dan Perdana Menteri Bangsa Papua Barat serta Seluruh Tapol Napol.
Ke-empat poin diatas, atas kesepakatan bersama atas penyambung lida dan keinginan Masyarakat Papua saat ini. Unjuk rasa di lanjutkan di istana Negara Indonesia Jakarta. Selanjutnya Orasi di depan istana Negara. Aksi tersebut berakhir damai.
Ismail Aso " Sesuda sampaikan aspirasi kepada kantor cabang PBB Jakarta dalam pertmuan tamu melalui Faisal Siregar dia jelaskan empat point kepada wartawan yang saat itu meliput berita.
Pendeta orang biak " Aspirasi Masyarakat Papua suda sampaikan,seandainya Pak Faizal Siregar tidak di sampaikan ke atasan maka dia berdosa terhadap dunia dan terhadap Tuhan. Karena Faisal suda berjanji saya akan ditindak lanjuti. Dia termasuk kelompok penganut kafir.
Dalam orasi di depan Istana Negara "Frans Tomoki" menyatakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono tidak usah Pembumkaman terhadap pelanggaran HAM di terhadap bangsa Papua barat. Biarpun Presiden mengundang mendatangkan Sekjen PBB ke - Indonesia pelanggaran HAM di Papua, Maluku dan Timor leste yang suda merdeka pelanggaran HAM belum tuntas. Presiden SBY janganlah seakan - akan menjadikan negara terbersih dan penegak keadilan di hadapan Sekjen PBB Bang Ki moon. Sekjen PBB tahu bahwa Indonesia termasuk Sala - satu Negara Pelanggaran HAM terberat di asia Tenggara.(Tuturnya).
Dalam Orasi berikutnya Kris Madai Mengatakan "Negara Indonesia dimanaka demokrasinya. Demokrasi diatas demokrasi menciptakan kekerasan. Kami bangsa Papua yang tertindas diatas negeri ini melalui koloni - koloninya kami memintah Pengakuan.
Jhon Pekei " kebenaran, keadilan tetap benar dan keadilan tetap benar. Tahun 1961 merupkan sejarah kemerdekaan papua dan kami bangsa Papua Barat menutut sejarah tersebut sampai pengakuan. Negara tidak mengakui kami maka kami pun tidak mengakui negara. (Marinus G)
foto aksi damai
foto aksi damai
Sumber: Blog. marinus