Republik
Indonesia membunuh rakyat Papua melalui tni/polri itu suatu kewajiban
tradisi/kebudayaan mereka dan negara
tidak akan pernah mengakui, bahwa perbuatan tersebut sesuatu hal yang sangat berdosa. Karena tindakan itu hanya
menjaga keutuhan negara Republik Indonesia.
Jika Negara Indonesia khususnya aparat Militer (Tni-Polri) menilai seperti itu, rakyat Papua membunuh orang melayu rambut lurus (Indonesia) demi mempertahankan jati diri dan martabat serta atas nama perjuangan pembebasan rakyat dan bangsa Papua berarti sesungguhnya Tuhan Allah Pencipta Alam dan manusia Papua telah merestujui. Namun bayak manusia Papua yang tidak mengerti dan sulit baca tanda-tanda alam yang terjadi depan mata.
Tanda-tanda alam juga sesungguhnya media rancangan Allah. Disitulah Tuhan Allah kita hadir secara langsung mewartakan kabar entah gembira atau buruk yang harus kita baca setiap saat, lalu kita olah dan mengerti, memahami, lalu melaksanakannya (mempublikasikan) sesuai dengan rencana atau rancangan Allah dan manusia (kita).
Sebenarnya gampang, namun salah satu faktor yang membuat kita buta dan tuli. Adalah gereja-gereja kapitalis yang semakin meraja lela di Papua ini, termasuk pendeta dan pastor yang tidak memahami penderitaan domba-dombanya. Bayangkan saja, ketika mereka berkhotbah di atas mimbar, pasti selalu membawa konteks perumpamaan dari Israel, Yunani, Yerusalem, Roma, dll sementara penderitaan kita (Orang Papua) tidak mampu mengangkat dan mengaitkan dengan injil. Jelas bahwa mereka ini, agen BIN, Bais dan Intelejen jakarta untuk menjinakkan rakyat di Papua Barat.
“Banyak hal yang kita harus diskusi dan menjakinkan publik secara ilmiah, tapi ini salah satu fakta yang kita bahas hanya satu sisi saja”.
Mari kita membangkitkan jiwa kita menjadi jiwa militan yang solid selalu. Membunuh orang rambut lurus bagi kita bukan lagi dosa, namun itulah perintah iman kita demi membebaskan bangsa dan orang banyak di Papua Barat tercinta ini. Sama dengan Yesus membebaskan orang banyak di dunia karena banyak penguasa-penguasa dunia dan dosa. Karena itu Allah mengutus anaknya yang tunggal untuk menghapus dosa umat didunia.
Sekarang Tuhan Allah dengan rakyat papua yang berjuang saat ini, memang Allah telah memilih dan mengutus kita seperti Tuhan Yesus untuk membebaskan bangsa dan rakyat Papua, jadi jika bukan kita siapa lagi?, jika bukan sekarang kapan lagi? , kalau bukan di Papua sini dimana lagi.?
Salam pembebasan.
Jika Negara Indonesia khususnya aparat Militer (Tni-Polri) menilai seperti itu, rakyat Papua membunuh orang melayu rambut lurus (Indonesia) demi mempertahankan jati diri dan martabat serta atas nama perjuangan pembebasan rakyat dan bangsa Papua berarti sesungguhnya Tuhan Allah Pencipta Alam dan manusia Papua telah merestujui. Namun bayak manusia Papua yang tidak mengerti dan sulit baca tanda-tanda alam yang terjadi depan mata.
Tanda-tanda alam juga sesungguhnya media rancangan Allah. Disitulah Tuhan Allah kita hadir secara langsung mewartakan kabar entah gembira atau buruk yang harus kita baca setiap saat, lalu kita olah dan mengerti, memahami, lalu melaksanakannya (mempublikasikan) sesuai dengan rencana atau rancangan Allah dan manusia (kita).
Sebenarnya gampang, namun salah satu faktor yang membuat kita buta dan tuli. Adalah gereja-gereja kapitalis yang semakin meraja lela di Papua ini, termasuk pendeta dan pastor yang tidak memahami penderitaan domba-dombanya. Bayangkan saja, ketika mereka berkhotbah di atas mimbar, pasti selalu membawa konteks perumpamaan dari Israel, Yunani, Yerusalem, Roma, dll sementara penderitaan kita (Orang Papua) tidak mampu mengangkat dan mengaitkan dengan injil. Jelas bahwa mereka ini, agen BIN, Bais dan Intelejen jakarta untuk menjinakkan rakyat di Papua Barat.
“Banyak hal yang kita harus diskusi dan menjakinkan publik secara ilmiah, tapi ini salah satu fakta yang kita bahas hanya satu sisi saja”.
Mari kita membangkitkan jiwa kita menjadi jiwa militan yang solid selalu. Membunuh orang rambut lurus bagi kita bukan lagi dosa, namun itulah perintah iman kita demi membebaskan bangsa dan orang banyak di Papua Barat tercinta ini. Sama dengan Yesus membebaskan orang banyak di dunia karena banyak penguasa-penguasa dunia dan dosa. Karena itu Allah mengutus anaknya yang tunggal untuk menghapus dosa umat didunia.
Sekarang Tuhan Allah dengan rakyat papua yang berjuang saat ini, memang Allah telah memilih dan mengutus kita seperti Tuhan Yesus untuk membebaskan bangsa dan rakyat Papua, jadi jika bukan kita siapa lagi?, jika bukan sekarang kapan lagi? , kalau bukan di Papua sini dimana lagi.?
Salam pembebasan.
Penulis: Eki Gobai (Peduli Papua Merdeka)
Sumber: http://suarakolaitaga.blogspot.com