Thursday, February 23, 2012

WAMENA BERDARAH : BERAWAL DARI “TUKANG OJEK” MEMUKUL WARGA SIPIL WAMENA

Mypapua     2:16 PM  


WAMENA( UMAGI)—Kerusuhan Wamena berdarah  kembali terjadi di atas Tanah Papua, kali ini di Pasar Sinakma Wamena Jayawijaya Papua, Rabu 22 Februari sekitar pukul 16.00 WIT. Akibat kerusuhan, 1 anggota TNI tewas dan satu lagi luka-luka. Sementara Wakil Bupati Jayawijaya juga dikabarkan terkena panah.

Danrem 172 /PWY Kolonel Inf Ibnu Triwidodo menjelaskan, kerusuhan dipicu dari persoalan sepele. “Rusuh akibat persoala kecil yang buntutnya kemudian melibatkan ratusan warga. Salin serang,”jelasnya.

Sesuai laporan yang diterima, kata dia, kronologis peristiwa berawal ketika salah seorang warga naik ojek, namun, setibanya di Pasar Sinakma, warga yang identitasnya hingga kini belum diketahui, tidak membayar ojek. Lantas tukang ojek marah dan memukulinya.

Penumpang ojek kemudian pulang ke kampungnya, dan tidak berapa lama kembali ke Pasar Sinakma bersama ratusan warga. Mereka kemudian menyerang warga disekitar pasar. Akibatnya terjadi saling serang. “Ratusan warga itu menyerang orang disekitar pasar dengan peralatan parang dan panah, sehingga kerusuhan pecah,” jelasnya.

Tidak jauh dari lokasi kerusuhan ada perumahan anggota Kodim Wamena. Melihat kerusuhan, sejumlah anggota Kodim turun untuk menghentikan kerusuhan. Namun sial, malah mereka yang menjadi sasaran. “Anggota yang tewas atas nama Serma Bambang, kepalanya di bacok, sedangkan Serka Andi terkena lemparan batu,” ungkapnya.

“Namun keduanya justru menjadi sasaran kerusuhan amuk warga. Serma Bambang terkena bacok di kepalanya, sedangkan Serda Adi mengalami luka terkena panah. Karena luka yang sangat serius, Serma Bambang akhirnya meninggal dunia di RSUD Wamena, sedang Serda Adi kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama,” paparnya.

Akibat  kejadian tersebut, pistol organik Serma Bambang sempat direbut warga, meskipun akhirnya dikembalikan oleh masyarakat ke Kodim 1702/Jaya Wijaya.
Serma Bambang meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Pria asal Tanah Toraja ini sehari-hari dikenal sebagai prajurit disiplin, loyal kepada atasan dan rekan-rekannya, serta dekat dengan masyarakat.
Gugurnya prajurit Intelijen Korem 172/PWY merupakan risiko tugas yang tidak dapat dihindari. Seberapa pun tindakan yang dilakukan oleh Serma Bambang dan rekannya, merupakan bentuk tanggung jawab atas tugas yang dijalankan.

“Pimpinan TNI turut berduka cita atas gugurnya Serma Bambang, anggota Tim Intel Korem 172/PWY dalam pengabdian tugas kepada bangsa dan negara, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah, sabar dan ikhlas menerimanya,” tutupnya.

Korban luka akibat bentrok warga di ibu kota Kabupaten Jaya Wijaya, Wamena, sebanyak tujuh orang.
 Selain tiga anggota TNI, ada tiga polisi Polres Jaya Wijaya yang menderita luka pukulan benda tumpul dan sabetan senjata tajam. Satu korban lagi adalah wakil Bupati Jaya Wijaya Jhon Richard Banua.
“Dari kasus tersebut satu MD (meninggal dunia) ajudan wabup, luka sebanyak tujuh, termasuk wabup,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri.



Sampai saat ini, pihak masyarakat  warga sipil yang korban belum  di ketahui, perkiraan banyak yang korban luka robek. menurut warga sipil setempat.

Tiga personel Sabhara Polres Jaya Wijaya yang luka adalah Bripka Mahfud Amri, Brigadir Sunarto, dan Briptu Yanto Omopa.  Saud menjelaskan Pos Polisi Sinagma diserang setelah salah satu kelompok menerima kabar bahwa orang yang menganiaya rekan mereka sudah diamankan polisi sekira pukul 15.00 WIT.

“Kemudian beredar isu di kalangan masyarakat bahwa yang memalak itu sudah diamanakan di Pospol Sinagma, sehingga 200 orang lebih datang ke pospol cari pelaku tadi. Oleh petugas kepolisian di sana, sudah disampaikan pelaku belum diketahui,” jelas Saud.

Namun massa tidak menerima bahkan menuduh polisi menyembunyikan pelaku. Akhirnya ada provokasi agar massa menyerang polisi.

Sekira jam 16.00 WIT Bupati Jaya Wijaya Jhon Wempy Wetipo mendatangi lokasi sekaligus menenangkan massa. Tak lama kemudian datang Jhon Richard Banua beserta tiga ajudannya. Akan tetapi rombongan wakil bupati malah diserang massa. Saud memastikan akan proses hukum terkait kekerasan ini, namun pihaknya masih menunggu situasi benar-benar kondusif. “Coba persuasif dulu biar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. (Umagi Ago)
Sumber : BintangPapua, Okezone.

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS