UMAGINEWS-- Kepada seluruh pimpinan organisasi/faksi
perjuangan..perdebatan tentang persatuan nasional sampai saat ini belum
ketemu titik temu, kita Perlu evaluasi persatuan internal yang gagal,
dari tahun 70 an , 80, an, 90 an, 2000, hingga 2011 sekarang memasuki
tahun 2012..seharusnya menjadi evaluasi strategis di internal gerakan.
Energi kita habis untuk menunjukkan eksistensi perjuangan..padahal
semua faksi maupun mempunyai program yang sama yaitu membebaskan rakyat
papua dari rezim penjajah Pemerintah indonesia. Energi kita habis
untuk saling mengklaim perjuangan ini milik internal faksi/organisasi.
Kita harus sadar ketika kita mendengungkan kemerdekaan seluruh rakyat
terlibat aktif,, hal in terbukti dengan aksi2 setiap internal faksi
maupun konsolidasi2 perjuangan, 1 desember 2011 kemarin membuktikan bahwa walaupun rakyat di teror dalam bentuk2 sms dari integent tetapi rakyat tidak gentar untuk melakukan perlawanan. Kita masih saling menyerang antara internal kita, saling menjelekkan bahkan menghujat antar sesama faksi. Padahal lawan kita memiliki perangkat perlawanan yang kita tidak sadari bahkan terlibat dan membiarkan lawan mengkonsolidasikan diri melalui para elit2 papua yang sebenarnya menghambat gerakan. Partai-Partai Politik rezim NKRI di Papua, suksesnya pilkada, pilgub bahkan pilpres di papua adalah kegagalan kita meyakinkan perjuangan pembebasan nasional Papua, karna justru kehadiran partai politik nasional dan suksesnya setiap pesta demokrasi di tanah papua merupakan legitimasi kepada dunia internasional.
maupun konsolidasi2 perjuangan, 1 desember 2011 kemarin membuktikan bahwa walaupun rakyat di teror dalam bentuk2 sms dari integent tetapi rakyat tidak gentar untuk melakukan perlawanan. Kita masih saling menyerang antara internal kita, saling menjelekkan bahkan menghujat antar sesama faksi. Padahal lawan kita memiliki perangkat perlawanan yang kita tidak sadari bahkan terlibat dan membiarkan lawan mengkonsolidasikan diri melalui para elit2 papua yang sebenarnya menghambat gerakan. Partai-Partai Politik rezim NKRI di Papua, suksesnya pilkada, pilgub bahkan pilpres di papua adalah kegagalan kita meyakinkan perjuangan pembebasan nasional Papua, karna justru kehadiran partai politik nasional dan suksesnya setiap pesta demokrasi di tanah papua merupakan legitimasi kepada dunia internasional.
Kita
harus membedakan kawan dan lawan kita, justru para penghianat/lawan
kita sekarang ini yang berada di lembaga2 eksekutif, legislatif dan
yudikatif...mereka memaikan peran oportunis (Tajam muka belakang)
bahkan mereka menghambat perjuangan pembebasan nasional, seharusnya
kita di internal gerkan pembebasan memahami ini dan cepat bergandeng
tangan dalam mewujudkan perlawanan yang lebih strategis dan terukur.
Hentikan
kepercayaan kita kepada Partai partai Politik, MRP, DPRP, DPRD,
Gubernur, BUpati, camat,dll..karena mereka adalah perpanjangan tangan
dari rezim penindas NKRI dan mereka yang selama ini mengahambat gerakan
perlawanan papua sehingga sudah jelas mereka adalah lawan kita. Yang
terjadi selama ini kita tidak menemukan lawan kita yang sebenarnya
sehingga kita saling menyerang dan menyalahkan antara faksi/organ.
Hentikan saling menyerang antar sesama gerakan perlawanan. Musuh kita
sangat kuat dengan berbagai strategi untuk menghancurkan gerakan
kita.Tanpa kita sadari Saat ini kita tidak bersatu karena merupakan
bagian dari strategi rezim untuk memecah belah kita.
Ingat
bahwa rezim sedang menyiapkan berbagai strategi di tahun ini untuk
memecah belah gerkan kita, berhasilnya pilgub papua barat kemudian
papua dan kabupaten2 lain nanti merupakan bukti legitimasi pemerintah
penjajah kepada dunia internasioanal. Pemekaran propinsi, kabupaten,
penerimaan PNS, tunjangan Gaji yang besar, up4b, kesepakan investasi,
dan triyulnan rupiah, dll merupakan strategi untuk meredam gerakan
kita. KENAPA TIDAK PERNAH SADAR BAHWA STRATEGI2 REZIM PENJAJAH UNTUK
MENGHaNCURKAN GERAKAN KITA??????? Kita justru saling menyerang dan
menunjukan internal organ/faksi kita paling hebat dalam kerja2
perjuangan. Kita harus mengevaluasi internal kita..kenapa sampai saat
ini kita belum merdeka keluar dari NKRI padahal perjuangan kita sdh
sangat lama dari tahun 60 an??? inikan aneh kalau kita kita di internal
tidak pernah mengevaluasi kegagalan2 perjuangan kita...
Mari
evaluasi kegagalan2 gerakan pembebasan nasional selama ini dan
merumuskan strategi persatuan nasional yang menyeluruh...hentikan saling
menyalahkan dan menghujat setiap konsolidasi gerkan pembebasan yang
sudah di lakukan *
Kepada seluruh pimpinan organisasi/faksi
perjuangan..perdebatan tentang persatuan nasional sampai saat ini belum
ketemu titik temu, kita Perlu evaluasi persatuan internal yang gagal,
dari tahun 70 an , 80, an, 90 an, 2000, hingga 2011 sekarang memasuki
tahun 2012..seharusnya menjadi evaluasi strategis di internal gerakan.
Energi kita habis untuk menunjukkan eksistensi perjuangan..padahal
semua faksi maupun mempunyai program yang sama yaitu membebaskan rakyat
papua dari rezim penjajah Pemerintah indonesia. Energi kita habis
untuk saling mengklaim perjuangan ini milik internal faksi/organisasi.
Kita harus sadar ketika kita mendengungkan kemerdekaan seluruh rakyat
terlibat aktif,, hal in terbukti dengan aksi2 setiap internal faksi
maupun konsolidasi2 perjuangan, 1 desember 2011 kemarin membuktikan
bahwa walaupun rakyat di teror dalam bentuk2 sms dari integent tetapi
rakyat tidak gentar untuk melakukan perlawanan. Kita masih saling
menyerang antara internal kita, saling menjelekkan bahkan menghujat
antar sesama faksi. Padahal lawan kita memiliki perangkat perlawanan
yang kita tidak sadari bahkan terlibat dan membiarkan lawan
mengkonsolidasikan diri melalui para elit2 papua yang sebenarnya
menghambat gerakan. Partai-Partai Politik rezim NKRI di Papua,
suksesnya pilkada, pilgub bahkan pilpres di papua adalah kegagalan kita
meyakinkan perjuangan pembebasan nasional Papua, karna justru
kehadiran partai politik nasional dan suksesnya setiap pesta demokrasi
di tanah papua merupakan legitimasi kepada dunia internasional.
Kita
harus membedakan kawan dan lawan kita, justru para penghianat/lawan
kita sekarang ini yang berada di lembaga2 eksekutif, legislatif dan
yudikatif...mereka memaikan peran oportunis (Tajam muka belakang)
bahkan mereka menghambat perjuangan pembebasan nasional, seharusnya
kita di internal gerkan pembebasan memahami ini dan cepat bergandeng
tangan dalam mewujudkan perlawanan yang lebih strategis dan terukur.
Hentikan
kepercayaan kita kepada Partai partai Politik, MRP, DPRP, DPRD,
Gubernur, BUpati, camat,dll..karena mereka adalah perpanjangan tangan
dari rezim penindas NKRI dan mereka yang selama ini mengahambat gerakan
perlawanan papua sehingga sudah jelas mereka adalah lawan kita. Yang
terjadi selama ini kita tidak menemukan lawan kita yang sebenarnya
sehingga kita saling menyerang dan menyalahkan antara faksi/organ.
Hentikan saling menyerang antar sesama gerakan perlawanan. Musuh kita
sangat kuat dengan berbagai strategi untuk menghancurkan gerakan
kita.Tanpa kita sadari Saat ini kita tidak bersatu karena merupakan
bagian dari strategi rezim untuk memecah belah kita.
Ingat
bahwa rezim sedang menyiapkan berbagai strategi di tahun ini untuk
memecah belah gerkan kita, berhasilnya pilgub papua barat kemudian
papua dan kabupaten2 lain nanti merupakan bukti legitimasi pemerintah
penjajah kepada dunia internasioanal. Pemekaran propinsi, kabupaten,
penerimaan PNS, tunjangan Gaji yang besar, up4b, kesepakan investasi,
dan triyulnan rupiah, dll merupakan strategi untuk meredam gerakan
kita. KENAPA TIDAK PERNAH SADAR BAHWA STRATEGI2 REZIM PENJAJAH UNTUK
MENGHaNCURKAN GERAKAN KITA??????? Kita justru saling menyerang dan
menunjukan internal organ/faksi kita paling hebat dalam kerja2
perjuangan. Kita harus mengevaluasi internal kita..kenapa sampai saat
ini kita belum merdeka keluar dari NKRI padahal perjuangan kita sdh
sangat lama dari tahun 60 an??? inikan aneh kalau kita kita di internal
tidak pernah mengevaluasi kegagalan2 perjuangan kita...
Mari
evaluasi kegagalan2 gerakan pembebasan nasional selama ini dan
merumuskan strategi persatuan nasional yang menyeluruh...hentikan saling
menyalahkan dan menghujat setiap konsolidasi gerkan pembebasan yang
sudah di lakukan *Geel Vink)