Friday, November 25, 2011

Desak Pemerintah Segera Bangun Pasar Permanen

Mypapua     8:27 PM   No comments


Para  Mama  Papua ketika melakukan demo  menuntut  segera dibangunkan   Pasar  Khusus Pedagang  Asli Papua di Kantor DPR  Papua, Jayapura, Jumat (25/11).(UmagiPapua)---JAYAPURA, Mama Mama  Pedagang   Asli   Papua   yang  tergabung   dalam  Koalisi  Untuk  Stop   Sudah  Kekerasan dan  Diskriminasi  Terhadap Perempuan dan   Anak  Tanah Papua  menggelar  aksi demo di Kantor DPR  Papua, Jayapura, Jumat (25/11).  
Aksi ini dalam  rangka  memperingati   16  Hari Anti Kekerasan  Terhadap Perempuan 25 November -10 Desember 2011   
Setibanya  di Kantor  DPR  Papua,  para  pengunjukrasa menggelar orasi yang  disampaikan   representasi  dari Mama Mama  Pedagang   Asli   Papua.  

Sebagaimana  selebaran  yang   dibagikan   ketika  aksi unjukrasa  di  DPR Papua  menyebutkan,  pertemuan pada tanggal 1  Pebruari  2011 antara  Mama Mama  Pedagang  Asli  Papua  dengan  Komisi   D  DPR  Papua  dan   Pemerintah   Kota  Jayapura,   dengan  hasil kesepakatan bersama bahwa  pasar  yang berada di  Terminal  Mesran hanya  bisa menjual  barang barang  Manufaktur (VCD dan  Pakaian), barang barang hasil  bumi hanya  dijual  oleh Mama Mama  Pedagang Asli  Papua yang berada  di Pasar  Sementara,  Jln.  Percetakan, Jayapura.  Namun  ternyata, sejumlah   pedagang   Non  Papua  di Pasar Mesran juga menjual barang barang hasil  bumi. Esterlina  Ato  menegaskan,  pihaknya datang  menyampaikan  aspirasi    di  DPR Papua   untuk      mendesak pemerintah segera menutup  Pasar  Mesran dan menuntut  Pemerintah Provinsi  Papua segera membangun pasar permanen khusus Pedagang  Asli Papua.  
“Dong  tra  jual  pakaian. Dong  tipu  dong   jual  sayur, ayam,  tahu dong  matikan kami Mama Mama  Papua.  Kami pu  jualan macet,” katanya. 
“Kami  minta  supaya  pendatang   jangan lagi    datang  di  Papua  kami  batasi  supaya  kami   mau  jual  kami  mau jamin kami  pu anak anak.” 
Maria  Tabuni menandaskan, kedatangannya  di Kantor DPR Papua untuk  menagih janji  yang  disampaikan  mantan Gubernur Provinsi Papua DR. Barnabas Suebu SH  ketika  meresmikan Pasar  Sementara di  Jln.  Percetakan, Jayapura beberapa waktu  lalu.
“Kita punya barang  jualan   busuk busuk tra ada   yang  laku. Kita  pu anak tra bisa  sekolah,” ungkapnya.    
Tambahan modal  Rp  600.000.000  yang  diberikan  Pemerintah Provinsi  Papua, atas perjuangan Mama Mama dalam bentuk pinjaman   dari Koperasi Mama   Mama Pedagang  Asli  Papua  ternyata  Mama  Mama  tak mampu mengembalikan lantaran mengalami  kerugian selama setahun berjalan.  Pasar Sementara menjadi tanggungjawab siapa, tak jelas. Pemerintah  Provinsi  Papua dan Pemerintah  Kota  Jayapura saling melempar  tanggungjawab,  listrik, air  bersih,   pengelolaan sampah, WC tak diatur. 
Erita  Wanggai menjelaskan,     pihaknya mendesak pemerintah untuk  melarang  pedagang Non Papua menjual pinang   dan sagu  mentah di Papua.  “Dulu  kita  jual   pinang   dan  sagu mentah  setiap   hari  laku   Rp 400.000. Tapi  sekarang  sulit  dapat  Rp  100.000,”  tukasnya. 
Wakil Ketua  Komisi A   DPR  Papua  dan Ir  Waynand  Watori  dan Anggota  Komisi  B  DPR Papua Thomas  Sondegau ST turun menemui  Mama Mama  Pedagang  Asli   Papua  yang   berunjukrasa. Sesaat  kemudian  salah   seorang  Mama  Mama  Pedagang Asli  Papua  membacakan  pernyataan  sikap sekaligus  menyerahkan kepada  perwakilan DPR Papua.   Pertama,  menuntut  Pemerintah Provinsi  Papua segera membangun pasar permanen khusus Pedagang  Asli Papua.
Kedua,  mendesak pemerintah  untuk segera dibangun  pasar  khusus   pedagang  asli Papua di  Setiap Kabupaten di Papua.
Ketiga, menuntut untuk   segera ditutup dan rekolasi  pedagang yang ada di Pasar  Mesran.
Keempat, mendesak pemerintah untuk tak diadakan  pasar  murah  di Kota Jayapura.
Kelima, mendesak  pemerintah mengambil tindakan dengan   tegas  untuk   tak  lagi  pedagang yang menjual  sayur, ikan mentah menggunakan kendaraan  bermotor.
Keenam, mendesak pemerintah untuk  melarang  para kaum pemilik modal yang  mempunyai  Mall, untuk tak lagi menjual  hasil bumi  dari tanah ini.
Ketujuh, mendesak pemerintah untuk  melarang  pedagang Non Papua menjual pinang   dan sagu  mentah di Papua.
Kedelapan, mendesak pemerintah untuk  tak lagi  membangun Mall dan Ruko di  Kota Jayapura.
Kesembilan,  menuntut  untuk menghentikan  kekerasan ekonomi  terhadap perempuan Papua.
Menanggapi  pernyataan sikap  Mama  Mama  Pedagang  Asli Papua,  Weynand  Watori  menegaskan,  pihaknya menerima  aspirasi  Mama  Mama  Pedagang  Asli Papua  dan berjanji  segera  menyampaikan  Badan Musyawarah DPR Papua agar ditindaklanjuti.
Dia mengatakan, berkaitan   dengan aspirasi  tersebut  DPR Papua  telah mensahkan Perdasus  tentang kependudukan untuk membatasi arus  penduduk ke  Papua serta  Perdasus  ekonomi  kerakyatan yang antara   lain untuk memproteksi Mama  Mama Pedagang  Asli Papua.  Tapi hingga  kini  belum tercapai. (mdc/don/l03)

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS