Ini Kejadian sangat aneh, tapi ini adalah sebuah kenyataan yang menimpa seorang
Pelajar atas nama Owen Pekei Berumur 18 Tahun Berstatus SMA kelas 2 Sekolah di
SMA YPPGI Karang Mulia Nabire West Papua.
Kematian yang dialami oleh
Seorang pelajar ini membuat ribuan pertanyaan di kalangan rakyat di tempat.
Namun kematian terhadap
Pelajar atas nama Owen Pekei, Berusia 18
Tahun, bisa di katakan sebuah motif dari
militer indonesia.
Kasus kematian ini adalah
sebuah skenario atau taktik dari Polisi negara indonesia yang bertugas di
nabire papua. Kenapa kita salakan kepada pihak polisi..?
Polisi seharusnya mengayomi
dan mengamanka masyarakat tetapi kejadian yang menimpa Pelajaran ini lain,
Polisi yang mengejarnya dan menembak di tugu Roket depan kantor Bupati.
Kenapa kita bilang
penembaka.? Kita melihat dari foto korban saat terbaring dalam ruang mayat
rumah sakit umum Sriwini nabire Papua.
Saksi Mata 1
Pada Jam 04;30 Polisi
menggunakan tiga (3) motor dan 1 dalmas milik porlesta Nabire mengejar korban
dari arah Pasar Oyehe Pusat kota nabire menuju arah karang Tumaritis.
Korban atas nama Owen Pekei, awal dari arah oyehe menuju Auri Karang Tumaritis hedak mau
menontong bola Volly yang di adakan oleh Gereja Bethel (bethel Cap II) sampai
di pusat kota Oyehe (Pasar Oyehe) Dia “Korban” Dikejar oleh polisi menggunakan
sepede motor 3 buah dan satu Track Dalmas milik Porles Nabire.
Pengejaran ini dilakukan
oleh polisi Menggunakan Sepedah Motor tiga (3) buah dan satu (1) Dalmas Milik
Perles Nabire, setelah tiba depan SMA Adhi Luhur Korban belok lagi ke arah
Oyehe Pusat Kota, Polisi yang hendak mengejar masih mengejar hingga tibah di tugu roket depat Kantor Bupati
Nabire papua.
Sekitar jam 05;00 korban di
katakan bawah menabrak Tembok tugu rokot, ada juga yang mengatakan Korban di
tembak oleh satuan militer khusus yang telah di pakai oleh militer.
Ada juga informasi data yang
di muat oleh beberapa akum Media seperti Facebook.com dan Blogger. Dalam akun
Media Nabire_Net Memuat bawah “Ada
dugaan Bawah, Kehilangan Kendali saat Menaiki Motornya, hingga jatuh tepat di
Tugu Roket (rudel) depan Kantor Bupati.
Alasan yang di buat oleh
media Nabire_Net Bawah Korban sama
sekali tidak menggunakan Helm Ketika berkendara motor, Sehingga ketika jatuh
korban terhantam Aspal.
Akibat benturan Keras Korban
dilaporkan meninggal dunia, Oleh Aparat kepolisian, Korban Lansung di larikan
Ke RSUD Sriwini Nabire”.
Dari Berita yang di muat
dalam media Nabire_Net ini bisa di
katakan benar jika mengatakan kehilangan kendali sebab posisi korban dalam
pengejaran tampa sebab dan alasa yang jelas.
Dan jika polisi mengatakan
kami mengejar karena tidak memakai Helm ini keliru sebab ini sudah soreh dan
orang bebas beraktivitas pada sore hari.
Jika di katakan ada Swiping,
ini juga jadi pertanyaan, masa sudah soreh ko swiping, di balik ini semua ada
apa..?
Jika korban dikatakan
kehilagan kendali saat menaiki motor ini sangat benar dan jelas, sebab korban
saat itu sedang di kejar oleh polisi menggunakan tiga (3) Sepeda Motor dan satu
Track Dalmas milik porles nabire.
Dan jika dikatakan korban
jatuh atau tabrak tembok Tugu roket, ini keliru sebab dalam foto tidak ada luka
goresang Jatuh atau Tabrakkan, yang ada satu luka bolong di kepada dekat alis mata sebelah kanan, luka bolong semacam sebuah batu/atau
tima panas yang masuk dalam kepala korban Owen Pekei, berumus 18 Tahun.
Saksi Mata 2
Sekitar jam 04;50 korban
atas nama Owen Pekei, pelajar
kelas 2 sekolah di SMA YPPGI melewati depan SMP YPPK Antonius atau depan SMA
Adhi Luhur Menuju Oyehe Pusat Kota Nabire, dia di kejar oleh Polisi Menggunakan
tiga (3) sepedah Motor dan satu dalmas milik Porles Nabire.
Seketika tiba di depan Tugu
Reket depan Kantor bupati dia di tembak oleh satuan militer yang sudah di
pasang di arenah itu TKP. Penembakan dilakukan diri tiga titik. Satu titik yang
di curigakan Depan Kator Telkom, Dua Dari Dalam tugu roket, tiga dari dalam
mobil Dalmas Milik Porles Nabire.
Pembunuhan ini satu motif
yang dilakukan oleh penjajah kolonial indonesia di bawah kaki tangannya yakni
militer yang saat ini bertugas di papua khususnya di nabire. Ini motif
pembunuhan cara militer di bawah strategi targetan yang memang sudah di atur
dalam suatu kelompok yakni kelompok militer itu sendiri.
Dari situasi sebelumnya,
sering militer menggunakan mobil dalmas dan motor sering keliling kota nabire,
dari cara keliling mereka, mereka sering melakukan intimidasi dan pengejaran
terhadap rakyat, dan rakyat yang memakai Noken Bendera bintang kejora, gelang
bintang kejora dan berambut gimbal selalu di kejar dan di tahan selain di tahan
mereka (militer) melakukan penembakan terhadap rakyat yang gayanya seperti
demikian.
Selain dari itu juga,
militer yang bertugas di nabire sering menggunakan bahaha kami tembak karena
mereka mabuk padahal beberapa kejadian yang terjadi terhadp rakyat papua di
nabire itu dengan kesadaran tidak mabuk. Cara ini adalah nyata yang di lakukan
oleh militer indonesia di papua nabire.
Salah satu bukti ada
penembahan yang dilakukan terhadap salah satu pelajar di nabire atas nama Owen
Pekei U 18 Tahun.
“orang yang melakukan
tindakan tidak mungkin akan mengakui perbuatannya” oleh karena itu kami meminta
untuk Atvokasi di lakukan secara benar-bernar. Mohon Atvokasi dari
internasional, indonesia adalah penjajah, penjajah tidak akan pernah mengakui
perbuatan mereka.
Pertanyaan:
Pertama, Jika Korban (Owen
Pekei) kehilangan kendali saat berkendarai lalu jatuh tertikan di aspal, kenapa
tidak ada luka gores di sekucur tubuh korban. Yang ada loka berlobang pada
kepala dekan alis mata sebelah kanan...?
Kedua, Dari keluarga
mengatakan Owen Pekei adalah anak yang tidak suka dengan kekacauan, Owen pekei
Anak yang baik, pekerjaan sehari-harinya Sekolah, Gereja dan Rumah. Jika dia
bawah motor tidak selalu balap atau tidak selalu dalam kecepatan.
Kenapa sampai bisa Korban
Owen Pekei bisa kehilangan kendali karena Motornya dalam kecepatan, berarti ada
peksaan atau pengejaran..?
Ketiga, Ketika kejadian polisi
sudah berada lebih dahulu tidak lewat dari 10 menit dan datang juga dari
belakan satu dalmas, satu picap yang di numpangi Brimob di waktu yang
bersaan..?
Keempat, Kenapa saat polisi
bawah masuk ke Rumah sakit tidak melakukan pemeriksaat lebih dahulu, kenapa
polisi lansing bawah ke ruang manyat dan di baringkan di ruang mayat.
Catatan; Pelaku adalah
Militer, Awalnya di sebabkan karena polisi mengejarnya maka Polisi dan Militer
yang ada di nabire harus bertanggung jawab.
FOTO
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!