Merauke, Jubi – Rohaniwan Katolik di Wilayah Selatan Papua,
sangat menyesalkan penembakan lima warga sipil di Paniai beberapa waktu
lalu yang diduga kuat dilakukan oleh aparat TNI/Polri.
“Saya harus jujur mengatakan bahwa hampir setiap tahun adanya kasus
penembakan terhadap masyarakat sipil. Namun, proses pengungkapan secara
transparan tidak dilakukan. Bahkan, sampai ke ranah hukum hingga
menjatuhkan vonis kepada yang bersalah, hampir tidak ada,” kritik Pastor
Pius Manu, Pr ketika ditemui Jubi di Gor Hiad Sai-Merauke Selasa
(16/12).
Pastor Pius tidak ingin menuding pelaku penembakan adalah oknum
aparat keamanan, tetapi aparat kepolisian harus berperan dalam melakukan
pengungkapan secara jelas dan diketahui semua orang. Karena masyarakat
Papua, khususnya warga di Paniai sedang menunggu tindaklanjutnya.
Pastor Pius memembandingkan, banyak kasus penembakan di pulau Jawa
yang dilakukan teroris, aparat kepolisian dalam waktu singkat mampu
mengungkap dan menangkap pelaku. Tetapi penembakan warga sipil di Papua,
proses pengusutan sepertinya berjalan ditempat dan tidak tuntas.
“Saya sangat mendukung jika Komnas HAM ikut turun tangan dan mencari tahu siapa pelaku penembakan,” tegasnya.
Tetapi Ia meminta aparat keamanan, khususnya kepolisian harus bekerja
ekstra untuk dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan guna
mengungkap siapa pelaku penembakan.
“Sekali lagi, saya tidak ingin memvonis dan atau menyudutkan bahwa
pelaku penembakan adalah oknum aparat keamanan. Tetapi kembali kepada
peran dari kepolisian dalam melakukan pengusutan lebih lanjut,”
pintanya.
Ketua KNPB Wilayah Merauke, Gente Emerikus Dop sebelumnya memberikan
pernyataan tegas dengan mengutuk keras penembakan yang dilakukan
terhadap masyarakat sipil di Pania. “Kami ikut berduka atas penembakan
terhadap lima warga sipil di Paniai yang dilakukan oknum aparat
keamanan,” katanya. (Frans L Kobun)
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!