Puluhan massa yang
tergabung dalam Gerakan Rakyat Papua Bersatu
(GRPB) “ Bersatu Untuk Pembebasan Nasional” kembali melakukan aksi demonstrasi untuk
menuntut agar perusahaan raksasa milik pemerintah Amerika Serikat (AS) yaitu
PT. Freeport Indonesia segera ditutup, dan Polda Papua Segerah Bebaskan Tahanan
Politik yang tidak sewenang-wenang di Tahan Pasca kongres rakyat Papua III di Polda Bebaskan tanpa syarat dan
juga Sby-Budiono Amerika dan sekutunya Segera bertanggung jawab karena sudah melanggar hak-hak orang asli
Papua di di Papua Barat.
foto Jalan MalioboroUnjukrasa aksi daman tepatnya di depan Abu bakar Ali long march sampai titik nol Kantor Pos Jogyakarta, Sabtu (18/11) Malam minggu.
Aksi hanya berlangsung selama kurang lebih 10 menit,
kemudian massa bergerak menuju Abu bakar Ali long march sampai titik nol Kantor
Pos Jogyakarta, sepanjang jalan Malioboro Pusat kota Jogya. memeriakan yel-yel papua
“merdeka” Indonesia”no” di pimpin oleh coordinator lapangan. kemudian menyalurkan orasi-orasi politik. Dalam orasi politik menuntuk Prilaku tidak Manusiawi yang
dilakukan oleh rezim saat ini terhadap Rakyat Papua kelakuan busuk yang
dilancarkan oleh oknum aparat Pengak Humum dalam artian (Yudikatif) birokrasi
pemerintahan (exsekutif) dan perwakilan rakyat (legislative).hanya ada
Penindasan atas negerinya sendiri. Dan dalam orasi politik ada juga mengatan
membuka ruang demokrasi seluas-luasnya bagi rakyat papua untuk memintah “Referendum”
karena rakyat Papua minta ingin menetukan Nasip sendiri bagi rakyat Tertindas.
Dalam orasinya, Koordinator
aksi mengatakan, Amerika Serikat sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas semua tindakan
penjajahan dan kekerasan di Tanah Papua
sejak 1 mey 1963 Integrasi paksa yang dilancarkan oleh sukarno. Tuntutan agar PT. Freeport Indonesia segera ditutup dan
Amerika harus bertanggungjawab atas kekerasan di Papua dan rezim saat ini
bertanggung jawab atas semua pelanggaran ham yang terjadi sejak tahun1963
sampai saat ini,” teriaknya.
pendemo memerikan dalam aksi damai dengan yel-yel “Freeport tutup.. Freeport tutup,” dan Papua”
merdeka… papua merdeka teriak para
pendemo sambil mengangkat spanduk dan selebaran yang dibawa dalam aksi
tersebut. Tuntutan mengutuk segala tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), penghisapan buruh atas
kapitalisasi Sumber Daya Alam (SDA), serta segera membuka ruang demokrasi
seluas-luasnya di tanah Papua.
Dalam aksi tersebut,
para pengunjuk rasa “Menolak Kesepakatan
Ekonomi, Politik KTT Asean ke 19 di Bali khususnya tentang investasi di Papua
dan Hentikan Kerjasama Militer diantaranya Pendanaan dan Persenjataan
Indonesia-Amerika”.
Tuntutan Utama dalam
Aksi damai adalah Berangkat dari refleksi atas kondisi itu maka, Gerakan Rakyat
Papua Bersatu mengajak setiap insan
Papua untuk rapatkan barisan dan bergabung dalam aksi di Malioboro Aksi ini sebagai upaya untuk terus
mendorong terbukanya ruang demokrasi di Tanah Papua seluas mungkin. Dan
sehubungan dengan itu, GRPB menyatakan:
1.
Mengutuk segala tindakan pelanggar HAM,
tolak apapun bentuk militerisasi ditanah Papua, desak pengadilan HAM atas
insiden pengejaran terhadap warga sipil pasca konggres III Rakyat Papua
2.
Mendesak intervesi internasional untuk
masalah kemanusian
3.
Hentikan kerjasama Amerika Serikat
dengan Indonesia dalam bidang militer
4.
Tarik militer organik dan non-organik
dari tanah Papua
5.
Hentikan bisnis militer dan bisnis
keamanan di Papua, hentikan campur tangan polri dalam soal perburuhan di PT
Freeport Indonesia dan usut tuntas tindak kekerasan terhadap hak protes buruh
PT Freeport Indonesia
6.
Manajemen PT Freeport Indonesai penuhi
hak-hak buruh, jika tidak maka PT Freeport Indonesia harus di tutup
7.
Bebaskan para tahanan politik Papua
tanpa syarat
8.
Tolak kapitalisasi kekayaan alam papua
dan pastikan rakyat papua harus berdaulat atas kekayaan alamnya, termasuk
tambang yang dikuasai PT Freeport Indonesia
9.
Rakyat papua menolak hasil-hasil KTT
Asean yang mengarah ke ekxploitasi sumber daya alam milik rakyat Papua
10.
Mendesak dunia internasional dan
pemerintah Indonesai membuka ruang bagi pemenuhan hak menentukan nasib sendiri
bagi rakyat/bangsa Papua.
Se-sampainya depan Kantor Pos
Jogya pendemo membuat lingkaran dalam ditengah-tengah Jalan Raya, pergantian
Orasi dari setiap elemen Perwakitan yaitu Amp, Fnmp, GPP, 10 menit kemudian Polisi Indonesia datang Membubarkan Aksi damai
Tetapi kordinator Lapangan meminta Waktu 2 Menit Untuk Membacakan pernyataan
Sikap. Jalannya demonstrasi juga dijaga oleh aparat Kepolisian, namun, aksi
damai unjukrasa tersebut, berjalan
tertib, karena tidak mengganggu arus lalulintas di Jalansepanjang Malioboro
Pusat Kota Yogyakarta-malam minggu.[umagi**]
foro-foto aksi damai Yogyakarta 19 November 2011:
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!