Ilustrasi |
Paniai- Atas tertembak dua anggota TNI dari Batalion Infanteri 753 Nabire, menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Muara Danau Waneuwo, Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat (12/10/2012) sore.
Kejadian bermula saat tim gabungan TNI-Polri akan bergerak ke Distri Kebo, menggunakan tiga speedboat untuk mengamankan Pemilukada Kabupaten Paniai.
Tim gabungan bergerak dari bagian hulu sungai, menuju muara kali waneuwo Kebo sekitar pukul 14.00.
Aksi respons positif dari kepala KORAMIL Kabupaten Paniai. Tadi Pagi Jam 10. 00 Waktu Paniai Papua, (WPP) dalam pidato mengatakan “ dalam waktu singkat ini kelompok kami (TNI) banyak yang di tembak oleh kelompok Tentara Nasional Papua Barat (TPN) wilayah Paniai. Kami tak akan membiarkan anggota kami di tembak mati terus. Dalam waktu pelaksanaan pemilukada Paniai kami tak akan mengganggu kondisi keamanan sampai tanggal penetapan Bupati terpilih.
Melanjutkan pidatonya “ Setelah penetapan bupati baru warga masyarakat Paniai Utara Kebo segera meninggalkan/ mengosongkan tempat tinggalnya. Kami melanjutkan operasi aksi penembahkan anggota TNI kami yang di tembaknya. Mengejar para pelaku penembaknya.
Saksi mata “ membenarkan pidato Kepala KORAMIL Kabupaten Paniai. Mendengar pidato tersebut mulai dari hari ini kondisi para masyarakat sipil Paniai Utara meninggalkan tempat tinggalnya. Karena melihat beberapa waktu lalu aksi brutalan dari TNI dan POLISI setempat terhadap masyarakat sipil tak tersegang-segang menembaknya.
Saksi mata “Kepala KORAMIL Kabupaten Paniai meminta masyarakat Paniai Utara mengosongkan tempat tinggal masyarakat sipil Paniai Utara. mulai hari ini mereka mengungsi pada keluarga terdekat di kecamatan tetangga maupun kabupaten tetangganya. Pidato ini meresahkan para warga kecamatan Paniai Utara.(Ipumayoka).
Sumber: kompasiana
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!