JAKARTA (UMAGI) - Warga Papua tidak keberatan dengan rencana
pemerintah indonesia untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal
tersebut bukan tidak beralasan, pasalnya rakyat di Papua sudah terbiasa harus
membeli BBM dengan harga yang cukup tinggi.Tapi BBM naik rakyat Indonesia Semakin bertambah
kemiskinan.
Dengan harga jual yang cukup tinggi, rakyat Papua masih kesulitan untuk medapatkan BBM. Di Papua, masyarakat harus membeli BBM dengan maksimum harga Rp18.000/liter masih harus mencari, bahkan jika BBM sudah kian surut, maka mereka harus membeli dengan harga Rp70.000/liternya.
"Kami masyarakat Papua keberatan dengan
kenaikan harga BBM. Karena dengan kenaikan Bahan Bakar ini Indonesia akan
Meningkat Kemiskinan dari harga BBM yang semula. Harga BBM Papua Rp 6500/liter
pun tak jadi masalah yang penting POM bensin jangan kosong. Toh kami terbiasa
membeli bensin eceran yang harganya Rp18.000 lebih. Hingga kalau kekosongan
kami bisa beli bensin hingga Rp70.000 per liter," seruan rakyat Papua
melalui Broadcast BlackBerry Messager, di Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Lebih lanjut, seruan masyarakat Papua tersebut meminta agar masyarakat
juga memiliki kepedulian terhadap rakyat di Papua. Dijelaskannya, seluruh
rakyat Indonesia juga harus membuka mata terhadap situasi di Papua yang masih
saja kesulitan untuk mendapatkan BBM.
"Sebelum demo BBM naik. Coba pikirkan nasib
kami yang tinggal di daerah terpencil . Minyak kami kalian sedot untuk supply
ke Pulau Jawa, sedangkan kami kekosongan di POM bahkan sampai ber minggu-minggu
sudah hal biasa. Kalian di pulau jawa kekosongan di POM baru 1 atau 2 hari.
Sudah ribut luar biasa," jelasnya. [mar]
Sumber: Inilah.com
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!