Thursday, November 10, 2011

Mypapua     6:23 AM   No comments


JAYAPURA, KOMPAS.com — Sebanyak tujuh oknum anggota TNI yang melakukan kekerasan terhadap 12 warga Kampung Umpagalo Distrik Kurulu, Jayawijaya, Papua, di Kurulu, diperiksa Polisi Militer TNI. Untuk meredam gejolak masyarakat, TNI dan warga membuat kesepakatan untuk berdamai.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 172/Praja Wira Yakthi Kolonel (Inf) Ibnu Triwidodo di Jayapura, Papua, mengakui telah terjadi kekerasan terhadap warga yang dilakukan tujuh oknum anggota TNI pada 1 November silam. "Anggota yang melanggar kita tindak," ungkap ujar Ibnu.

Ibnu menuturkan, ketujuh anggota TNI AD tersebut dari Batalyon Infanteri 755/Yalet, Merauke, yang sedang bertugas di Pos TNI Kurulu. Anggota TNI Pos Kurulu kini sudah ditarik dan diganti.
Ibnu menjelasan, kronologi peristiwa tersebut bermula dari laporan warga setempat bernama Alex kepada aparat TNI Pos Kurulu tentang adanya kegiatan rapat yang mencurigakan, 1 November lalu.
Menerima laporan tersebut, tujuh anggota TNI dari Pos Kurulu bergegas mendatangi lokasi. Melihat aparat TNI datang, sekitar 20 orang peserta rapat langsung bubar dan sebagian lari meninggalkan tempat rapat. "Untuk memaksa mereka berhenti berlari, ada tembakan peringatan," katanya.
Ibnu menuturkan, anggota TNI yang bertugas di Pos Kurulu saat itu sebenarnya hendak berkoordinasi dengan kepolisian setempat, tetapi karena untuk menuju kantor Polsek lebih dulu melewati lokasi rapat maka anggota TNI bertindak duluan. Ibnu mengakui, ada kekerasan dalam kejadian itu, di antaranya direndam di air dan disuruh berjalan merayap.
Hal itu dipicu karena peserta rapat menolak memberi keterangan saat diinterograsi. Sebanyak 11 warga ditangkap dengan beberapa barang bukti, seperti telepon seluler dan selebaran berkait Papua merdeka, yang kemudian diserahkan kepada kepolisian.
Untuk meredam gejolak masyarakat, ungkap Ibnu, TNI dan warga membuat kesepakatan berdamai. "Anggota TNI pelaku kekerasan tetap diproses hukum. Kita proses melalui Sub Detasemen POM TNI di Wamena," katanya.
Anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Oktovianus Pogou di Jakarta menuturkan, 9 warga Kampung Umpagalo dan 3 anggota KNPB menjadi korban kekerasan dari aparat TNI karena dituding sebagai kelompok separatis. Mereka saat itu sedang berkumpul membahas konferensi parlemen rakyat daerah wilayah Suku Hubula atau Wamena.

FOTO - FOTO KORBAN:













Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS