Ribuan rakyat Yahukimo turun jalan untuk memboikot Pemilu Presiden kolonial Indonesia. Akibatnya, sampai hari ini, Kamis (10/7) Pilpres di Yahukimo 100% gagal dilaksanakan. Rakyat menuntut referendum diatas tanah Papua.
Menurut pantauan kru KNPBnews, sehari sebelum hari pelaksanaan Pilpres, yakni pada tanggal 8 Juli, pukul 03.00, ribuan rakyat yang dimediasi oleh KNPB dan PRD setempat melumpuhkan kota Dekai, Yahukimo dengan arak-arakan massa.
Di depan massa, ketua KNPB Wilayah Yahukimo, Erinus Suhun menyampaikan rakyat Papua di Yahukinmo memboikot pelaksanaan Pilpres di daerah Yahukimo. Diperkirakan, sebanyak 5000 massa ikut konvoi bersama.
Pada hari yang sama, Kapolda Papua Tito Karnavian juga turun memantau kondisi di Yahukimo. Tito Karnavian tidak dapat berbuat banyak saat melihat massa yang sudah memenuhi sepanjang jalan.
Sementara itu, sesuai pantauan kemarin (9/7) tidak ada satupun Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dibuka. Berita-berita nasional Indonesia mengabarkan pelaksanaan Pilpres di wilayah Yahukimo tidak terjadi.
Aminus Balingga, Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Yahukimo menyatakan 100% rakyat Yahukimo memboikot Pilpres, dan menyeruhkan referendum bagi West Papua.
SUMBER: KNPBNEWS