.
Timika, KNPBNews -- Tadi keluarga bersama dengan anggota KNPB dan PRD naik mengecek ke
POLRES Mile 32 tentang penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan oleh
TNI/POLRI di Mile 32 Timika, tapi pihak kepolisian berjanji karena jam
besuk tahanan sudah lewat. “kami naik ke Mile 32 untuk cek anggota kami
tapi polisi suruh kami ketemu besok jadi kami ada turun ke-Timika.” Kata
Ketua PRD Mimika kepada media ini.
Sementara itu 23 (dua puluh tiga) anggota KNPB dan PRD bersama dengan
ke-3 anak kecil yang ditangkap sudah dibebaskan tadi malam tapi yang
saat ini masih ditahan ialah Lessun Tabuni, Anggota KNPB Timika.
Leson Tabuni dikenahkan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan, Sementara
itu Ketua Komisi Agama PRD Mimika, Pdt.Daniel Bagau mengatakan kepada
media online ini bahwa, Surat Pemberitahuan sudah kami kirim dan polisi
bilang itu mereka diamankan saya tetapi semua itu dapat pukulan oleh
Prajurid TNI/POLRI “saya baru tahu bahwa mereka dipukul dan karena saya
pikir mereka di amankan.” Katanya, lanjutnya bahwa pihak keluarga desak
kami KNPB dan PRD Mimika jadi kami fasilitasi untuk ketemu Polisi,
karena pada waktu aksi demo damai di DPRD Mimika kami sudah sepakati
bersama antara Polisi, DPRD dan PRD-KNPB bahwa mereka diamankan untuk
meminta keterangan, namum sampai saat ini ada satu anggota KNPB yang
ditangkap untuk itu kami dan keluarga akan naik.” Katanya kepada media
ini.
Kepada KNPBNews ini korban penangkapan ada beberapa korban
penangkapan yang sudah di keluarkan ini memberikan keterangan mereaka
masing-masing kepada media online ini. Neles Tabuni
mengatakan bahwa “Setelah kami masa aksi tiba di sp 02 dari pihak TNI,
dan POLRI Menahan kami lalu,,mereka Tanya gambar yang ada di
spanduk,panflet dan lain-lain setelah itu,, Ditampar di bagian pipi
lalu,,pukul di bagian hidung Lalu,,,mereka membawah ke kapolres 32
setelah itu, mereka memeriksa semuanya. Tetapi setiap kali Tanya mereka
pukul saya.” Katanya.
Selanjut keterangan menurut Ismael Wenda juga yang ditangkap oleh Militer ini menagku bahwa “setelah
dari SP 13 menuju ke tempat aksi kami tiba di SP 02 lalu,,kami di
tangkap oleh pihak keamanan TNI, dan POLRI setelah sampai di depan pasar
SP 02, TNI Dan POLRI memukul saya dengan ujung/mulut senjata di bagian
telinga lalu mereka tendang juga tulang belakang saya. Ungkapnya.
Selain anggota KNPB lain bernama Bilim Wenda juga mengatakan bahwa “setelah
sampai di depan pasar SP 02 pihak keamanan memukul dengan ujung/mulut
senjata di bagian testa lalu, dapat pukul juga di tulang belakang,
sampai di 32 dapat pukul juga setelah pemeriksaan. Lalu dari pihak
kepolisian mereka mengeluarkan alcohol lalu mereka tuang di dalam hidung
saya.” Ungkapnya.
Berikut atas nama Lasarus Kogoya juga berkata “Setelah
mereka membuka baleo katanya suruh jelaskan menanya kepada saya bahwa,
segera membuka baleo, lalu saya menjawab bahwa, “mengapa saya putra
daerah memangnya saya ras putih jadi saya mau ke jawa kah? dari pihak
kepolisian memukulnya lalu mereka menarik seperti binatang. Lalu setelah
sampai di polres 32 pun mereka pukul saya bodoh-bodoh.” Ujarnya.
Selain itu juga bapak Yandoa Tabuni menyatakan bahwa “Setelah
kita sampai di SP 02 pasar, dari pihak kepolisian menanya kepada saya
tentang baleo dan aksi lalu, dari pihak keamanan,TNI dan POLRI menampar
saya di bagian telinga dan memukul pake hulu senjata di bagian
belakang.” Terangnya.
Selain bapak-bapak ibu yang bernama Amerina Tabuni juga mengakui bahwa “Setelah
tiba di SP 2 dari pihak keamanan memukul kepada komandan-komandan saya
merasa sedih lalu, saya juga mengambil tindakan lalu saya angkat batu
dan lempar kepada polisi lalu, polisi pukul saya dengan ujung senjata 3
kali di bagian belakang lalu mereka tampar saya di bagian pipi lalu,
mereka membawa saya ke POLRES 32 pun memukul saya. Ungkapnya.
Selain itu seorang remaja berusia 16 Tahun bernama Efri Tabuni
mmengatakan bahwa “Dari pihak keamanan/kepolisian memukul saya di
bagian bahu lalu,dapat tampar setelah dapat tampar mereka dorong saya
dan saya jatuh. Setelah itu mereka membawa ke kantor polres mimika 32
setelah sampai di 32 pun mereka memukul saya.” Katanya.
Selain itu seorang ibu yang mempunyai bayinya bernama Merlin WENDA
mengatakan bahwa “Polisi dapat memukul di telinga oleh pihak kepolisian
lalu,dorong saya dengan bayinya yang berumur 1,tahun 5 bulan. Naik ke
32 dan mereka pukul saya.” Ungkap.
Selain itu seorang tete juga yang bernama Sem Tabuni mengatakan
bahwa “saya tidak dapat pukul tapi tangkap saya kasih naik di Polres
dan mereka paksa saya untuk naik mobil Tahanan Polisi.” Katanya
Mama Eriana Tabuni juga berkata, “saya disuruh naik
tanpa mereka memukul saya hanya menangkap lalu suruh naik di mobil
tahanan bersama anaknya yang berumur 2 tahun 8 bulan.” Kata mama itu.
Mama Letina Wenda juga berkata bahwa “saya memukul
oleh pihak manapun hanya menangkap lalu suruh naik di mobil tahanan
tahanan bersama anak saya yang berumur 2 tahun. Kata mama itu.
Bapak Nius Wenda juga berkata “Setelah saya dan
teman-teman sampai tiba di SP 2 dari pihak TNI dan POLRI tidak memukul
oleh pihak manapun hanya menangkap lalu suruh naik di mobil Tahanan
bersama anak saya yang berumur 2 tahun.” Paparnya.
Seorang Gembala SP 12 juga sempat ditangkap yaitu Ev. Mirius Wenda kepada media ini dia berkata” Saya ditangkap dan paksa untuk naik di mobil tahanan lalu kami nai mile 32.” Ujarnya.
Laki-laki Kendi Edowai juga mengatakan bahwa
“setelah saya tiba di SP 2 pihak kepolisian menampar di muka lalu,
memukul di bagian belakan setelah itu, dan mereka pukul lagi di badan
setelah itu mereka menangkap saya lalu mereka bawah ke kapolres 32
setelah tiba di kapolres 32 juga mereka memukul, lalu mereka,suruh
membuka pakaian terus mereka suruh jemur di matahari selama 01 jam
setelah itu disuruh membuka perhiasan di badan saya setelah itu
mereka,mengambil data/status satu per satu.” Ungkap.
Dan selanjutnya Sole Tabuni berkata juga bahwa “Setelah
kami masa aksi tiba di SP 2 dari pihak TNI dan POLRI menagkap saya
dengan cara menahan di bagian leher sampai leher sakit setelah mereka
menarik leher, lalu disuruh naik di truk tahanan dan saya tiba di polres
juga POLRI memukul di bagian panta memakai balok kayu.” Ungkapnya.
Bapak Linto Kossay juga berkata “Setelah kami tiba di SP 2 dari pihak
TNI dan POLRI memukul pakai ujung senjata di kepala lalu, dan kepala
saya berluka dan darah keluar langsung dan mereka menampar di pipi.
setelah itu mereka membawah kami ke kantor polres mimika mil 32.”
Ungkapnya.
Seorang Pemuda Stevanus Koga juga mengakui bahwa “Setelah masa aksi
tiba di SP 02 mereka memukul di muka lalu saya agak pusing setelah itu
mereka menendang saya di dada lalu, saya jatuh, setelah jatuh mereka
menyuruh saya naik di mobil tahanan lalu mereka membawa saya ke kantor
polres di 32 setelah tiba di 32 mereka menyuruh saya untuk jalan kodok
dari pos penjagahan masuk ke dalam. Tiba di dalam mereka menyuruh untuk
membuka baju lalu, jemur di matahari lalu, disuruh untuk membuka
perhiasan di badan.” Ujarnya.
SUMBER:KNPBNEWS.COM
Selengkapnya:
BACA SELENGKAPNYA LINK DIBAWAH INI;http://www.umaginews.com/2014/07/kronologis-aksi-damai-militer-indonesia.html
http://www.umaginews.com/2014/07/22-orang-aktivis-knpb-prd-wilayah.html
http://www.umaginews.com/2014/07/aksi-dan-pernyataan-politik-menyikapi.html
http://www.umaginews.com/2014/07/jutaan-rakyat-timika-menuntut-segerah.html
http://www.umaginews.com/2014/07/besok-aksi-damai-nasional-wilayah.html
Berikut ini Foto-Foto mereka
Empat Anak kecil yang ditangkap Tentara dan Polisi Indonesia, foto saat mereka empat duduk Makan bersama |
Sumber: knpbnews/Timika
www.umaginews.com
BACA SELENGKAPNYA LINK DIBAWAH INI;
http://www.malanesia.com/2014/07/kronologis-lengkap-aksi-damai-knpb-prd.html
http://www.umaginews.com/2014/07/kronologis-aksi-damai-militer-indonesia.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/tahanan-politik-ketua-sektor-sp-13.html
http://www.malanesia.com/2014/07/kesaksian-kejahatan-tni-polri-terhadap.html
http://majalahselangkah.com/content/-demontrasi-pembebasan-tapol-dan-refrendum-di-timika
http://www.umaginews.com/2014/07/22-orang-aktivis-knpb-prd-wilayah.html
http://majalahselangkah.com/content/-polres-mimika-bebaskan-aktivis-knpb-mimika-lison-tabuni-bersatu-untuk-rebut-kedaulatan
http://www.umaginews.com/2014/07/aksi-dan-pernyataan-politik-menyikapi.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/penangkapan-aktivis-knpb-dan-tuntutan.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/23-aktivis-knpb-dibebaskan-ketua-sektor.html
http://www.umaginews.com/2014/07/jutaan-rakyat-timika-menuntut-segerah.html
http://majalahselangkah.com/content/-demontrasi-pembebasan-tapol-dan-refrendum-di-timika
http://www.umaginews.com/2014/07/jutaan-rakyat-timika-menuntut-segerah.html
http://www.umaginews.com/2014/07/besok-aksi-damai-nasional-wilayah.html
http://www.umaginews.com/2014/07/kronologis-aksi-damai-militer-indonesia.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/tahanan-politik-ketua-sektor-sp-13.html
http://www.malanesia.com/2014/07/kesaksian-kejahatan-tni-polri-terhadap.html
http://majalahselangkah.com/content/-demontrasi-pembebasan-tapol-dan-refrendum-di-timika
http://www.umaginews.com/2014/07/22-orang-aktivis-knpb-prd-wilayah.html
http://majalahselangkah.com/content/-polres-mimika-bebaskan-aktivis-knpb-mimika-lison-tabuni-bersatu-untuk-rebut-kedaulatan
http://www.umaginews.com/2014/07/aksi-dan-pernyataan-politik-menyikapi.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/penangkapan-aktivis-knpb-dan-tuntutan.html
http://www.taringpapuanews.com/2014/07/23-aktivis-knpb-dibebaskan-ketua-sektor.html
http://www.umaginews.com/2014/07/jutaan-rakyat-timika-menuntut-segerah.html
http://majalahselangkah.com/content/-demontrasi-pembebasan-tapol-dan-refrendum-di-timika
http://www.umaginews.com/2014/07/jutaan-rakyat-timika-menuntut-segerah.html
http://www.umaginews.com/2014/07/besok-aksi-damai-nasional-wilayah.html