Korban Tines Tabuni mendapatkan Pengobatan (foto Nesta Gimbal) |
Jayapura--- 14 November 2013. Milisi
bentukan Indonesia yang menyebar seluruh Papua, melakukan menyiksa 4 Aktifis KNPB di Jayapura hingga 2 orang Pukulan hingga babak
belur sampai dilarikan ke rumah sakit sedangkan 2 orang lainya
mengalami luka ringan di bagian tubuh korban.
Mereka yang dilarikan ke
rumah sakit mengalami luka serius sampai mengeluarkan banyak darah bukan
hanya itu saya namun atas penyiksaan tersebut membuat 2 orang korban
tulang tengkorak kepalanya kelihatan mereka yang mengalami luka serius
masing Naman Kogoya 27 tahun 46 jahitan sedangkan Tines Tabuni 25 Tahun
18 jahitan bukan hanya itu namun mereka juga megeluarkan darah banyak
sehingga sementara sedang di rawat di rumah sakit abepura Jayapura.
Kronologis kejadian berawal pada
hari Rabu tanggal 13 November 2013. pukul 19.30 WPB Tempat kejadian
tersebut di jalan Raya Abe Sentani di dekat Danau Sentani tepat di
jembatan 2 dekat salah satu perkampungan perbatasan Kota Jayapura dan
Kabupaten jayapura. Pada awalnya para 4 korban menggunakan sebuah mobil
Avanza dari jayapura menuju sentani untuk membagi undangan kepada orang
tua di wilayah sentani, dalam perjalan itu mereka dihadang dengan
sejumlah orang yang berada di tempat kejadian, mengkunakan balok mereka
memecakan mobil kaca atau kaca spion.
Kemudian salah satu
korban yang berada dalam mobil atas nama Tines Tabuni turun dari mobil
disusul 2 orang lainya masing-masing Lewa dan Naman Kogoya, setelah itu
mereka menayakan pelaku, kenapa kamu kasi peca kaca mobil mereka namun
salah satu dari pelaku sedang mengonsumsi minuman keras datang tiba-tiba
dari belakang langsung memukul Tines dan naman menkunakan balong,
dengan alasan bahwa mereka ini aktivis Papua Merdeka, semua Orang yang
berada di Tempat kejadian tersebut langsung mengoroyok ke 3 korban
sampai Babak belur.
Pada saat mereka
memukul korban sempat mengeluarkan kata-kata ancaman seperti, bunuh
mereka itu, mereka adalah Aktifis Papua merdeka, Yang melawan dan bikin
kacau kota ini, mereka juga sempat katakana bahwa Mereka Ini anggota
KNPB katanya. Lalu semua rame-rame pukul ke 3 korban, sedangkan salah
salah satu korban Atas Nama Edi Wenda Menghindar Untuk menyelamatkan
mobil avanza mereka tumpangi namun sekelompok masa tersebut langsung
palang dan menghancurkan mobil tersebut sehingga mobil rusak para
.Berikut nama-nama korban 1. Tines Tabuni 2. Naman Kogoya 3. Edy Wenda 4
Lewa Wandikbo, 1 mobil Avanza Rusak para.
Setelah kejadian itu
berlangsung selama 2 jam para anggota polisi datang mengamankan lalu
menahan 3 pelaku, kemudian pihak keluarga korban datang di tempat
kejadian untuk melihat korban namun karena polisi lebih awal berada di
tempat kejadian mengarahkan langsung ke polsek kampung harapan kabupaten
Jayapura, namun karena sudah larut malam sehingga penyelesaianya di
tunda sampai esok hari Kamis tanggal 14 november 2013 ( hari ini ) jam
10 di polsek yang sama sehingga saat ini Pengurus KNPB bersama keluarga
pergi kesana untuk menanyakan kejadian tersebut karena hal ini terjadi
keterlibatan Pihak ketiga Lempar Batu sembunyi tangan.
Milisi yang dibentuk
oleh NKRI untuk mengadu domba orang papua kini mulain menunyukan
giginya, dengan bebagai kegeiatan di lakukan oleh kelompok merah puti
ini, hal ini mulai terlihat pertama kali dimana pada saat
mahasiswa yang tergabung dalam GEMPAR melakukan aksi demo Tolak Otsus
Plus di kantor Gubernur, namun Para oraganisasi Buatan NKRI atau milisi
ini difasilitasi oleh Polda Pangdam Dan Kapolda Papua datang di Kantor
Gubernur Lalu Menhalau Aksi mahasiaswa atau Mengancam Membubarkan Aksi
demo Mahasiswa tersebut, namun Para kordinator Aksi mengetahui ancaman
konflik adu domba tersebut sehingga masa aksi tidak masuk di Halaman
Kantor Gubernur karena masa yang digerakan oleh POLDA PANGDAM dan
Gubernur Lukas Enembe di fasilitasi peralatan Lengkap Seperti Parang
pistol kartapel dan mereka juga membayar per orang 1.000.000;
Milisi yang dibentuk
oleh NKRI dipapua bukan hanya wacana dan opini public namun benar-benar
menunjukan eksitenyasianya dengan berbagai kegiatan yang berlangsung di
papua pada umumnya dan lebih khusus di jayapura mulai kelihatan.
Keberadaan milisi di
papua mengacam dan mengadu-domba orang asli papua. Milisi yang dibentuk
terdiri dari beberapa organisi yang dibentuk oleh TNI/POLRI seperti
Barisan Merah Puti, (BMP) Lembaga Masyarakat Rebuplik Indonesia (LMRI)
dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) organisassi-organisi ini dibekap
langsung oleh pemerintah.
Perekrutan anggota
dilakuakan dari berbagai kolongan baik kepala-kepala suku sampai dengan
masyarakat umum, setiap kampong berjumlah 50 sampai 100 orang per/
kampung atau RT/RW, sejumlah anggota LMRI BMP dan LMAdibiayai oleh
TNI/POLRi bakan Juga dikaji oleh pemerintah Pusat dan pemerintah dan
pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota di papua. Bukan
hanya dikaji namun mereka difasilitasi dengan peralatan seperti pistol
dan pisok sangkur, dan mereka memiliki sekertariat permanen lalu selalu
melakukan pertemuan-pertemuan rutin.
Aktifitas mereka
setiap hari adalah mereka mengawasi setiap aktifis Papua merdeka dan
seluruh Pejuang Papua, bahkan mengawasi setiap aktifitas perjuagan.
Selain itu mereka
menjadi informen dipasang di setiap kampung, asrama-asrama, di
kantor-kantor serta di kampus-kampus, dan mereka selalu mengintimindasi
dan baku pukul dengan setiap aktifis sampai baku bensi-internal orang
papua, dan hal akan berpotensi melahirkan konflik horizontal. ( nesta,ngss)