Monday, September 16, 2013

Hari Demokrasi Internasional, Indonesia Melanggar Demokrasi, 249 Aktivis Papua Pukul dan ditahan Polisi

Mypapua     4:39 AM  




Timika----Ribuan masa hampir Jutaan orang rakyat Papua bersama  KNPB-PRD Timika memperingati hari Demokrasi Internasional dengan Pengawalan ketat oleh Aparat Tni-Polri Indonesia. 

“Rakyat Papua stop Menjual Tanah, Rakyat Papua Stop Mengkomsumsi Minuman Keras (Miras), orang Papua Jangan  minta Pemekaran, dan mama Papua jangan ikut KB. Karena itu semua adalahp produk pemusnaan Etnis Ras Malanesia. Pesan ini disampaikan oleh ketua KNPB wilayah Timika saat memperingati  hari Demokrasi Internasional 

Kemudian, dalam kotbah memperingati Hari Demokrasi Internasional  bahwa Pemimpin Gereja harus bertindak Tegas atas umat Tuhan yang tidak berdosa di bunuh dibantai dan di olok-olok oleh kekuatan Penjajah Indonesia melalui Tni-Polri. 

“Jika gereja diam maka umat akan di bunuh habis oleh kekuatan Negara yang tidak tahu hukum dan Hak-hak demokrasi,” Begitu disampaikan oleh hambah Tuhan Itu.
 
Mimbar Bebas, memperingati hari Demokrasi Internasional berjalan aman dengan lancar di control oleh militan KNPB. Senin (16/09/2013). namun Aktivis KNPB wilayah lain Tni-Polri melakukan penangkapan dan sempat dipukul.

Jayapura, Nabire, Biak, Wamena dan beberapa kota besar lainnya. mereka mendapatkan pemukulan dan penangkapan secara tidak manusiawi oleh aparat militer. terhadap rakyat Papua dan Aktivis KNPB. 

Aparat militer Penegak hukum dan demokrasi tapi, pada Hari Demokrasi Internasional ini. mereka memukul dan menangkap para aktivis Papua jumlah yang sangat banyak.  informasi terakhir yang menerima media www.umaginews.com bahwa 249 orang aktivis KNPB ditahan dan dipukul dan ada yang saat ini juga masih tahan dan ada juga yang sudah di bebaskan.
Dunia harus mengetahui bahwa Orang Papua menghargai demokrasi sebelum Indonesia dan Negara lain memasuki wilayah Papua. Namun Indonesia yang katanya Negara Hukum dan Demokrasi, sampai saat ini Indonesia belum mengerti apa itu Hukum dan Demokrasi.

“misalnya, Rakyat Papua menyampaikan Pendapat di muka umum, tetapi Negara Indonesia melalui Polda Papua melarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat Demokrasi. berarti bahwa Indonesia adalah negara yang tidak tahu dan tidak mengerti apa itu demokrasi”. Ujar ketua Knpb.

Tepat pada,  hari demokrasi Internasional terbukti Indonesia melanggar Demokrasi karena mereka melakukan penangkapan dan pemukulan terhadap Aktivis KNPB. Pada hal KNPB hanya menyampaikan Pendapat Rakyat Papua Barat dimuka umum.  Sesuai dengan UUD Indonesia dan UU Internasional. Bahwa sesunggunya kemerdekaan itu, ialah hak segala bangsa. Itu hanya tipu belaka bagi orang Papua.

Ini Indonesia melanggar Demokrasi dan terbukti menutupi ruang demokrasi di Papua di bumkam.  Di Taman Imbi Jayapura, sekitar 14 aktivis KNPB yang hendak berorasi ditangkap oleh anggota Polresta Jayapura. Mereka adalah; 1) Ogram Wanimbo, 2) Oteka Tabuni, 3) Regi Wenda, 4) Jimi Buruai, 5) Tony Kobak, 6) Ribka Kobak, 7) Nias Wanimbo, Mulu Kobak, 9) Kipas Tabuni, 10) Soa Mabel, 11) Denius Tabuni, 12) Nus Wanimbo, 13) Meksi Yando, 14) Merius Tabuni.

Pada pukul 9.00 pagi, di Expo Waena, massa aksi dibawah Pimpinan Warius Wetipo kembali dibubarkan paksa. Gabungan TNI Polri menangkap 7 aktivis KNPB yakni; 1) Warius Warpo Wetipo, 2) Henny Rumkorem, 3) Ukum Himan, 4) Anton Gobay, 5) Yas Wenda, 6) Yufri Wenda, 7) Rinal Wenda. Mereka dipukul dan perlengkapan aksi seperti spanduk, brosur dan Toa diambil Polisi.

Sedangkan di Sentani, aksi demo dibawah pimpinan Ketua KNPB Wilayah Sentani Allen Halitopo diblokade Polisi di beberapa titik. Polisi menangkap, mengintimidasi aktivis bersama rakyat Papua yang demo damai. Awalnya sebanyak 9 massa ditangkap dan dibawa ke Polsek Sentani. Mereka adalah, 1) Noldi, 2) Victor, 3) Onny, 4) Carles, 5) Topianus, 6) Jhon, 7) Matius, Yoniel, 9). Agus.

Sementara itu di titik yang berbeda, polisi kembali menangkap ratusan aksi massa yang dipimpin Alen Halitopo; 20 aktivis diantaranya dibawa ke Polres Doyo. Mereka adalah; 1) Allen Halitopo, 2) Jhon Suhun, 3) Maris Tabuni, 4) Rudy Wenda, 5) Abel Wantik, 6) Esau Tabuni, 7) Yosua Wenda, Marius Wenda, 9) Elinus Wenda, 10) Kanius Tabuni, 11) Esony Tabuni, 12) Erius Wandikbo, 13) Yulinus Tabuni, 14) Maikel Tabuni, 15) Sikolon Tabuni, 16) Das Tabuni, 17) Orius Tabuni, 18) Aris Gombo, 19) Yupiter Wandikbo, 20) Tina Wenda.

Di Sentani, mereka ditendang dan semua perlengkapan aksi demo damai diambil Polisi. Polisi tidak berhasil menemukan bukti pidana sehingga semuanya dilepas pada siang hari ini.
Jika Negara Kolonial Indonesia melakukan dan menutupi ruang demokrasi, maka tidak lama lagi Indonesia menjadi 15 negara,  lama atau cepat pada tahun 2015. (UN/Admin)

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS