Timika----Ribuan masa hampir
Jutaan orang rakyat Papua bersama
KNPB-PRD Timika memperingati hari Demokrasi Internasional dengan
Pengawalan ketat oleh Aparat Tni-Polri Indonesia.
Mimbar Bebas, memperingati hari Demokrasi Internasional berjalan aman dengan lancar di control oleh militan KNPB. Senin (16/09/2013). namun Aktivis KNPB wilayah lain Tni-Polri melakukan penangkapan dan sempat dipukul.
“Rakyat Papua stop
Menjual Tanah, Rakyat Papua Stop Mengkomsumsi Minuman Keras (Miras), orang
Papua Jangan minta Pemekaran, dan mama
Papua jangan ikut KB. Karena itu semua adalahp produk pemusnaan Etnis Ras
Malanesia. Pesan ini disampaikan oleh ketua KNPB wilayah Timika saat memperingati hari Demokrasi Internasional
Kemudian, dalam kotbah memperingati
Hari Demokrasi Internasional bahwa
Pemimpin Gereja harus bertindak Tegas atas umat Tuhan yang tidak berdosa di
bunuh dibantai dan di olok-olok oleh kekuatan Penjajah Indonesia melalui
Tni-Polri.
“Jika gereja diam maka
umat akan di bunuh habis oleh kekuatan Negara yang tidak tahu hukum dan Hak-hak
demokrasi,” Begitu disampaikan oleh hambah Tuhan Itu.
Mimbar Bebas, memperingati hari Demokrasi Internasional berjalan aman dengan lancar di control oleh militan KNPB. Senin (16/09/2013). namun Aktivis KNPB wilayah lain Tni-Polri melakukan penangkapan dan sempat dipukul.
Jayapura, Nabire, Biak,
Wamena dan beberapa kota besar lainnya. mereka mendapatkan pemukulan dan penangkapan
secara tidak manusiawi oleh aparat militer. terhadap rakyat Papua dan Aktivis KNPB.
Aparat militer Penegak hukum dan demokrasi tapi, pada Hari Demokrasi Internasional ini. mereka memukul dan menangkap para aktivis Papua jumlah yang sangat banyak. informasi terakhir yang menerima media www.umaginews.com bahwa 249 orang aktivis KNPB ditahan dan dipukul dan ada yang saat ini juga masih tahan dan ada juga yang sudah di bebaskan.
Aparat militer Penegak hukum dan demokrasi tapi, pada Hari Demokrasi Internasional ini. mereka memukul dan menangkap para aktivis Papua jumlah yang sangat banyak. informasi terakhir yang menerima media www.umaginews.com bahwa 249 orang aktivis KNPB ditahan dan dipukul dan ada yang saat ini juga masih tahan dan ada juga yang sudah di bebaskan.
Dunia harus mengetahui
bahwa Orang Papua menghargai demokrasi sebelum Indonesia dan Negara lain
memasuki wilayah Papua. Namun Indonesia yang katanya Negara Hukum dan
Demokrasi, sampai saat ini Indonesia belum mengerti apa itu Hukum dan
Demokrasi.
“misalnya, Rakyat Papua
menyampaikan Pendapat di muka umum, tetapi Negara Indonesia melalui Polda Papua
melarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat Demokrasi. berarti
bahwa Indonesia adalah negara yang tidak tahu dan tidak mengerti apa itu
demokrasi”. Ujar ketua Knpb.
Tepat pada, hari demokrasi Internasional terbukti
Indonesia melanggar Demokrasi karena mereka melakukan penangkapan dan pemukulan
terhadap Aktivis KNPB. Pada hal KNPB hanya menyampaikan Pendapat Rakyat Papua
Barat dimuka umum. Sesuai dengan UUD
Indonesia dan UU Internasional. Bahwa sesunggunya kemerdekaan itu, ialah hak
segala bangsa. Itu hanya tipu belaka bagi orang Papua.
Ini Indonesia melanggar
Demokrasi dan terbukti menutupi ruang demokrasi di Papua di bumkam. Di Taman Imbi Jayapura, sekitar 14
aktivis KNPB yang hendak berorasi ditangkap oleh anggota Polresta Jayapura.
Mereka adalah; 1) Ogram Wanimbo, 2) Oteka Tabuni, 3) Regi Wenda, 4) Jimi
Buruai, 5) Tony Kobak, 6) Ribka Kobak, 7) Nias Wanimbo, Mulu Kobak, 9) Kipas
Tabuni, 10) Soa Mabel, 11) Denius Tabuni, 12) Nus Wanimbo, 13) Meksi Yando, 14)
Merius Tabuni.
Pada pukul 9.00 pagi, di Expo
Waena, massa aksi dibawah Pimpinan Warius Wetipo kembali dibubarkan paksa.
Gabungan TNI Polri menangkap 7 aktivis KNPB yakni; 1) Warius Warpo Wetipo, 2)
Henny Rumkorem, 3) Ukum Himan, 4) Anton Gobay, 5) Yas Wenda, 6) Yufri Wenda, 7)
Rinal Wenda. Mereka dipukul dan perlengkapan aksi seperti spanduk, brosur dan
Toa diambil Polisi.
Sedangkan di Sentani, aksi demo
dibawah pimpinan Ketua KNPB Wilayah Sentani Allen Halitopo diblokade Polisi di
beberapa titik. Polisi menangkap, mengintimidasi aktivis bersama rakyat Papua
yang demo damai. Awalnya sebanyak 9 massa ditangkap dan dibawa ke Polsek
Sentani. Mereka adalah, 1) Noldi, 2) Victor, 3) Onny, 4) Carles, 5) Topianus,
6) Jhon, 7) Matius, Yoniel, 9). Agus.
Sementara itu di titik yang
berbeda, polisi kembali menangkap ratusan aksi massa yang dipimpin Alen
Halitopo; 20 aktivis diantaranya dibawa ke Polres Doyo. Mereka adalah; 1) Allen
Halitopo, 2) Jhon Suhun, 3) Maris Tabuni, 4) Rudy Wenda, 5) Abel Wantik, 6)
Esau Tabuni, 7) Yosua Wenda, Marius Wenda, 9) Elinus Wenda, 10) Kanius Tabuni,
11) Esony Tabuni, 12) Erius Wandikbo, 13) Yulinus Tabuni, 14) Maikel Tabuni,
15) Sikolon Tabuni, 16) Das Tabuni, 17) Orius Tabuni, 18) Aris Gombo, 19)
Yupiter Wandikbo, 20) Tina Wenda.
Di Sentani, mereka ditendang dan
semua perlengkapan aksi demo damai diambil Polisi. Polisi tidak berhasil
menemukan bukti pidana sehingga semuanya dilepas pada siang hari ini.
Jika Negara Kolonial Indonesia melakukan dan
menutupi ruang demokrasi, maka tidak lama lagi Indonesia menjadi 15
negara, lama atau cepat pada tahun 2015.
(UN/Admin)