Indonesia Penjajah Orang Asli Papua di Papua

Ilustrasi @ Facebook.com

Oleh: Ganja Papua

Pemerintah yang hadir dan berkuasa dimuka bumi ini, khususnya Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia berkewajiban untuk menjamin terlaksananya kehidupan yang harmonis. Dimana Setiap insan manusia Indonesia merasakan kehidupan yang tertib, aman, damai, rukun dan sejahtera. Terbebas dari rasa keketakutan, ancaman, teror/intimidasi, pencurian, perampokan, pencaplokan, marginalisasi atau bahk

an pembunuhan.

Pertanyaannya sekarang buat rakyat Indonesia, khususnya orang asli Papua di Tanah Papua, sudahkah pemerintah Indonesia melaksanakan kewajibanya? apakah anda sudah merasakan manfaat dari hadirnya pemerintahan Indonesia ini di Papua. Memang terlalu subjektif kalau saya mengatakan "TIDAK" karena keberadaan anda tidak saya ketahui.

Namun kalau kita sebagai orang papua kembali untuk bersama berkaca dari sejarah "Integrasi"/"Aneksasi" Papua tahun 1963/1969 kedalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, mungkin jawaban kita akan sama. kita akan sama-sama mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mencuri hak kita untuk berdiri sebagai sebuah negara bangsa merdeka, BEBAS dari penguasaan pemerintahan manapun juga dimuka bumi ini. Sejak saat itu hingga kini pemerintah Indonesia tidak lagi tampil dihadapan kita dan melaksanakan kewajibanya sebagai pemerintah.

Sejak 1963 hingga saat ini Pemerintah Indonesia telah banyak Mencuri, merampok, memarginalkan, mengancam, meneror, menindas bagkan membunuh orang Papua atas nama Keamanan, Ketertiban, Integrasi Bangsa dan Pembangunan yang semu. menyedihkan sekali kawan.

Kekayaan alam kita terkuras habis namun rakyat kita miskin. Hasil tambang, laut, hutan di keruk entah untuk membangun apa dan untuk kesejahteraan siapa. 1963-1969 adalah awal dari derita kami yang tak berujung. Hingga hari ini semua tak tahu kapan berakhir derita yang bangsa Papua alami. Mungkin besok saat matahari terbenam, namun saat mentari terbit ternyata tidak. waktu terus bergulir dan kita masih berada di titik itu.

Sampai hari ini kami merasa masih diperlakukan tidak adil. Kekayaan kita yang melimpah bukanya menjadi berkah namun justru menjadi kutuk bagi kita KAN? selanjutnya pantaskah kita mengatakan/mengakui Indonesia sebagai pemerintah? seandainya saya tidak memiliki Mata, telinga, mulut dan hati maka saya pasti akan diam dan bersikap apatis. Tapi faktanya tidak, anda yang sedang membaca tulisan ini pasti bisa melihatkan? maka dengan melihat, membaca, mendengar, merasakan dan mempertimbangkan semua ini saya akan mengatakan dengan keras-keras bahwa INDONESIA ADALAH PENJAJAH, TITIK.

Dengan gaya dan cara kita masing-masing, mari berjuang, berjuang dan berjuang saudara'ku. soal kapan Merdeka itu hanya Tuhan yang tahu. Kita hanya bisa berjuang, berjuang dan berjuang untuk merampok hak-hak kita yang telah mereka curi kawan.

SUmber: Facebook.com