Masyarakat Papua Pegunungan dengan Pakian adat (Foto: Ilst/Dok. Umaginews.com) |
Sumber daya Manusia (SDM) menjadi moment utama dalam
kehidupan. Berbicara tentang Sumber daya Manusia (SDM) berarti juga berbicara
tentang Kebersamaan. Kebersamaan menjadi tolak ukur kedepan. Jika tidak
didasarkan dengan kebersaan maka kehidupan akan hancur alias berantakan atau
tercerai-berai.
Dahulu kebersamaan Orang Papua sangat kelihatan, dimana
setiap individu berperang penting dalam keluarga. Disana mereka selalu hidup
dengan penuh kegembiraan. Artinya bahwa kehidupan dahulu tidak sama dengan
kehidupan masa sekarang,. Kehidupan dahulu sangat luar biasa dimana kehidupan
mereka saling bekerja sama antara individu dengan individu bahkan mereka
melakukan yang namanya barter alias barang ditukar dengan barang.
Kelihatan sangat indah, pada masa dahulu dimana kehidupan
Orang papua sangat tergantung dengan namanya Sumber Daya Alam (SDA). Dengan
demikian, Sumber Daya Alam (SDA) dengan Sumber Daya Manusia (SDM) saling
ketergantungan dimasa itu. Dimana Alam selalu mendukung keberadaan dan
kehidupan Orang Papua. Meskipun, keberadaan Alam dengan masyarakat setempat
berjauahan, namun mereka selalu berinteraksi antara alam dengan masyarakat.
Artinya bahwa pada masa dahulu alam telah menyediakan semua
kebutuhan-kebuatuhan yang dinginkan oleh Masyarakat Papua. Ketika masyarakat
mengambil hasil dari alam tentunya masyarakat akan merawat alam kembali dengan
baik pula.
Sangat misteriuas pada masa dahulu, kehidupan Orang Papua
sangat baik. Dan begitupun juga dengan adanya alam. Alam juga telah menyatuhkan
hati untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dinginkan oleh masyarakat.
Dengan demikian, kehidupan Masyarakat Papua sangat membahagiakan dari pada masa
sekarang.
Sedangkan masa sekarang, kebersamaan itu selalu tumbuh dalam
kehidupan berkeluarga . dimana setiap individu itu bekerja dengan penuh
keseriusaan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam keluarga. Meskipun, Sumber
Daya Alam (SDA) telah menyediakan semuanyanya namun, jika tidak ada yang ingin
bekerja tentunya tidak akan mendapatkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkankan
dari masyarakat.
Tak terlihat lagi kebersamaan pada masa sekarang. Dimana
setiap individu bekerja sendiri demi memenuhi kebutuhan pribadi. Keluarga pun
juga terpisah-pisah. Hal ini telah terjadi pada masa sekarang. Meskipun
masyarakat hidup bersama-sama, namun untuk penghasilannya pastinya tidak akan
membagi-bagi kepada keluarga terdekat.
Kebersamaan sekarang sangat kacau balau. Artinya bahwa
kehidupan masa dahulu tidak sama dengan kehidupan masa sekarang. Kehidupan masa
sekarang sangat sulit sekali untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan
keluarga. Meskipun mereka bekerja sama namun demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pasti berbeda-beda dan tidak akan untuk membagi-bagi. Begitu pun juga dengan
keberadaan sumber daya alam (SDA) sangat terbatas dan penghasilan alam juga
kurang dari 60%.
Penghabisan sumber daya alam menjadi tolah ukur dengan
keberadaan sumber daya manusia (SDM). Jika sumber daya manusia (SDM) tidak
menjaga Alam maka masyarakat pun akan sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ini yang terjadi pada masa sekarang. Oleh karena itu, kebersamaan antara
masyarakat dengan alam sangatlah jauh.
Kebersamaan Orang Papua boleh dikatakan kebersamaan dinamis.
Kebersamaan yang terpecah belah. Dahalu hidupnya bersamaan namun sekarang tak
terlihat lagi hal seperti pada masa lampau. Yang terlihat saat ini ialah hidup
masing-masing. Padahal kita Orang Papua satu Ras yakni Ras Melanesia. Namun,
tidak terilihat apa yang menjadi impian kita.
Kehidupan Orang Papua saat ini tidak seperti kehidupan masyarakat lampau. Sekarang kehidupannya lain, banyak kehancuran diman-mana baik terjadinya kriminalitas dan kekerasan diamana-mana pula. Apa yang kita pikirkan telah menjadi timbal balik dalam kehidupan kita. Jangan kita merasakan hidup kita itu baik. Namun, banyak kehancuran disekitar lingkungan kehidupan kita. Ini yang terjadi di masa sekarang.
Dengan demikian, masyarakat Papua harus benar-benar
mengatakan bahwa saya ini orang papua. Jika kita Orang Papua marilah kita
kembali pada kehidupan masa lampau. Akan tetapi, jika kita tidak Orang Papua
katakan bahwa saya ini bukan Orang Papua, ketika anda mengatakan demikian,
bersediah untuk mengangkat kaki dan pulang dari tanah papua. (UN/Alexander
gobai/10)
Penulis: (Tamatan 2012 dari SMA Adhi Luhur Nabire-Papua)
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!