Thursday, June 7, 2012

STATE TERROR KEPADA PENEMBAKAN WARGA MERUPAKAN KONTRA OPERASI INTELIGEN NEGARA

Mypapua     8:30 AM   No comments


Funsionaris OPM Wilayah New Island, NKRI harus bertanggung Jawab atas Penembakan, Teror dan bentuk Intimidasi di Tanah Papua 

Suda saatnya Polisi NKRI miliki menambah beban pekerjaan untuk mengungkap semua itu, dan jika kepolisian Negara RI mewujudkan profesionalisme kinerja, seharusnya bersikap proaktif degan masyarakat, namun dalam kenyataan polisi telah menimbulkan konflik baru yang mengarah kepada Pelanggaran HAM mematikan perkembangan berdemokrasi di tanah Papua.

Ada bermacam-macam motiv yang melatar belakangi semua penembakan terhadap warga sipil merupakan terror, intimidasi degan cara-cara yang tidak manusiawi dan barbarik adalah bentuk terror terencana yang telah diciptakan degan tujuan ganda. Momen ini berawal dari penembakan terhadap aktivis HAM anggota KNPB di depan Korem padang bulan dan serentetan dari itu terus berlanjut sampai pada saat ini, jika kita menilai ini merupakan bentuk operasi intelijen degan mind target adalah menekan upaya-upaya warga Papua yang meperjuangkan hak-hak dasar untuk menentukan nasip sendiri, dengan melalui penembakan yang membabi buta, karena pertama berawal dari penembakan kepada seorang asli Papua maka selanjutnya penembakan terjadi degan tidak pandang entah itu pendatang atau orang asli Papua atau anggota reguler TNI/POLRI.
Tindakan dan langka ini murni operasi intelijen yang dilakukan oknom tertentu dengan penugasan dengan bentuk komando yang khusus dan rahasia, sehingga siapapun entah itu pasukan organik TNI/POLRI tidak tahu karena, operasi ini khusus maka bisa dapat memangsa entah itu anggota TNI,POLRI reguler dan warga masyarakat Sipil. Kita bisa indikasikan bahwa penembakan dan bentuk teror ini upaya untuk menkelabui penyelidikan polisi terhadap penembakan seorang aktivis KNPB di Padan bulan, untuk menutupi itu dengan terencana telah dilakukan kegiatan operasi di tiga tempat yakni, kabupaten/kota jayapura yang mengakibatkan seorang warga Negara asing mejadi korban penembakan, kemudian dalam minggu yang sama terjadi penembakan warga sipil di kab. Puncak Jaya dan kemudian dalam minggu yang sama telah terjadi pengibaran bendera bintang kejora di kantor bupati di Waropen berbuntut dari itu polisi telah menemukan beberapa senjata rakitan dan telah menangkap anggota OPM, jika kita melihat dari rentetan peristiwa ini jelas berujung pada bentuk Operasi khusus Intelijen oleh Tim khusus dengan Komando operasi khusus.
Operasi ini tidak lain untuk menekan para aktivis HAM di Papua dan bangsa Papua yang menuntut untuk menentukan nasip sendiri ( Papua Merdeka ) secara demokrasi maka, untuk kepentingan keutuhan NKRI apapun bentuk dan langka telah diambil oleh NKRI degan membentuk Tim Khusus Operasi Inteligen, karena dalam istilah ini untuk menyelamatkan keselamatan Negara satu dua orang warga sipil dikorbankan atau menjadi tumbal tidak menjadi masalah, apalagi seorang anggota TNI/POLRI itu milik Negara maka, untuk kepentingan menyelamatkan keutuhan NKRI siapapun bisa menjadi target Operasi, karena dalam tindakan operasi Inteligen adalah bagian dari kebijakan positive bukan kebijakan normative, maka tindakan logis untuk menekan dan menyelamatkan keutuhan NKRI adalah dimana ada peluang sapu rata itu istila dan bentuk operasi inteligen yang penting adalah dampak dan efeknya.
Perlu untuk warga Papua di tanah Papua kami dari Sekretariat Kantor Persiapan OPM wilayah New Islands menghimbau kepada segenap warga masyarakat entah orang asli Papua dan non Papua harus waspada dalam melakukan kegiatan dalam kota, dan menjaga diri baik karena OPM berpendapat warga masyarakat bukan lagi merupakan lawan, dan perlawan OPM bukan degan cara-cara brutal dan sporadic, karena kami telah membenahi diri menjadi Organisasi Diplomatik dan menata diri untuk perjuangkan hak-hak bangsa Papua untuk Merdeka seperti NKRI degan cara-cara diplomatis dan demokrasi, maka kami ingatkan untuk menjaga diri dari bentuk-bentuk teror yang dilakukan di tanah Papua terhadap semua warga yang hidup di tanah Papua.
Karena kami menilai tindakan-tindakan ini adalah ketidak sanggupan pemerintah NKRI untuk membendung tuntutan Rakyat Papua untuk menentukan nasip sendiri dan bebas dari Neo-kolonial NKRI maka pola dan cara ini merupakan tindakan dan intimidasi guna menekan aspirasi yang terus semakin lama kian mencuak untuk Papua Merdeka.
Secara hukum alam keadaan ini merupakan proses kemajuan Perjuangan bangsa Papua untuk merdeka dari NKRI dan tindakan ini merupakan upaya yang akan bersifat untuk menekan degan yang kami katakana bermotiv ganda, karena berujung dari tindakan ini akan mengarah pada suatu kebijakan pengamanan baru, yaitu; antara lain Darurat sipil, meremehkan kinerja POLRI di Papua, karena jika dinilai aparat keamanan TNI/POLRI suda tidak lagi menghargai hak hidup orang dan mengarah pada pelanggaran HAM yang berpatokan pada Undang-Undang “Makar”dalam rangka bentuk penaganan konflik dan meredam aspirasi Papua Merdeka.
Perlu kita simak baik degan slogan TNI bahwa “ Kasih itu Damai/Membagun Dalam Kasih” slogan ini perlu diwaspadai karena penerapan ada dua metode yang dipakai oleh TNI/POLRI karena yang pertama bentuk penaganan pada demonstran penuntut hak dan gerakan para aktivis HAM adalah dilimpahkan kepada POLRI tetapi cara penagannya persis menggunakan sitem pendekatan untuk penaganan criminal bersenjata, atau teroris maka kita sering melihat anggota GEGANA anti terorpun turut ambil bagian dalam mengatasi dan masa demo damai oleh aktivis HAM di Papua. Kedua adalah TNI degan slogan yang disebut diatas maka pendekatan degan bentuk persuasive yaitu membagun dan melakukan bakti sosial contohny; baru-baru di kab. Puncak Jaya, dan yang ketiga adalah pemain inti khusus dalam operasi Inteligen oleh Tim Khusus degan komando khusu tetapi itu bentuk anggota Gabungan dari TNI/POLRI untuk megambil langka-langka repressif terhadap kelompok atau orang – perorang dan warga sipil lainya untuk menekan dengan tujuan menekan aspirasi Papua Merdeka dengan cara intimidasi.
Degan kejadian-kejadian yang menimpa warga sipil Sekretaria Persiapan OPM wilayah New Island mengutuk bentuk-bentuk Teror dan intimidasi yang dilakukan oleh oknum Tak dikenal maka NKRI harus bertanggung Jawab atas kejadian di tanah Papua, karena itu bukti dari pendudukan NKRI di Papua degan cara yang tidak wajar maka sejak Pendudukan NKRI di tanah Papua telah banyak menelang korban korban warga sipil bangsa Papua maupun non Papua adalah akar masalah dari Pendudukan NKRI tidak wajar di tanah Papua.
Kantor Cabang Persiapan OPM Wilayah New Island Pasifik Utara
Fungsionaris OPM
Etarugwe Yoretnda

Sumber: papuapost.com
http://papuapost.com/?p=5340

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS