PENANGKAPAN WARGA SIPIL PAPUA DILUAR PROSEDUR SEMAKIN MENINGKAT

PENANGKAPAN SAAT KONGGRES
RAKYAT PAPUA BARAT III
PENUH DENGAN INTIMIDASI
OLEH OKNUM POLDA PAPUA
(FOTO:ILST/GOOGLE)

PAPUA(UMAGI)—Penangkapan sewenang-wenang terhadap warga sipil Papua semakin meningkat, penangkapan dilakukan oknum Militer (Tni-Polri) tidak sesuai dengan Prosedur aturan yang berlaku (Tanpa surat Perintah Penangkapan), di beberada wilayah Papua yakni Jayapura 4 orang masyarakat sipil ditangkap  tanpa alasan yang jelas, dan  di Serui 11 orang masyarakat sipil  tangkap bukan serakan diri dengan dugaan Tpn-Opm.

Penangkapan dilakukan pada Kemarin hari sabtu tanggal 23 juni 2012, sesudah Polda Papua menangkap Zakheus Wakla di Hotel Dhany Entrop. Tanpa alasan tidak jelas.

Kemudian dilanjut, hari ini Minggu, 24 Juni 2012, pukul 22.00 WPB. Aparat TNI Menangkap Wahyut Aspalek, 2 jam kemudian Niel Wolom dan Isak Elopere di dekat somel Perumnas III Waena, Jayapura, lalu dipukul/disiksa di putaran taksi perumnas III Waena, hingga Keluarga belum tahu terkait dengan kasus apa dan hendak dibawah kemana?

Kemudian dilanjut lagi Penangkapan rakyat sipil 11 orang diperiksa oleh Polres Kepulauan Yapen Papua, terkait dugaan  latihan militer Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka. pada hal mereka adalah rakyat sipil biasa yang berada di serui. jelasnya

Adapun kesebelas anggota masyarakat sipil  yang menangkap oleh Militer (Tni-Polri) itu bernama Altoliap Ayomi (21), Benny Torobi (17), Dolfinus Reba (21), Kornelis Bonai (52), Lewi Numberi (23), F Menasir Fonotaba (19), Otis Karimati (35), H Philemon Manitori (47), I Frits Reba (20), J Salmon Nuboa (39), dan K Viki Mansei (16). mereka masih di kantor polisi.

Salah satu saksi mata mama Besina Imbiri menurutnya, bahwa Polisi melakukan swiping  lalu Polisi dan tentara menangkap bapa-bapa kami, kemudian mereka bawah ke kantor Polisi, guna proses hukum. Tidak tahu nasib mereka apa yang terjadi, “ungkapnya.

“Tambah lagi, Imbiri  Polisi Memaksa dan memukul kepada bapa-bapa dengan mereka di paksa menangkap bukan menyerakan diri, disana polisi melakukan  penuh Intimidasi,” tuturnya (Yosia B)

SUMBER: SMS, FACEBOOK, JUBI.