PANIAI (UMAGI)—Beberapa Kampung Besar yakni kampung Kinou, Kugitadi, Geko, Uwamani, dan Badauwo Distrik Paniai Timur Kab. Paniai sedang dalam Ketakutan Karena Polisi (Brimob) Masih menguasai kampung-kampung tersebut. Mereka melakukan Sweping dan Memperkosa Anak Sekolah (SMA), Mama-mama dan masih mendirikan 10 Rumah Pos Polisi untuk Penyejaran terhadap Pasukan Tpn-Opm Pimpinan Jhon M. Yogi. Sampai saat ini masyarakat membutukan kondisi kehidupan yang lebih layak aman dan damai.
Paniai, Sejak Tangal 19 September 2011 lalu, Penyiriman dan Pendoropin Pasukan Militer (Tni-Polri) ke kabupaten Paniai. Dan MEDIA NUSANTARA menyabarkan lagi beberapa hari kemudian pendistribusian Pasukan / Militer Ke berapa kampung, yakni Desa Dagouto, Obayoweta, Bibida Dan Pasir putih Lalu Pasukan mulai berkemah sebagai tempat penginapan mereka tanpa seijin Kepala kampung, kepala desa, dan RT yang ada disekitarnya.
Militer mulai ancam dengan beberapa Desa, mulai di ancam dan berupaya untuk masuk ketempat sasaran yaitu kampung Eduda tetapi Militer merasa ketakutan dan Sulit untuk masuk Eduda. Jalanka kesemek sehingga mulai munculkan ide Baru bahwa harus mengunakan trasportasi Udara Lalu Metropolitan Land Afiliasi Satu buah helikopter. Kemudian, Pasukan Militer mengunakan Helikopter mendarat mereka berhasil menempati Eduda, Langsung mulai tembak amburan aduk tanpa harus melihat kondisi bahwa ada mana yang harus ditembak atau tidak.
Mereka menggunakan senjata api dengan helikopter operasikan terhadap masyarakat sipil, tumbuh-tumbuhan, kebun-kebun, Ternak, dan Rumah-rumah yang ada di sekitarnya.
Militer mulai berkemah dikampung Eduda dijadikan sebagai tempat penginapan dan tempat beraktivitas dibuat Pasukan / Militer. kemudian, pada Tanggal 29 Desember Pasukan berpindah tempat mendekati tempat kediaman Masyarakat Sipil Lalu mereka membangun 10 rumah Rumah ditengah-Tengah kebun, Mereka melakukan peranpasan tanah dan kayu secara brutal Tanpa seijin hak ulayat Masyarakat setempat.
Begitu terdengar dan melihat serangan bunyi serentetan senjata api dan bunyi helikopter yang berhamburan diantara Masyarakat yang sedang beraktivitas ditengah-tengah hutan, kebun dan di rumah, yang begitu sangat menyedihkan. Bagi Masyarakat Sipil yang ada disekitanya.
Kejadian demikian ini, membuat Masyarakat sipil mengalami ketakutan dan trauma terhadap Militer (Tni-Polri) Lalu masyarakat mulai biaya Pengobatan lalai pintu gerbang ketempat-tempat yang mereka merasa Aman. Namum aktivitas keseharian masyarakat menjadi mogok total sehinggah rumah mereka menjadi lapuk, kebun mereka menjadi padang rumput, ternak mereka mengalami kematian, bahkan lebih bahasa dari itu beberapa jumlah masyarakat sipil korbang meninggal dunia dan sejumlah besar masyarakat sedang mengalami kelaparan dan kesakitan. Sampai saat ini Tni-Polri masih menduduki di sekitar kampung-kampung besar (wegeuto) tersebut diatas. (Decki Gobay )
Sumber: SMS, facebook
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!