Tudingan tanpa bukti itu melahirkan pertayaan. “Apakah TPN/OPM murni yang tembak atau pihak lain yang sengaja melakukannya untuk menciptakan "proyek" di Papua?" kata Sambom yang juga mantan TAPOL Papua ini.
Semua pihak mungkin mengajukan pertanyaan itu mengingat setiap peristiwa di Puncak Jaya, pihak polisi belum bisa membuktikan pelaku penembakan dengan fakta hukum. “Setiap peristiwa di Mulia belum pernah dibuktikan fakta hukumnya,” katanya.
Sekalipun demikian, Sebby mengaku tidak akan membatah tudingan itu bila kejadiannya di sekitar wilayah markas TPN/OPM. “Kalau di wilayah markas TPN-OPM di Tingginambut dan sekitarnya mungkin masuk akal tudingan itu,” katanya.
Namun menurutnya, OPM tak akan melakukan penembakan terhadap rakyat sipil. “TPN/OPM berjuang untuk rakyat. Masa menembak rakyatnya kan tidak mungkin.” katanya.
Karena itu, Sebby mengatakan ada kelompok yang sedang bermain di Mulia. “Ada yang bermain, oleh karena itu, adakan pembuktian. TPN/OPM belum ada perintah untuk menembak pernerbangan sipil,” katanya.
Jadi, pria asal Yali-Huwula ini mengharapkan pihak Kepolisian Republik Indonesia harus membuktikan pelaku penembakan terhadap penerbangan sipil dan rakyat sipil itu. “Polisi harus membuktikan projektil pelurunya milik siapa. Langkah ini penting guna membutikan kepemilikan dan standar pengunaan senjata api,” katanya. (Jubi/Voxpopa)
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!