MANOKWARI (UMAGI)-- Ratusan
mahasiswa UNIPA Manokwari kembali melakukan aksi Damai menutup semua pintu
masuk kampusnya. Mereka Menuntut penolakan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) hadir
di Papua dan Papua barat Rabu, (17/04/2012).
Aksi kali ini merupakan aksi
Damai kelanjutan mahasiswa pada hari jumat (13/04/2012) tentang penolakan pelaksanaan sosialisasi UP4B
di lingkungan kampus UNIPA. “Menurut mahasiswa UP4B sudah ditolak oleh rakyat
Papua sehingga tidak perlu lagi disosialisasikan serta penyelenggaraan kegiatan
sosialisasi yang dihadiri oleh Bambang Darmono selaku ketua UP4B pusat,”Ungkapnya.
Itu terkesan tertutup dan tidak melibatkan para mahasiswa,
masyarakat dan seluruh aktivitas akademika UNIPA. Aksi yang berlangsung sejak
pukul 07.00 berjalan dengan damai dan berakhir sekitar pukul 10.00 WIT.
Pemalangan seluruh pintu kampus membuat aktivitas belajar mengajar
jadi terhenti. Dalam kesempatan itu belum diketahui bagaimana tanggapan pihak
rektor dan kampus soal tuntutan mahasiswa tersebut. Berikut beberapa tuntutan
mahasiswa dalam aksi kali ini antara lain :
1. Menolak dengan tegas UP4B dan menuntut pertanggung jawaban rektor UNIPA
karena melaksanakan kegiatan UP4B tanpa melibatkan seluruh civitas akademika
dan masyarakat Papua.
2. Menuntut pertangggung jawaban dan penjelasan rektor menyangkut pelaksaan
kegiatan ini. Serta menolak kegiatan politik praktis dilingkunga kampus UNIPA.
3. Menuntut pertanggung jawaban beberapa rektor wanita yang terlibat dan
menjadi pelopor dan pelaksanan dalam kegiatan sosialisasi ini.
4. Mendesak rektor agar segera mengaktifkan kembali lembaga mahasiswa Presma
dan BEM yang selama ini dibekukan.
Aksi yang dimulai dengan tertip kemudian berakhir pula dengan tertib (Jance N)
SUMBER: FACEBOOK
MANOKWARI (UMAGI)-- Ratusan
mahasiswa UNIPA Manokwari kembali melakukan aksi Damai menutup semua pintu
masuk kampusnya. Mereka Menuntut penolakan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) hadir
di Papua dan Papua barat Rabu, (17/04/2012).
1. Menolak dengan tegas UP4B dan menuntut pertanggung jawaban rektor UNIPA karena melaksanakan kegiatan UP4B tanpa melibatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat Papua.
2. Menuntut pertangggung jawaban dan penjelasan rektor menyangkut pelaksaan kegiatan ini. Serta menolak kegiatan politik praktis dilingkunga kampus UNIPA.
3. Menuntut pertanggung jawaban beberapa rektor wanita yang terlibat dan menjadi pelopor dan pelaksanan dalam kegiatan sosialisasi ini.
4. Mendesak rektor agar segera mengaktifkan kembali lembaga mahasiswa Presma dan BEM yang selama ini dibekukan.
Aksi yang dimulai dengan tertip kemudian berakhir pula dengan tertib (Jance N)
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!