MANOKWARI (UMAGI)- Ribuan Mahasiswa Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari, pagi kemarin tidak dapat melaksanakan aktivitas mereka. Pasalnya, sejak pukul 08.00 WIT, gerbang masuk Kampus mereka dipalang oleh sebagian mahasiswa yang melakukan aksi protes.
Mereka memprotes kebijakan rektorat yang mengijinkan pelaksanaan sosialisasi UP4B di kampus mereka. Mereka pun menyebutkan, adanya praktek politik yang dilakukan pihak rektorat dalam kampus mereka.
Tak hanya itu saja, akumulasi dari persoalan tersebut, mereka juga menuntut agar pihak rektorat bertanggungjawab atas kata-kata yang dikeluarkan oleh salah satu staf UNIPA kepada sejumlah mahasiswa yang menyinggung perasaan mereka. Mereka pun menuntut agar persoalan tersebut segera diselesaikan, jika tidak maka palang kampus tidak akan dibuka.
Sejumlah mahasiswa yang datang ke kompleks kampus pun, tidak bisa masuk, karena gerbang kampus dipalang dengan kayu dan ditutup rapat-rapat oleh sebagian mahasiswa. Mereka pun berdiri mengawasi gerbang, sehingga menyebabkan tidak ada satu pun mahasiswa maupun dosen yang masuk ke kampus.
Sekitar pukul 09.00 WIT, mereka mulai menggelar orasi. Orasi yang disampaikan di hadapan ratusan mahasiswa yang datang ingin kuliah pagi itu, berlangsung hingga pukul 10.00 WIT. Tuntutan mereka adalah, Rektor UNIPA segera mempertanggungjawabkan kegiatan sosialisasi UP4B yang dilaksanakan di Aula Kampus mereka, pecan kemarin. Mereka juga menuntut agar rector defenitif dan Badan Eksekutif Mahasiswa pun segera diaktifkan, karena jika tidak diaktifkan maka persoalan demi persoalan akan terjadi di kampus mereka.
“Bagaimana UKM bisa melaksanakan kegiatan, jika presma saja sampai saat ini belum ada. Begitu pula, rector defenitif pun belum ada,” ujar salah satu orator di Jalan Gunung Salju, tempat berlangsungnya orasi.
Selain melakukan orasi, mereka pun meminta agar seluruh aktivitas perkuliahan di kampus tersebut, tidak boleh dilaksanakan, sebelum adanya tindaklanjut kebijakan dari pihak universitas. “Kami meminta agar kampus harus bertanggungjawab atas semua persoalan ini. Kami adalah mahasiswa Papua yang cintai damai, tetapi karena persoalan politik jangan kampus ini dibawa untuk kepentingan orang perorangan. Untuk itu, kepada dia yang menyinggung perasaan kami, kami minta segera dipertanggungjawabkan, jika tidak palang kampus tidak akan kami buka,” ujar orator lainnya.
Usai menggelar orasi yang dilakukan, pihak rektorat pun akhirnya menggelar pertemuan dengan ratusan mahasiswa. Di hadapan Rektor Unipa, Dr. Ir. Merlyn Lekitoo, M.Si, para mahasiswa pun langsung membacakan beberapa tuntutan mereka. Usai membacakan tuntutan mereka, mereka pun menandatangani sebuah spanduk sebagai bentuk dukungan terhadap tuntutan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, palang gerbang kampus sudah dibuka kembali. Namun, proses perkuliahan sejak dilakukannya aksi tersebut kemarin, tidak jadi dilaksanakan. (cr30/don/l03)
SUMBER: BINTANGPAPUA
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!