Saturday, March 24, 2012

FORKOPMADE MENGADAKAN PELATIHAN JURNALISTIK

Mypapua     6:05 AM   No comments



SEMARANG (UMAGI)-- Forum Komunikasi Mahasiswa Deiyai  (FORKOPMADE) Se-Jawa dan bali  mengadakan seminar dan jurnalistik praktis di Semarang pada tanggal 23-24 Maret 2012 dengan thema  “ Belajar Untuk Memimpin Hari Esok dan Memecahkan Tantangan Papua  Khususnya Deiyai”. Dalam pelatihan tersebut pada hari pertama di hadiri puluhan Mahasiswa yang  terhimpun dalam ‘FORKOPMADE” maupun simpatisan.
Ketua panitia Marselus Tekege menyampaikan dalam sambutanya bahwa “kegiatan ini kami merasa penting karena melihat minimnya jurnalistik  di papu  yang seharusnya banyak masalah yang harus di ungkapkan oleh penulis Papua”.  Selanjutnya Jeni Dimi sebagai peserta  dalam pelatihan dan jurnalistik menyampaikan bahwa “kami saya sangat bermanfaat mengikuti kegiatan tersebut karena saya memahami apa yang  sebelumnya saya belum memahami baik melalui seminar maupun pelatihan.
Dalam kegiatan seminar dan pelatihan  tersebut  pemateri  pertama membahas tentang “sejarah perkembangan  Papua” oleh Bapak  Sem Awom “Aktifis Papua”  memberikan wawasan kepada seluruh Mahasiswa Papua lebih khususnya bagi Mahsiswa Deiyai  bahwa asal mulahnya terbentuk pulau papua hingga  sampai saat ini yang sedang memecakan ras malanesia.  Satu menjadi  anggapan ras Malanesia yang hidup di atas Tanah Papua  dengan menunjukkanya  pemetaan wilayah beserta kepemimpinannya sejak zaman Belanda di Papua. Selanjutnya Pak Awom  juga mengajak seluruh peserta mahasiswa bahwa harus banggun dari tempat tidur. Maksud dari tempat tidur disini bahawa penindasan segalah upaya yang di lakukan oleh oknum  yang ujung –ujungnya  untuk menguasai tanah Papua dan lebih Khususnya Kabupaten Deiyai  hingga saat ini.
Selanjutnya pada kesempatan kedua seminar  tentang  jurnalistik oleh pemateri  Jhon Pakage, sebagai Senior  Forkopmade sekaligus sebagai praktisi Jurnalis Papua yang kiang membaja mengankat Humanisme  Masyarakat Papua.  Dalam pelatihan tersebut  pakage menyampaikan “kini, kian ambang  kepunaan hingga berbagai persoalan pelangaran HAM dan lainnya yang tidak mengankatnya  karena minimnya wartawan Papua.
Dalam seminar tersebut pakage mengajak mahasiswa Deiyai yang terhimpun didalamya untuk bagaimana jadi penulis praktisi di bidan jurnalis”.  Selanjutnya penderitaan dari berbagai pihak Dalam seminar tersebut Jhon mengajak kepada peserta seminar FORKOPMADE, Se-Jawa dan bali meberikan motivasi  untuk bagaimana seluru mahasiswa FORKOPMADE  jadi penulis praktisi yang bisa  mengangkat dan memberikan sumbangsi bagi masyarakat luas agar masyarakat bisa mengenal segala persoalan papua baik nasional maupun tingkat internasional.
Pemateri ketiga pada hari sabtu tanggal 24 tentang  Budaya Papua  Oleh Titus Pekei  yang dipandang sebagai Senioritas Kabupaten Deiyai yang selalu cikal bakal mengunkit persoalan baudaya Mee di Papua, memberikan motivasi dan arahan kepada peserta adik adiknya bahwa “budaya kita harus melihat dan mata hati, kita akan berpijak dari budaya akan eksisi dalam kehidupan.
Selanjutnya Titus juga menyinggung  bahwa selama ini kita orang papua mengalami masalah tangpa wasit, sehingga mari restarikan budaya Papua khususnya MEE, agar kita bisa berpijak sesuai dengan dou,gai,ekowai, etigai, itu bertumbuh sesuai pertumbuhan badan dan perkembangan Papua, dan pulah jangan melupakan  Bahasa Mee yang alamiah maupun temporer” tutur ajakan beliau.  ( CP / Peserta Seminar )
SUMBER: FACEBOOK, CERMIN PAPUA

,

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS