PANIAI (UMAGI)--- Aksi Tni/Polri
pertama adalah melakukan Sweeping. Sweeping itu berupa; penyitaan Alat berburu,
anak Panah. Dan alat berkebun, senjata tajam, pada bulan November 2011.
Akhir November 2011, team gabungan Tni/Polri beroperasi di kabupaten Paniai. Sasarannya adalah tanah rakyat sipil dan lokasi penambangan Baiye Biru kecamatan Bogobaida, kabupaten Paniai.
Sebelum tanggal 1 desember 2011, tim gabungan TNI/POLRI
berhasil membuat rakyat Paniai panik, ketakutan, dan akhirnya mengungsi.
daerah yang pengungsian
di kabupaten-kabupaten tetangga seperti Obano,
Dogiyai, Deiyai, Nabire, Timika.
Penyerangan TNI/POLRI
melalui udara dan darat. Fasilitas TNI/POLRI adalah tiga buah Helikopter dan
empat Speedboard.
Minggu kedua, 12
desember 2011, pukul 06:10-an WP s/d pukul 19:00WP, TNI AU Menggunakan Tiga
Helikopter, Empat SpeedBoard, memantau sepanjang hari itu di seluruh kabupaten
Paniai.
13 desember 2011, Pukul 06:30-anWP, TNI/POLRI menggunakan
Tiga buah Helikopter, empat SpeetBoard dan melakuakan penyerangan masal.
Mereka membuang Granat
melalui Udara menghambur peluru, dan menyiram cairan kimia (zat cair),
didesa Eduda. Dan imbasnya sampai pada beberapa desa sekitar.
TNI/POLRI memasuki dan
menduduki Tanah rakyat (tanah Adat) dengan: membakar rumah-rumah rakyat sipil
sekitar 70an rumah, menebang Pohon-pohon, dan merampas tanah disitu secara
brutal (tanpa seijin pemilik Pohon dan pemilih tanah adat), kemudian membangun
pos-possecara besar-besarandi daerah setempat dan di daerah perkebunan milik
rakyat setempat.
Kamis (15/12), pukul
23:00WP, TNIPOLRI telah membakar ludes duagedung milik kantor Pariwisata
Kabupaten paniai distrik madi, bukit dupia. Tujuan adalah menakuti rakyat sipil
di kabupaten Paniai kota.
Tni/Polri setelkah
menguasai Desa-desa di Distrik Paniai Timur, kabupaten pania. Mereka melindungi
dua perusahan di distrik tersebut yaitu ; melindungi PT. Maining Save dan PT.
Mirasageti
Akibat dari brutalnya
TNI/POLRI
2.
14 rakyat sipil Meinggal akibat
penindasan militer dan Pnggungsian
Tapupai Gobay (30), Tawe Bunai Awe (30), Uwi
Gobay (35), Wate Nawipa (25), Martinus Gobay (29), Owdei Yeimo (35), Ruben
Gobay (25), Paul Gobay (42), Bernadus Yogi (23), Demianus Yogi (15), Simon
Kogoya (40), Simon Yogi (30), Luke Kudiai (25), Alfius Magai (20). Terluka:
Paschal Kudiai (15), Martinus Kudiai (30), David Mote (40), Amandus Kudiai
(43), Yohan Yogi (21), Mon Yogi (20), Tiga orang yang meninggal di pusat
perawatan: OTOLINCEA DEGEI (2), YULIMINA GOBAI (4), dan ANNA DEGEI Age (47)
OTOLINCEA DEGEI(2), YULIMINA GOBAI (4), ANNA
DEGEI (47)
75 Rumah Rakyat dibakar TNI/Polri
Situasi
saat ini
Tni-Polri belum meninggalkan tanah milik Rakyat
sipil di Distrik Paniai timur, desa Umawamani, desa Geko, desa Badauwo, desa
Yagiyo, Desa Dagouto, Desa Bibida, desa Obaiweta, desa Pasir putih, desa Eka.
Ada beberapa
media Indonesia mereka tulis bahwa Papua kondusif, 481
Brigade Mobil ditarik http://www.antaranews.com/berita/292078/papua-kondusif-481-brigade-mobil-ditarik.
Ini semua bohong yang sebenarnya adalah Pergantian dari pasukan khusus kelapa
dua dikirim kembali ke jakarta, kemudian di ganti dengan pasukan dari kediri di
tambah dengan Polda Papua sebanyak 500 Brigade Mobil yang masih bertugas
di kabupaten paniai, masih menguasai desa-desa wegeuto.
Rakyat sipil Sebagian besar belum pulang
ketempat tanah mereka. Mereka masih di kabupaten tetangga seperti Intan Jaya,
Deiyai, Nabire, Dogiyai, dan Timika.
Tni/Polri telah merampas tanah milik rakyat
sipil yang tidak bersalah. Semua ternak dan daerah perkebunan menjadi santapan
serdadau laras binatang.