Monday, February 6, 2012

KNPB Minta Tokoh Gereja Tidak Bohongi Rakyat Papua

Mypapua     3:59 AM  

create a gif




PASIFIK (UMAGI)-- Adanya sejumlah tokoh atau kelompok gereja asal Papua yang Ke Jakarta dan bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membicarakan tentang persoalan yang terjadi diwilayah itu dengan segera melakukan dialog antara Jakarta dan Papua. ( Senin,06/02/2012 )

Ternyata mendapat tanggapan yang keras, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) lewat juru bicara nasional Jefry Tabuni menyatakan dengan tegas bahwa tokoh gereja jangan membohongi rakyat Papua, dengan mengiming-imingi rakyat Papua untuk berdialog dengan Jakarta.
"Jadi kami (KNPB,red) tegaskan kepada pihak atau tokoh gereja jangan menipu publik Papua dengan meminta dialog antara Jakarta-Papua," katanya dengan tegas kepada Pasific Post dan sejumlah media cetak-elektronik Jayapura dalam sesi jumpa pers di salah satu cafe dibilangan Abepura, Jumat (3/2) sore.


Pria yang menggunakan stelan kaos oblong hitam dibalut setelan jas biru dipadukan dengan celana panjang kargo itu juga menjelaskan bahwa sebenarnya pihak gereja di Papua telah tahu dan mengerti dengan jelas akar persoalan rakyat didaerah itu, yakni sejarah PEPERA 1969 yang dikebiri dan dibelokan oleh pemerintah NKRI.

"Sebenarnya pihak gereja sudah mengetahui akar persoalan Papua. Itu kalau mau ditarik benang merah, tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainya, ini persoalan sejarah PEPERA 1969 yang dilakukan oleh pihak Indonesia dan pihak yang berkepentingan sehingga mereka membungkam hak politik rakyat Papua saat itu," katanya.

"Ini yang sekarang KNPB ingin menuntut agar dikembalikan melalui proses referendum," lanjutnya.

Kata dia, jika berbicara dialog. Apa yang akan dibicarakan? Sudah pasti pemerintah NKRI akan menawarkan sejumlah solusi yang diatas namakan percepatan pembangunan yakni UP4B ataupun Otsus jilid lainya, dengan dalih ingin mensejahterahkan rakyat Papua.

"Jadi kalau itu, untuk kami bukan solusi karena tidak menjawab persoalan mendasar yang ada yakni PEPERA 1969 yang di kebiri," tegasnya.

Jefry mencontohkan perjuangan TPN/OPM dihutan-hutan seperti Goliat Tabuni, Kelly Kwalik, Matias Wenda, ataupun lainya yang kecewa dengan pemerintah NKRI karena PEPERA 1969 tidak berjalan sebagaimana mestinya bukan berteriak meminta kesejahteraan.

"TPN/OPM bergerilya untuk perjuangan. Mengapa meraka ada? mereka kecewa dengan hasil PEPERA 1969 sampai dengan saat ini. Bukan kesejahteraan yang diinginkan tetapi referendum," ujarnya mencontohkan.

Untuk itu, Jefry yang juga berambut gimbal ini meminta kepada pihak ataupun tokoh gereja agar jangan sampai salah tafsir. Yang mana pihak gereja mengatas namakan seluruh rakyat Papua, karena sebenarnya dalam berbagai aksi-aksi demo selama ini yang dilakukan oleh KNPB dan ribuan rakyat Papua bukan minta dialog tetapi minta referendum.

"Kita lihat aksi-aksi yang dilakukan oleh KNPB dan rakyat Papua selama ini, mereka minta referendum untuk solusi yang tepat selesaikan masalah Papua bukan dialog," katanya.

"Sebenarnya pemerintah NKRI tahu akar persoalan Papua yakni PEPERA 1969, dan itulah yang harus dijawab," katanya menambahkan menutupi jumpa pers yang berjalan selama 15 menit disore itu.(pasifikpos)


Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS