JOGYA (UMAGI) -- Rakyat sudah lama menderita...bayangkan bertahun-tahun....jangan kita
membuat mereka harus menderita lagi...sebenarnya perjuangan ini untuk
siapa..? untuk rakyat atau untuk kepentingan organ atau pribadi tertentu
?
Sejak Permenas dan Lowdwik
mandajtan berontak...semua orang mendukung, lalu disusul dengan
tokoh-tokoh pejuang berikut :
ada Zet Rumkorem, Arnol Ap, Thom
Wanggai,kelly kwallik, sampai akhirnya They Elluway, dll walaupun dengan
segala kelebihan dan kekurangannya. Kita harus tahu bahwa rakyat selalu
sadar dan mengikuti siapa yg berjuang dengan benar..terlepas dari
ketidaktahuan mereka. tetapi rakyat sudah paham dan ingin merdeka..ini
dibuktikan dengan mereka akan ikut siapa saja yg bergerak dan mau jujur
berjuang untuk kemerdekaan Papua. Justru yg jadi pertanyaan adalah
apakah elit-elit pejuang Papua ini siap atau tidak ? ketika rakyat sudah
siap untuk merdeka tetapi justru banyak elit yg terjebak dalam egoisme
dan kepentingan organ dan kelompok sehingga terus memecah dan
menimbulkan konflik sehingga menunjukan mereka justru yang tidak
siap...! Disinilah dibutuhkan jiwa besar dan rasa cinta kepada
rakyat...kita mau akhiri penderitaan rakyat dengan mengedepankan
kepentingan mereka ? atau kita lebih mengedepankan kepentingan kelompok
dan organ kita ? jangan permainkan rakyat dan memanfaatkan mereka demi
kepentingan sesaat. Sudah saatnya kita duduk bicara dan mulai
menghilangkan semua sekat yg ada...jangan lg buat rakyat semakin
menderita dengan sikap-sikap pengecut dan ketidakdewasaan kita....Mari
akhiri penderitaan rakyat dengan bersatu. Saat ini kita terpecah
berdasarkan kubu referendum dan juga pemerintahan transisi.
SARAN SAYA : KITA BUTUH ADA SUATU PERTEMUAN REKONSILIASI & KITA
DUDUK BICARA". Bagi mereka yg saat ini berada dalam posisi pemerintahan
transisi harus berjiwa besar untuk menjelaskan kepada rakyat mengapa
mereka mengambil posisi untuk membuat konggres dengan tahapan yg memang
banyak pihak mempertanyakan? Lalu kawan yang tidak setuju harus dengan
terbuka dan jujur menjelaskan mengapa tidak setuju? Lalu harus ada
semacam keputusan politik bersama dan akomodasi politik dan didukung
dengan penyusunan program dan strategi bersama. Sehingga nilai KRP III
tdk kita eliminir tetapi keterwakilan dan penyatuan semua organ dan
faksi dapat diterima secara terbuka dan saling mengakui keslahan dan
kekeliruan demi persatuan nasional. Hal ini perlu dilakukan dengan
itikad baik bahwa semua yg kita lakukan demi kepentingan rakyat. ataukah
kita akan masing-masing bertahan pada posisi dan kemudian saling baku
hantap didalam dan luar negeri dan kemudian kita membuat rakyat semakin
bingung dan hilang harapan. karena sadar atau tidak kalo hal ini
berlangsung kita sedang membangun kultur dan budaya politik yang kurang
baik bagi negara baru yang kita cita-citakan bersama. Hanya sebuah saran
dari bawah....mungkinkah? SALAM REVOLUSI
Sejak Permenas dan Lowdwik mandajtan berontak...semua orang mendukung, lalu disusul dengan tokoh-tokoh pejuang berikut :