JOGYA (UMAGI)--
Tepat pada tanggal 13 januari 2012 adalah Injil
menginjak kaki pertama masuk di Tanah wilayah Kepulauan Papua Bagian Barat pengunungan Paniai yang Ke-73, dalam suasana injil masuk di daratan
Papua paniai Penulis mendapat kan kado special dengan
Kejadian nyata telah terjadi di Asrama Mahasiswa Papua “kamsan I” Yogyakarta
dengan kamar bernomor 207.
Kejadian
tersebut berawal pada pukul 0.3:00 WIB, sekelompok orang yakni teman-teman
mahasiswa Papua asal suku Mee (Paniai Papua) yang berstudi kota Gudek
Yogyakarta. Pelaku Dengan kondisi
dikuasai minuman keras (Miras) berdatang asrama mahasiswa Papua dengan
tanpa alasan yang jelas, kamar lantai dua yang bernomor 207 membongkar jendela berasil masuk kedalam kamar lalu seisi kamar yang ada didalam membongkar (ambur-ambur) berupa Pakian, tempat tidur Tas, tas laptop berasil dikeluarkan melalui jendela.
tanpa alasan yang jelas, kamar lantai dua yang bernomor 207 membongkar jendela berasil masuk kedalam kamar lalu seisi kamar yang ada didalam membongkar (ambur-ambur) berupa Pakian, tempat tidur Tas, tas laptop berasil dikeluarkan melalui jendela.
Pada saat
kejadian berlangsung penghumi asrama Papua (kamar 207) Andy Umagi Gobay dan Daniel Pakage keduanya tidak ada di tempat
kejadian perkara (TKP) dan Kondisi Kamar tersebut tertutup Rapi dengan
mengunci. ketika mendengar infomasih
dari Tetangga Kamar asrama, Penghumi
kamar langsung Ke Kamar untuk Mengecek apakah kejadian tersebut benar atau
salah, ternyata kondisi kamar sudah berubah bentuk kamar menjadi Berantakan
barang-barang sebagian berantakan di lantai dan barang-barang dikeluarkan
melalui jendelah tersebut berasil mengamankan oleh teman-teman penghumi kamar
lain “katanya.
Penghumi kamar
207 mengharap khusus ini segerah di selesaikan secara intelektual Mahasiswa,
karena sudah telah melanggar hukum Adat
kita sebagai anak adat tahu diri dimana kita tinggal, makan, minum, dan
lain-lain, bila teman-teman pelaku tidak
mau ungkap akar persoalan, Maka kami dari pihak korban mengambil langka
untuk proses selanjutnya. Karena ini benar-benar criminal murni kami punya
bukti yang kuat untuk malangka proses hukum. kami sebagai manusia berpikir
sebagai manusia (DOU, GAI, EKOWAI).”tegasnya.
Kami tidak
mengungkap pelaku identitas yang sebenarnya. Tahapan pertama kami sudah membagi
undangan rapat khusus untuk mahasiswa Asal suku Mee, jika pelaku tidak datang
hadir untuk menyelesaikan masalah kami
akan ekspos kemedia dengan Identitas lengkap. datang maka Korban mengambil
sikap untuk selesaikan secara forum untuk mencari akar persoalan dan mencari
solusi. *umagi>
FOTO-FOTO. KONDISI RUANGAN KAMAR 207, ASRAMA MAHASISWA PAPUA "KAMSAN 1" YOGYKARTA