Helikopter milik TNI/Polri (Foto: Ilustrasi) |
Di kubuh aparat TNI/Polri, satu Brimob di kabarkan tewas, dan satu lagi mengalami luka berat dan masih sedang dirawat di RSUD Paniai.
Yustinus Gobay, salah satu warga sipil di Paniai kepada media ini melalui sambungan telepon selulernya membenarkan bahwa ada satu anggota Brimob yang tewas dan satu lagi luka berat.
“Di kubuh OPM kami masih belum tahu, tapi kemungkinan besar ada dan pasti banyak korban, karena mereka di serang dari udara dengan helikopter,” jelas Gobay.
Gobay juga menjelaskan bahwa markas TPN/OPM di Eduda telah ludes di bakar TNI/Polri, bahkan menurutnya sudah belasan kali Helikopter milik TNI/Polri bolak-balik dari Madi (Ibukota Paniai) ke Eduda.
Kata Gobay, mungkin karena aparat TNI/Polri menyerang dengan Helikopter, dan sampai di markas mereka, maka terjadi perlawanan dari pihak TPN/OPM karena marah.
“Kami tidak tahu sampai kapan perang antara TNI/Polri dan TPN/OPM berhenti,” jelas Gobay.
Ia berharap kehadiaran aparat TNI/Polri di Paniai dikurangi, karena telah menimbulkan keresahan diantara masyarakat Papua, dan pada khususnya di wilayah Paniai.
“Kami telah mengungsi dari kampung kami karena takut, perhatian dari pemerintah daerah sama sekali tidak ada,” ucap Gobay.
Kapolres Paniai, AKBP Jannus Siregar S.Ik ketika di hubungi media ini berkali-kali tidak mengangkat telepon selulernya, SMS juga tidak di balas.