UMAGINEWS-- Nasib mama pedagang asli mama Papua
yang berjualan di emperan jalan belum terpenuhi kebutuhannya. Rancangan
Pemerintah untuk mewujudkan pasar tradisional bagi mama pedagang asli Papua
belum direalisasikan sampai saat ini. Ini membuat mereka semakin terlantar.
“Dana yang disiapkan Pemerintah untuk anggaran
lain berlimpah ruah, sementara nasib mama Papua tak diperhatikan. Pemerintah di
tingkat Daerah dan Provinsi seharusnya lebih peka melihat kondisi mama pedagang
asli Papua yang belum cukup kebutuhannya,” kata mama Papua Kabupaten Paniai
kepada penulis Melalui sms, Kamis (15/12)
Mama yang mengakui dirinya sebagai aspirasi mama pedagang asli Papua menyayangkan
Pemerintah yang tidak inisiatif membangun kehidupan masyarakat kecil dan warga
miskin. “Di Enarotali, justru Kepala-Kepala Kampung yang lebih giat dan
inisatif membangun pasar tradisonal dan tempat penjualan daripada Pemerintah
untuk mama pedagang asli Papua. Tentunya sangat disayangkan kalau Pemerintah
punya dana banyak, tapi tidak ada niat untuk mensejahterakan mama pedagang asli
yang berjualan di pinggiran jalan,” ucapnya.
Pemerintah di tingkat Provinsi dan Daerah
mestinya jeli melihat gejolak sosial yang terjadi. Dan diharapkan Pemerintah
tidak memprioritaskan pembangunan yang lain, sementara kelompok marginal yang
lain dibiarkan begitu saja.
Menurutnya, anggaran dana pembangunan untuk
mensejahterakan kehidupan masyarakat Papua seharunsya merata. Tidak boleh yang
lain diutamakan, sementara nasib mama pedagang asli Papua tetap dalam
kesengsaraan.
“Kedepannya setiap jajaran Pemerintahan di Papua perlu
mengevaluasi diri terkait bagaimana keberpihakan mereka terhadap kehidupan
kelompok mama pedagang Papua yang diterlantarkan,” tandasnya. **umagi