Friday, November 25, 2011

Tak Terbukti OPM, 12 Warga Dilepas

Mypapua     8:31 PM   No comments


TNI/Polri Didesak Ungkap  Motif dan Pelaku Penembakan

Matius MuribJAYAPURA - Klaim Mabes Polri yang menyatakan telah menangkap 12 anggota OPM tidak terbukti. Kedua belas warga sipil itu kemudian dilepas oleh Polres Puncak Jaya.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Alex Korwa ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya,  Jumat 25/11 membenarkan hal itu. “Mereka dilepas karena dari hasil pemeriksaan tidak terbukti,” ucap Kapolres.
Ditanya kapan dilepas, Kapolres enggan membeberkannya. “Kalau masalah itu jangan kejar-kejar saya, itu urusan ke dalam,” ujar Kapolres dengan nada tinggi sambil mematikan selulernya. 

Salah satu tokoh masyarakat di Mulia ibukota Puncak Jaya bernama Julex K ketika berhasil dihubungi via selulernya, membenarkan bahwa Polisi sudah melepas belasan warga yang ditangkap karena diduga OPM. “Karena memang bukan OPM, Mereka sudah dilepas,”singkatnya.
Namun, ia mengungkapkan salah seorang warga bernama Cendiman Wonda tewas ditembak mati oleh Polisi, saat proses penangkapan. “Ia diberondong tembakan, karena menurut Polisi saat penggerebekan terjadi, berupaya lari dan didua membawa amunisi serta ditengarai anggota garis keras,”imbuhnya. Tapi dari informasi, ia ditembak saat melompat dari mobil. “Saat ditangkap bersama belasan warga lain, mereka dibawah ke Polres Puncak Jaya dengan mobil untuk diperiksa. Saat mobil berhenti di Pos Koti Brimob, korban melompat turun, lantas ditembak secara beruntun,”ungkapnya.
Belasan warga itu ditangkap, jelas dia, di Kampung WandekGobak Mulia, hanya satu kilometer jaraknya dari Kantor Bupati Puncak Jaya. “Mereka ditangkap disebuah Honai (rumah adat asli Pegunungan Papua) saat sedang bermain kartu, sekitar pukul 24.00 WIT Selasa lalu,”tukasnya.
Julex juga mengakui, saat ini situasi di Mulia diberlakukan jam malam. “Jam 7 malam tidak ada lagi warga yang keluar rumah, semua di dalam  rumah,” kata dia.
Pasukan Brimob dari Kelapa Dua II yang ditugaskan di Mulia, saat ini juga kerap melakukan razia. “Kami warga Mulia sekarang resah dengan kehadiran Brimob, untuk komunikasi saja tidak bebas, karena dicurigai, jadi kegiatan warga tidak bebas,” paparnya.
Mereka juga kerap menagkap warga secara sembarangan, sehingga makin membuat ketakutan. “Kalau ada warga yang berjenggot dan berambut panjang gimbal, mereka langsung tangkap dan dibawa ke Polres. Tadi pagi saja (Jumat pagi) seorang warga yang berambut panjang, ketika sedang berada di pasar Kota Lama, ditangkap dan dibawa ke Polres. Tidak  tau apakah sudah dilepas atau belum,”ucapnya.
Yang jelas, warga Mulia kian resah dan ketakutan dengan aksi para pasukan Brimob dari Kelapa dua Depok itu. “Kami kian merasa takut, dan tidak bebas bergerak melakukan kegiatan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu,  upaya  aparat Polri yang menembak mati 1 warga dan  menangkap  12  warga lainnya  yang  diduga  anggota  Organisasi  Papua Merdeka (OPM)  pada  Rabu  (23/11) di  Kabupaten  Puncak Jaya,  mendapat  tanggapan sejuk  dari  Wakil  Ketua  Komisi  Nasional  Hak Hak Asasi  Manusia (Komnas HAM)  Perwakilan  Papua  Matius Murib melalui press  release  yang diterima  Bintang Papua, Jumat (24/11).  
Dia  menegaskan, terkait  1 warga tertembak mati dan  12 warga lainnya ditangkap warga di Puncak Jaya pihaknya  berharap. Pertama,  dapat mengungkap motif   dan pelaku utama   dari  aksi baku tembak  selama ini.  Kedua, bila warga  ditangkap dan dianggap bertanggungjawab bisa dibuktikan pengadilan secara adil.
Ketiga, aparat harus  menegakan  hukum  sesuai prosedur  yang resmi, bukan main siksa   dan tembak  seperti 1 warga  tertembak. Keempat, hentikan kekerasan   dan ciptakan Papua tanah damai  dengan cara saling mengakui kesalahan  dan memohon  maaf  pada masa  lalu untuk  menata masa depan  yang lebih adil  dan damai bagi semua orang.
Sebagaimana  disampaikan Kepala Divisi  Hubungan Masyarakat Polri  Irjen (Pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri,  Kamis (24/11). Seorang  anggota OPM  yang tertembak berinisial SW tewas tertembak  oleh  aparat keamanan lantaran berupaya melarikan  diri.  Dari hasil  pemeriksaan  ternyata SW  adalah pentolan OPM yang sebelumnya menyerang Kantor Distrik  Ketahanan Pangan Kabupaten  Puncak Jaya  di Mulia, Poskotis  Brimob Puncak Jaya. Saat ditangkap   mereka bersembunyi  di  Honay milik warga  setempat. (jir/mdc/don/l03)

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS