TIMIKA--- "Penentuan Nasib Sendiri Bagi Bangsa Malanesia Papua Barat melalui REFERENDUM". tertulis dalam salah satu spanduk memperingati hari Demokrasi Internasional, senin (16/09/2013). Ribuan masa yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan
Parlemen Rakyat Daerah (PRD) wilayah Timika menggelar mimbar bebas ibadah
bersama untuk memperingati hari Demokrasi Internsional pada hari
ini, dilapangan terbuka Yayanti sampan Timika. Masa aksi mimbar bebas dengan mandi keringat semangat yang luar biasa mendengar dan mengikuti jalannya kegiatan tersebut.
Pantauan
media ini, awal pukul 08:00 masa berkumpul dilapangan. Dijalan-jalan aparat
gabungan mulai menghadang dan melarang untuk masyarakat kota Timika memasuki
tempat kegiatan. Pukul 09:00 aparat keamanan masuk menguasai titik aksi
lapangan terbuka Yayanti dengan Mobil Avanza 15 buah, 4 truk Polisi, 5 mobil Patroli, 3 buah pansel
dengan peralatan lengkap.
Namun,
masa mulai berkumpul dengan menggunakan motor pribadi, menggunakan truk, dan
ada yang jalan kaki dari berbagai sudut kota Timika, sepert Kwamki Narama & Sekitarnya SP3, SP5, SP6, SP9,Iwaka,SP7, SP12, SP13, Jayanti, Kuala Kencana & Sekitarnya, Pomako, Killo 11,kilo 7 SP1,SP4, SP1,SP. dan dalam Kota & sekitarnya langsung masuk lapangan Yayanti Sempan-Timika. sampai jumlah masa yang
ikut tidak bisa terhitung, karena di lapangan Yayanti
penuh dengan masa.
Masa
aksi yang hadir dama kegiatan memperingati hari demokrasi Internasional adalah
Pemuda, pelajar, Ibu-ibu, dan Bapa-bapa, didalamnya mereka mengiasa atribut
budaya Papua dari berbagai suku yakni 260 suku yang ada di Papua.
"Dalam Ibadah yang dipimpin oleh Parleman Rakyat di bidang Agama beliau menyampaikan dalam ada waktu untuk menderita dan ada waktu tertawa, dan ada waktu dijajah dan ada waktu untuk merdeka, semuanya sudah mengatur rancangan Tuhan ALLAH, jadi Jangan Bosan Berjuang Papua merdeka. saatnya kita berjuang mengtamakan Tuhan. maka lama atau cepat pasti Papua merdeka," Pungkasnya.
Ini tuntutan aksi dan memperingati aksi mimbar
bebas Timika yang dijelaskan oleh ketua KNPB Timika Steven Itlai. bawah (1). Mendukung kebijakan Perdana Menteri Vanuatu,Mr. Moana Carcases
Kalosil untuk membawa Masalah Papua dalam sidang
Tahunan PBB yang akan dimulai pada tanggal 19 – 20 September 2013 mendatang.
(2).Mendesak MSG Segera menindak
lanjuti Keputusan KTT MSG yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013 lalu.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan
oleh Ketua MSG
Mr. Victor Tutugoro yang mana mendesak para Peminpin MSG
untuk mencari penyelesaian bagi
pembebasan masalah Papua Barat pada hari Senin 26 Agustus
2013 lalu.
(3).Memperingati
tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional yang ditetapkan oleh
PBB, mendesak kepada Pemerintah
Indonesia untuk menghargai dan memberikan ruang demokrasi seluas-luasnya bagi
bangsa Papua Barat.
(4).Mendesak
Pemerintah Indonesia segera memberikan kebebasan kepada rakyat Papua Barat sesuai hasil KMB di Den Haag-Nederlnd 1949,
Komitmen Pemerintah Kerajaan Belanda lewat Pidato Ratu Juliana 1960, Pasal 18
bagian b -Perjanjian New York Agreement 15 Agustus 1962 dan UUD 1945).
(5). Untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Pemerintah PNG yang mengijinkan membuka kantor Free West Papua
Campangin “Sorong to Samarai.”
Acara
di tutup dengan doa.
Semua hasil tuntutan aksi mimbar bebas dan ibadah bersama tersebut, dari Setiap wilayah adat dari Sorong sampai Samarai menandatangani sekaligus mendukung lima pernyataan KNPB-PRD Wilayah Timika.
Dari salah satu tujuh wilayah adat Papua, yakni dari Sairery (Biak-serui) diwakili oleh Perempuan Papua, dia mengatakan dengan Tegas bahwa Papua Merdeka-Papua Merdeka itu tujuan saya datang, arena kebutuhan mendasar Orang Papua adalah bebas dari Indonesia (UN/Admin)