Buchtar Tabuni |
JAYAPURA– Ketua Umum Parlemen Nasional West Papua
[PNWP], Buchtar Tabuni akan dikeluarkan pagi ini (18/1) pukul 09.00
dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura, West Papua. Direncanakan,
massa rakyat akan menjemput Buchtar.
Informasi tersebut disampaikan melalui pesan seruan singkat oleh
Buchtar Tabuni dari dalam penjara kolonial pagi ini. “Kepada seluruh
pejuang Papua Merdeka yang ada di Numbay, Sentani dan sekitarnya, jam 9
pagi ini mohon jemputan di LP Abepura”, tutur Buchtar.
Pemerintah kolonial Indonesia menahan Buchtar selama hampir 8 bulan
dalam penjara kolonial Indonesia. Ketua PNWP ini ditangkap dan
dipengadilankan dalam kasus yang direkayasa oleh pihak kolonial
Indonesia sendiri. Ia ditangkap pada 7 Juni 2012 lalu dengan tuduhan
pengrusakan LP Abepura. Walaupun keterlibatannya tidak dapat dibuktikan
di pengadilan, namun penguasa Indonesia dengan hukumnya memvonis 8 bulan
penjara.
Selanjutnya, menurut Ketua KNPB, Victor Yeimo, dirinya akan kembali
beraktivitas untuk memimpin lembaga Parlemen Nasional Papua Barat (PNWP)
sebagaimana mandat yang diberikan oleh rakyat West Papua. “Dia ketua
PNWP, dan akan kembali memimpin lembaga itu sebagai representasi rakyat
West Papua. (wd)
perioritas urutan: 1.perjuangan mengubahkan status politik dari propinsi(2)RI menjadikannya daerah penjajahan RI;
ReplyDelete2.status ini harus diresmikan dengan proses pendaftarannya didalam List dari Non Selfgovernments Territoris of Decolonisation Committee or Committe 24 of the UN....
3.menuntut pemerintahan kolonial RI agar dlm waktu singkat dpt menetapkan jangka waktu(tanggal) pengadaan sebuah REFERENDUM didaerah jajahannya Western Nw Guinea(bekas daerah Netherlands Nw Guinea....(begitu bunyinya logika sebuah tuntutan Bangsa Papua kepada Bangsa Indonesia...