PAPUA-- Kekerasan dan kekejaman
Peraktek Militer INDONESIA (Tni/Polri). Papua di jadikan Daerah Operasi Militer (Dom), kekuatan Militer
Organik dan NonOrganik seperti TNI, Polisi, Brimob, Kopasus, Densus 88, Intel,
Bais, BMP, PNS. Di Papua sejak 19 desember 1961 berdirinya Tri Komando Rakyat (Trikora) dikomandankan
Oleh Suekarno di Alun-Alun Utara Yogyakarta dan 1 mei 1961 dimana Hari Aneksasi
Paksa Oleh Belanda UNTEA (PBB) Ke pada Penjajah Indonesia, hingga detik ini awal
bulan desember 2012 Tak kunjung selesai.
Di daerah Papua
mempunyai banyak Pelanggaran Hak Asasi Manusia (Ham) atau aneka ragam Gudang masalah
yang terjadi sejak Indonesia Berkuasa di Papua, hanya untuk mempertahankan Papua
Bagian dari Indonesia. Tetapi Orang Asli
Papua (OAP) rambut keriting hitam kulit mempertahankan Nasionalisme Papua dan
menjaga tanah Papua Sebagai Hak warisan Leluhur mereka sendiri, karena WEST
PAPUA adalah sebuah Negara Merdeka terbukti 1 desember 1961 di deklarasikan
oleh Dewan Nigunea Read. Tetapi oknum tak Bertanggung Jawab (Penjajah
Indonesia) selalu mengklaim Papua Bagian dari Indonesia karena kepentingan
Ekonomi bukan dengan Manusia Papua.
Terkbukti awal bulan
desember 2012 banyak kasus yang terjadi yakni Penembakan, Penangkapan,
Pemerkosaan, Penyejaran dan lain sebagainya, contohnya kabupaten Lani Jaya, Manokwari,
Jayapura, Timika dan ada beberapa daerah-daerah lainnya.
Ini membuktikan bahwa
Papua daerah Operasi Militer (DOM) yang di lancarkan oleh Indonesia di Papua,
sedangkan Rakyat pribumi Papua menganut Mayoritas Agama Kristen (Nasrani) cinta
damai Menjelang Bulan Desember 2012, merupakan Bulan Adven Prosesi Kelahiran
Mesis yang di sebut Baby Yesus di kandang Bethelem, 200 tahun yang lalu.
Papua
di kategorikan daerah darurat (Emergency) karena setiap daerah Papua sorong
sampai Samarai angka kematian dalam satu hari sekitar 30-an orang Pribumi
hilang tanpa pandang bulu, karena Pembunuhan, Penembakan, penyerjaran, Pemerkosaan,
HIV AIDS, dan lain sebagainya.
Mayoritas
orang pendatang kuasai di semua Suku-suku dominan dan menguasai atas Tanah
Papua : Jawa, Sumatra, Makassar, Bugis, Toraja, Manado, Ambon, Kay dan lainnya
sedang mengikuti. Semua lini dikuasai, diisi oleh mereka, entah pendidikan,
kesehatan, ekonomi, politik dan kebudayaan. Orang Asli Papua memang menjadi
penonton, tidak diberdayakan sungguh!
Lebih
mengerikan adalah sekolah-sekolah negeri dari TK-PT 95% diisi oleh mereka.
Dengan lihainya memanfaatkan kesempatan beasiswa bagi orang asli Papua disapu
bersih 100% oleh mereka. Mengatasnamakan orang asli Papua mengirimkan anaknya
ke luar negeri untuk menyenam pendidikan secara lebih baik. (Un/AG)
Mencoba menulis karena Panggilan
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!