Jayapura (4/7) --- Sepanjang
2006 - 2011 lalu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, mencatat sebanyak
10.785 kumulatif kasus HIV-AIDS di wilayah paling Timur indonesia ini.
Data itu terungkap dalam presentasi yang disampaikan Yosef Rinta Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua yang berlangsung di Hotel Aston
Jayapura, sejak 10-13 Mei 2012 lalu.
Dalam data yang
dipresentasikan Rinta, sejak 2006 – 2011, dinas kesehatan mencatat
kumulatif kasus HIV-AIDS berjumlah 10.785 kasus. Melalui data yang
diterima tabloidjubi.com, belum lama ini, dari jumlah itu,
8306 kasus diantaranya sementara mendapat akses perawatan HIV, 5963
kasus memenuhi syarat ART. Selanjutnya, 2373 kasus yang pernah mendapat
ART. Selanjutnya, 1453 kasus yang sedang menjalani terapi ART.
Melalui
data itu, sejumlah resiko di balik situasi epidemi HIV Papua.
Diantaranya, penyangkalan ataupun tanpa intervensi efektif membuat beban
biaya pengobatan meningkat di PNG pada tahun 2014 diprediksi 70% tempat
tidur rumah sakit akan ditempati ODHA (Orang dalam HIV-AIDS). Dari
jumlah ini, harus ada komitmen politik disertai komitmen dana dan
Komitmen Pelaksana dari semua warga masyarakat. Karena, sebagian besar
ODHA dari keluarga miskin, maka akan terjadi pemiskinan baru yang akan
terus bertambah; bila tidak ada kepedulian dari semua pihak.
Resiko
lainya adalah kelompok umur terimbas terbanyak pada usia produktif. Tak
hanya itu, resiko lain bakal berdampak sosial, ekonomi dan budaya. Jika
demikan, maka tidak dapat diperangi oleh individu, partai politik atau
negara. Tetapi, setiap orang atau semua pihak harus ikut mengambil
bagian dan peduli terhadap masalah HIV/AIDS di bumi Papua.
Catatan
lain mengatakan, epidemi HIV di Provinsi Papua dapat ditanggulangi
dengan program yang efektif. Feminisasi epidemi AIDS perlu diwaspadai,
program penanggulangan AIDS pada populasi kunci perlu ditingkatkan!
Terakhir, ketersediaan dana dibutuhkan untuk menjamin kesinambungan
pelaksanaan program AIDS.
Data tambahan menyatakan, HIV-AIDS
mengancam masyarakat di bumi cenderawasih ini tiap tahun. Beberapa
survei mengindikasikan penularan HIV sudah meluas ke masyarakat umum.
Prevalensi HIV di tanah papua 2,4%, STHP. 2006. Di populasi kunci STBP,
2007 di kota dan kabupaten Jayapura. Wanita Pekerja Seks (WPS)
langsung, 15,9 %, WPS tidak langsung, 5,5%. Di populasi kunci (STBP,
2009 di Kabupaten Mimika), WPS langsung, 14,4 %, WPS tidak langsung,
4,4 %. (Jubi/Abubar)
sumber: tabloidjubi.com
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!