MERAUKE (UMAGI) Mahasiswa Stisipol Yaleka Maro Merauke saat gelar aksi demo damai ke DPRD Merauke dalam rangka penyampaian aspirasi, Rabu (30/5). MERAUKE- Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Politik (Stisipol) Yaleka Maro Merauke, Rabu (30/5) kemarin, melakukan aksi demo damai dengan mendatangi gedung DPRD Merauke, dengan membawa sejumlah pamlet, Rabu (30/5). Kedatangan mahasiswa dan pengurus Stisipol Yaleka Maro tersebut untuk menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Merauke terkait persoalan tempat kuliah mereka,Cepos (28/5). Hadir dalam pertemuan itu Ketua Stisipol Yaleka Maro, Beatus Tambaip, juga hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke Vincentius Mekiuw, S.Sos. diterima langsung Wakil Ketua II Matius Liem Gebze, SH dan sejumlah anggota DPRD Merauke. Dihadapan Anggota DPRD Merauke, Beatus Tambaip menjelaskan perkembangan Stisipol Yaleka Maro hingga mendapatkan izin untuk menggunakan SD Inpres Polder. Menurutnya, Stisipol Yaleka Maro yang mulai penerimaan 2007 terus mengalami perkembangan dengan jumlah mahasiswa yang cukup besar sehingga pihaknya kewalahan untuk tempat perkuliahan, sehingga saat itu pihaknya meminta dukungan Dinas Pendidikan Dasar dan mendapat izin penggunaan SD Inpres Polder. ‘’Jadi pejabat Dinas Pendidikan Dasar saat itu, memberikan izin sampai Stisipol Yaleka Maro memiliki tempat sendiri,’’ katanya. Dalam perkembangannya, lanjut Beatus, jumlah mahasiswa Stisipol Yaleka Maro terus bertambah dan saat ini telah mencapai 1.600 mahasiswa yang datang dari 4 kabupaten di Selatan Papua. Sebagian besar dari mahasiswa tersebut, lanjut dia, datang dari keluarga miskin. ‘’Kita ingin membangun kampus tapi kondisi obyektif belum memungkinkan. Sementara bantuan dari Pemerintah Daerah selama ini masih sangat terbatas. Kami sudah berusaha ajukan proposal tapi belum mendapat tanggapan positif,’’ kata Beatus. Dalam pertemuan itu sendiri, terungkap jika sudah 3 minggu belakangan ini, para mahasiswa tersebut tidak kuliah karena masalah tempat. Sementara itu, Kepala Dinas P dan P Kabupaten Merauke Vincentius Mekiuw, mengungkapkan, pada Agustus tahun lalu, telah terjadi pertemuan antara pengurus Yayasan Stisipol, Kepsek SD Polder dan pejabat kepala dinas lama, Dalam pertemuan tersebut, kata Vincentius, dirinya memberikan dealine 1 tahun penggunaan gedung tersebut sampai Agustus 2012 ini. ‘’Kalau sekarang Stisipol tidak bisa gunakan sekarang karena ada rehab atas gedung tersebut. Tapi saya minta maaf karena pihak sekolah tidak sampaikan ke pihak Stisipol Yaleka sehingga ada langkah-langkah yang bisa diambil. Tapi tidak ada niat untuk melarang gunakan gedung itu,’’ terang Vincentius. Namun lanjut dia, saat itu dirinya menyarankan bahwa gedung itu untuk anak-anak kecil sedangkan untuk kampus kurang pas. Terkait dengan permasalahan yang dihadapi Stisipol Yaleka Maro tersebut, para anggota DPRD Merauke mengaku prihatin apalagi sampai mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti proses perkuliahan karena masalah tempat. Karena itu, Dewan memberi dukungan kepada Kepala Dinas P dan P bersama Pimpinan Stisipol Yaleka Maro difasitasi langsung Ketua Komisi A yang membidangi Pendidikan untuk bertemu langsung dengan Bupati agar dapat menunjuk salah satu gedung SMA atau SMK untuk dapat digunakan sementara oleh para mahasiswa tersebut agar proses perkuliahan berjalan baik. Apalagi, para mahasiswa tersebut dalam waktu dekat akan menghadapi ujian semester. (ulo/nan) |
SUMBER: CENDERAWASIHPOS |
0 SILAKAN BERKOMENTAR :
silakan komentar anda!