Saturday, April 14, 2012

Paskah dan Makna Kematian Yesus

Mypapua     1:01 AM   No comments

SEMARANG (UMAGI)-- Hampir 2.000 tahun lalu Yesus wafat tepat saat orang Yahudi merayakan Paskah, tanggal 14 Nisan. Malam sebelum kematiannya, Yesus menyantap jamuan Paskah
bersama rasul-rasulnya dan kemudian Ia menetapkan suatu perjamuan yang baru untuk memperingati kematiannya. Perjamuan itu, yang dikenal sebagai Perjamuan Malam Terakhir inilah yang kemudian dikenang dan diperingati banyak orang Kristen hingga kini. Sebab, ketika itu Yesus mengatakan kepada para muridnya,’’ Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan Aku.’’

Yesus mengajak kita untuk memperingati perjamuan dan kematiannya dengan menggunakan roti dan anggur sebagai lambang. Roti menggambarkan tubuh Yesus dan anggur menggambarkan darahnya. Mengapa Mati? Roti yang digunakan tidak beragi. Dalam Alkitab dikatakan, ragi untuk menggambarkan dosa. Jadi, roti tidak beragi cocok untuk melambangkan tubuh Yesus yang sempurna.
Dia mempersembahkan tubuhnya sebagai korban. Adapun anggur adalah lambang darah Yesus yang berharga, yang dicurahkan sebagai korban bagi dosa-dosa manusia.

Namun mengapa Ia mati? Alkitab mengatakan, ‘’Putra manusia datang memberikan kehidupannya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang.’’ Alkitab juga menandaskan pentingnya kematian Yesus. Sebuah karya referensi (Watch Tower, April 2011) mengatakan, kematian Yesus disebutkan langsung lebih dari 175 kali dalam Kitab-kitab Yunani Kristen atau Perjanjian Baru. Namun, mengapa Ia harus menderita lalu mati?

Yesus tahu apa yang bakal terjadi. Ia mengerti bahwa Ia tidak akan hidup damai. Ia juga sadar bahwa hidupnya akan berakhir tragis dalam usia 30-an, dan Ia siap menghadapi kematiannya. Pada akhir kehidupannya, Yesus beberapa kali memperingatkan para muridnya tentang penderitaan dan kematian yang akan dialami. Ia memahami betul tentang banyak nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani yang meramalkan bagaimana kehidupannya akan berakhir. Setidaknya ada lima nubuat besar dialaminya, yakni bagaimana Ia dikhianati, dipukul dan diludahi, dipantek, dicerca di tiang siksaan, dan dihukum mati. Bahkan hukuman mati diterimanya melalui pengadilan yang jauh dari rasa keadilan.

Menggenapi Nubuat

Yesus menerima vonis pengadilan itu dengan pasrah karena Ia yakin bahwa Allah memiliki maksud tujuan mulia, baik baginya maupun bagi umat manusia. Sang Mesias menggenapi semua nubuat tersebut dan juga banyak nubuat lainnya. Mustahil Ia melakukan semuanya dengan upaya sendiri. Pasti ada campur tangan Allah di dalamnya. Penggenapan terhadap nubuat yang dilakukan itu membuktikan bahwa Ia memang diutus oleh Allah.

Maka, jawaban atas pertanyaan mengapa Ia mati, pertama; kematiannya untuk menyelesaikan dua sengketa penting, yakni kedaulatan Allah dan integritas manusia. Melalui Adam dan Hawa yang memilih untuk tidak menaati Allah, Yesus menunjukkan bahwa manusia sempurna dapat mempertahankan integritas sempurna kepada Allah, meski menghadapi cobaan paling berat.

Kedua; kematiannya untuk menebus dosa manusia. Yesus jelas memahami hal ini dan Ia rela memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang. Kematiannya sebagai korban membuka jalan bagi manusia yang tidak sempurna untuk memiliki hubungan baik dengan Allah, dan untuk dibebaskan dari dosa dan kematian.

Kematian Yesus juga membuka kesempatan bagi manusia untuk mendapatkan kembali apa yang telah dihilangkan Adam dan Hawa, yaitu prospek kehidupan selama-lamanya di bumi dalam keadaan yang sempurna.( Yance Gobay)
Sumber: facebook

, , ,

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS