TOLIKARA (UMAGI)-- Pihak Polda Papua hingga saat ini menyatakan sulit Meredakan konflik yang terjadi di Kabupaten Tolikara.
Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya terus
berupaya meredam konflik yang terjadi di kawasan itu pada Selasa (14/2) hingga
tidak meluas dan menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
"Kami
berusaha melakukan pendekatan dengan para kandidat terutama kandidat nomor 2,
Jhon Tabo yang posisinya saat ini memang berada di Karubaga, ibu kota
Tolikara," ungkap Waterpauw.
Dikatakannya, dari hasil
pendekatan itu Jhon Tabo berjanji akan meminta kelompoknya tidak melakukan
tindakan kekerasan. Sedangkan kandidat nomor urut 1, yakni Usman Wanimbo,
berada di Wamena sehingga koordinasi lebih banyak dilakukan dengan kandidat
nomor urut 2 yang pendukungnya menguasai kota Karubaga.
Kerusuhan
itu, kata Wakapolda Papua, berawal dari pengumuman KPU Tolikara serta terus
diulurnya pelaksanaan pilkada di daerah itu. Para pendukung merasa tidak puas
sehingga muncul konflik yang menewaskan 8 warga, 50 orang luka luka, 10 rumah
dibakar termasuk dua kantor, yakni BPS Tolikara dan PPD.
Situasi
masih tegang namun relatif kondusif, setelah salah satu kandidat menyatakan
pendukungnya tidak akan melakukan penyerangan dan tindak kekerasan, kata Waterpauw.
Pilkada
Tolikari sendiri dijadwalkan berlangsung hari Jumat tanggal 17 Februari ini.
Namun karena situasi keamanan tidak kondusif terpaksa diundur
"Penundaan
pelaksanaan pelaksanaan pemilukada itu merupakan hasil kesepakatan dari
pertemuan antara muspida dengan pihak KPU," ungkap Waka Polda Papua
Brigjen Pol Paulus Waterpauw.
Kerusuhan
itu dipicu oleh pertikaian dua kubu kandidat calon bupati di Kabupaten Tolikara
Papua. Pemilihan kepala daerah Tolikara direncanakan berlangsung 17 Februari
2012. Saat ini merupakan masa tenang dalam tahapan pemilu itu, tapi situasi
justru memanas. Dua kubu yang bertikai adalah pendukung dua calon Bupati yang
diusung Partai Golkar dan Demokrat.
Dua pasang kandidat kepala daerah Kabupaten
Tolikara yang akan mengikuti Pemilukada adalah pasangan John Tabo (incumbent) –
H Edi Suyanto dan Usman Wanimbo – Amos Jikwa.
Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud
Usman Nasution membenarkan hal tersebut. Menurutnya pertikaian itu dipicu oleh
ketidaksetujuan salah satu calon terhadap Panitia Pemilihan Daerah (PPD) yang
dipilih oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).
"Ada pun penyebabnya, adanya dari pihak
incumbent, John Tabo dan Edi Suyanto tidak mengakui adanya PPD yang diangkat
KPUD Kabupaten Tolikora pada 4 Januari 2010 lalu. Di mana oleh mereka, ini
dinilai sangat berpihak pada koalisi," ujar Saud di Mabes Polri, Kamis
(16/2/2012).
Sebelumnya, pada 21 Januari 2012 lalu, satu orang
tewas, Yusuf Yikwa (16), saat bentrok antara pendukung John Tabo dan pendukung
Usman Wanimbo. Bentrokan itu bermula dari saling menghina antar pendukung.
Sementara hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi
terkait kejadian tersebut.
Bentrok mulai memanas lagi sejak Selasa 14
Februari 2012. Bentrokan itu menyebabkan sejumlah bangunan terbakar. Massa
membakar posko pemenangan Partai Demokrat. Aksi pembakaran itu menyebabkan
kantor Badan Pusat Statistik (BPS) setempat ikut terbakar.
Menurutnya, situasi Tolikara sudah mulai memanas
sepekan belakangan. Massa pendukung dua kandidat terlihat saling
mempertontonkan kekuatan masing-masin
Pihaknya
berharap pemilukada dapat dilaksanakan sebelum akhir bulan Pebruari.
"Mudah-mudahan pelaksanaan pemilukda dapat dilaksanakan sebelum akhir
bulan Pebruari 2012," harap Paulus Waterpauw.
Dikatakan, pasca konflik yang terjadi di
Kabupaten Tolikara, Polda Papua menambah personel, untuk mengamankan kawasan
itu. Sebanyak 65 anggota Brimob telah dikirim ke Tolikara untuk membantu polres
setempat dalam menanggani konflik di pedalaman Papua itu.
Menurut Waka Polda, walaupun situasi saat ini sudah kondusif,
pihaknya yang dibantu TNI tetap berjaga- jaga untuk menghindari terulangnya kembali
konflik terulang. (umagi/Dwi Putro AA)
Sumbar: Suara karya
online