Thursday, February 2, 2012

Gerakan Mambesak: Gerakan Politik Identitas di Papua

Mypapua     10:24 PM  



PAPUA (UMAGI) --- Septer Manufandu, Sekretaris Eksekutif FOKER LSM Papua mengatakan bahwa Gerakan Mambesak yang dibangun oleh Arnold C. Ap adalah bagian dari gerakan politik identitas di Papua. Keberhasilan Group Mambesak ini mampu membangkitkan kesadaran dan rasa bangga atas budaya serta semangat identitas Papua.


“Gerakan politik identitas ini sebenarnya terjadi di dalam kelompok-kelompok yang sedang termarjinal dalam satu negara. Untuk mempertahankan eksistensinya, mereka muncul dengan identitas mereka. Baik melalui budaya, keagamaan atau melalui cara-cara yang mudah dikenal secara fisik oleh komunitas banyak,” demikian kata Manufandu kepada tabloidjubi.com di Abeoura, Kamis(2/2).
Menurut Manufandu di  Indonesia, dari Sabang hingga Merauke dalam konteks kebhinekaan, semua hadir dengan keberagaman (plural). Jadi kata Manufandu masing-masing menonjolkan identitas budayanya sendiri-sendiri.
“Dalam perpolitikan itu, ada yang dominan dan ada yang tidak dominan. Ada kelompok yang mayoritas kemudian mendominasi dalam politik identitas dengan menggunakan budaya atau kepercayaan mereka tetapi mereka memunculkan identitas mereka sebagai salah satu masyarakat tertentu. Seperti Jawa atau Papua,” kata Manufandu lagi.
Menurut Manufandu, hal ini sebenarnya wajar dan mesti dihargai. Misalnya konflik yang selama ini terjadi di Maluku, politik identitas yang dikedepankan adalah kepercayaan. Bengitu pula yang terjadi di Poso dan beberapa tempat yang lain. Dalam konteks kebhinekaan ini, sering menimbulkan konflik ketika ada kelompok yang memainkan politik identitas yang dominan serta merugikan kelompok yang lain dan terjadi dalam satu wilayah.
“Di Papua hal itu juga sangat mungkin terjadi. Secara khusus Orang Papua, untuk mempertahankan eksistensinya, Orang Papua kemudian mendefinisikan dirinya sebagai Papua. Papua yang seperti apa? Ini juga harus jelas. Karena di Papua sendiri cukup banyak entitas suku yang independen tapi pada saat yang bersamaan, mereka punya otoritas dan identitas masing-masing. Dimana satu suku tidak bisa memimpin suku yang lain karena memiliki sistem kepemimpinan yang berbeda,” jelas Manufandu lagi.
Dengan gaya politik tradisional, di mana komunitas-komunitas yang aktif dengan politik tradisional dengan sendirinya akan melahirkan politik identitasnya. Seperti Komunitas Sentani, Komunitas Biak dan lain-lain. Kelompok ini adalah komunitas yang dominan dan dinamikanya cepat. Komunitas ini dapat memproduksi sesuatu untuk memunculkan identitas mereka.
“Hal yang menarik lainnya adalah, politik identitas ini kemudian diperankan dari komunitas lalu masuk ke ranah publik. Misalnya posisi-posisi tertentu seperti di partai politik, di pemerintahan akan memiliki pengaruh yang signifikan karena mereka memainkan politik identitas dari komunitasnya,” ungkap SE FOKER LSM ini.
Masih menurut Manufandu, hal ini akan menjadi masalah ketika dibenturkan. Seperti membenturkan kepercayaan yang berbeda atau membenturkan dua kebudayaan yang berbeda. Di sini akan menimbulkan gesekan-gesekan konflik. Harus ada akulturasi untuk memunculkan identitas politik yang lebih kuat karena sampai saat ini, definisi tentang Orang Papua belum selesai.
“Gerakan Mambesak adalah bagian dari gerakan politik identitas di Papua. Arnold Ap menggunakan pendekatan dan perspektif anthropology untuk mencoba mendefinisikan Ke-Papua-an Orang Papua itu seperti apa tetapi sampai saat ini belum tuntas,” kata Manufandu.
Gerakan budaya ini kemudian mendapat respon dari Pemerintah Pusat. Gerakan Mambesak hanya berada pada tataran budaya tetapi mampu membangkitkan identitas kultural Rakyat Papua. Arnold Ap yang saat itu menjadi Kepala Museum Uncen, setiap bulan di depan pelataran Museum Uncen,  menampilkan lagu Papua dan tari serta cerita-cerita mob atau joke khas Papua yang mampu menghibur masyarakat Papua.  Bahkan saat masih menjadi mahasiswa mampu membangkitkan rasa ke-Papua-an di kalangan Rakyat Papua (JUBI)

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS