JAYAPURA (UMAGI) - Sebanyak 34 warga Kabupaten Tolikara, Papua, terpaksa harus
diterbangkan ke Jayapura untuk dirawat intensif di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) DOK II karena terluka parah akibat konflik Pilkada yang
terjadi di daerah itu .
Ke-34 warga itu diketahui sebagai pendukung calon Bupati John Tabo,
sebagian besar dari mereka terluka terkena anak panah di dada, perut,
kepala, kaki, bahkan ada yang . Di mana kebanyakan dari mereka terluka
panah di bagian dada, perut, kepala, kaki serta mata.
Menurut soerang pendukung John Tabo, Linus Yikwa, di Jayapura Jumat,
masih ada sekitar 40 lebih korban lagi yang akan di evakuasi ke
Jayapura. Di mana seluruhnya terkena luka panah yang sangat serius,
sehingga harus dirawat secara intensif.
Konflik itu, kata Linus, dipicu terjadinya pergantian antar waktu
(PAW) KPU lama, langkah yang tidak diinginkan oleh pendukung John Tabo.
Sementara pendukung Usman menginginkan KPU baru harus melaksanakan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Tolikara.
Akibat konflik yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Pilkada yang
dijadwalkan akan berlangsung pada Jumat (17/2) terpaksa ditunda hingga
batas waktu yang belum ditentukan.
"Pilkada Tolikara ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Nanti akan dilihat perkembangan kondisi di lapangan bila sudah kondusif
dapat dilanjutkan," kata Ketua KPU Provinsi Papua, Benny Sweny.
"Kejadiannya di Kabupaten Tolikara, Papua, pada 15 Februari. Pendukung
John Tabo-Edy Suyanto dari Golkar dan Usman Wanimbo-Amos Jikwa dari
partai koalisi saling serang," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud
Usman Nasution di Jakarta, kemarin.
Saud menjelaskan bentrokan itu dipicu tidak diakuinya Panitia Pemilihan Daerah (PPD) oleh calon incumbent,
John Tabo-Edy. Padahal PPD telah dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kabupaten Tolikara pada 24 Januari 2010. Pasangan tersebut menilai
PPD berpihak kepada pasangan yang diusung partai koalisi.
Menurut Saud, selain menelan korban jiwa, bentrokan itu juga
mengakibatkan sedikitnya 30 rumah rusak. Bukan itu saja, kantor DPRD,
sekretariat Partai Demokrat, kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
setempat, 2 mobil, dan 1 motor juga rusak.
"Kasusnya saat ini ditangani Polres Tolikara untuk mengungkap para pelakunya," kata Saud.
Kapolres Tolikara AKB Rahmat Siregar menyatakan hingga kemarin
kondisi belum kondusif. Karena itu, rapat muspida memutuskan menunda
pemungutan suara yang rencananya digelar pada hari ini.
(Umagi/KR-ALX)
SUMBER: ANTARANEWS