Sudah…Sudah…Sudah
Ceraikan Aku, Aku Tak Mampu Bersamamu Lagi.
Aku Ingin Berpisah, Jangan Halangi Mauku.
Kini Aku Tlah Tahu, Surat Nikah Bertinta Emas
Nyatanya Palsu & Penuh Kebohongan.
Sejak Awal Bersamamu, Aku Tlah Menderita.
Perkawinan Oleh Restu Sepihak, Membuatku Menderita.
Entah Apa Alasan Orang Tuaku “MERESTUI” Perjodohan Ini.
(......Aku Tak Tahu)
Cinta dan Kasih Sayang Tak Pernah Kurasakan,
Aku Tak Tahu Apa Wujudnya.
Kau Tak Pernah Memberikannya.
Sebaliknya Kau Diam-Diam Menjalin Cinta Lain,
Hubungan Asmaramu Yang Dulu Kian Mesra
Kau Selingkuh Dengan Mereka Yang
Berjasa “Melegalkan” Pernikahan Kita.
Ceraikan Aku, Bebaskan Aku…
Aku Mau Pergi… Pulang Kekehidupanku Dulu,
Kehidupan Yang Tidak Pernah Mengenal Air Mata & Darah Siksaan.
Biarkan Aku Memilih Jalan Hidupku Sendiri.
Entah Nanti Lebih Buruk, Tapi Itu Pilihanku,
Daripada Menderita Dalam Siksaan Bersamamu…
Empat Puluh Dua Tahun Mengarungi Hubungan Ini,
Sungguh Sangat “MELELAHKAN”.
Raga & Batinku Kau “CAMBUK”, Demi Warisan Kekayaanku Semata.
Satu Demi Satu Hartaku Tlah Kau Rampok.
Toko Perhiasaan, Talang Minyak, Hektaran Tanah,
Tambak Mutiara, Empang Ikan, Aneka Satwa Dipenangkaran.
Semua….Semua…. Semua Yang Aku Punya.
Seharusnya Aku Bisa Bahagia & Sejahtera Atas Milikku
Tapi Nyatanya Kau Manfaatkannya Hanya Demi Menopang Nyawamu,
Kekasih Gelapmu & Kerabatmu Semata.
Aku Hanya Mau Pergi & Menjadi Diriku Sendiri,
Kau Tlah Lukai Semua Yang Aku Punya.
Tetes Air Mataku Tak Pernah Usai,
Selalu Berderai Mengiringi Amis Darah Yang KianTercurah.
Selama Ini Aku “TERBELENGGU” Dalam Kebisuan.
Seringkali Aku Mencoba ‘Tuk Mengadu,
Secara Wajar Tentang Perlakuanmu Itu,
Tapi Yang Kudapati Hanyalah Balasan Siksaan.
Aku Pun Ingin Rasakan Wujud Cinta Yang Sesungguhnya
Cinta Nyata Yang Pernah Kutonton dalam “Drama Sinema”,
Kasih Sayang Yang Pernah Kubaca dari Sekumpulan Koleksian Komikku..
Kini Aku Sadar..
Aku Sudah Dewasa, Bisa Bedakan Yg Baik & Buruk.
Aku Pun Tahu Memilih Mana Yang Terbaik.
Aku Hanya Ingin Keluar Dari Jeratan Siksaan.
Mencoba Menggapai Indahnya Kebebasan & Kedamaian.
Meskipun Berat Untuk Jalani Kehidupan Baru,
Tapi Itu Pilihan Terbaik Yang Harus Kuputuskan.
Yang Aku Tahu, Aku Mau Pergi Menjauh Dari Siksaan.
Menikmati Kesendirian Ini Bersama Apa Yang Kupunya.
Sisa Warisan Kekayaanku Masih Ada,
Masih Mampu Menyambung Nyawaku
Juga Menopang Anak Cucuku Kelak….
Aku Hanya Ingin Bebas… Bebas dari Siksaanmu,
Aku Ingin Hidup Damai....Hidup Damai di Alamku
Alam Yang Penuh Cinta dan Kasih Sayang..
Jangan Rayu Diriku, Aku Mau Pergi Mencari “KEBEBASAN”
“KEBEBASAN” Yg Tak Akan Pernah Kurasakan
Jika Terus Hidup Bersamamu ……
(©Simon Y. Mandowen)
