Tuesday, January 17, 2012

MATINYA PERSATUAN GERAKAN PAPUA, JAKARTA MENEMUKAN HARGA TAWAR

Mypapua     6:19 PM  

PAPUA (UMAGI)-- Pemetaan yang dilakukan jakarta  (rezim pemerintah) sudah bisa di katakan cukup berhasil dengan mengklasifikasi gerakan perlawanan baik organisasi pemuda, mahasiswa, faksi perjuangan, tokoh agama. dan tokoh adat di papua.

Di awal tahun 2012 beberapa peryataan yang mengambarkan kondisi sebenaranya yang terjadi.
misalnya pernyataan poengky imparsial menyangkut kidak solidan barisan perlawanan, munculnya kebijakan sosialisasi UP4B yang tetap berjalan, pemetaan kekuatan agama terutama gereja dalam peran politik artinya rezim jakarta memakai PGI sebagai lokomotif mediator baru untuk menjalankan konsep jakarta yang telah disusun. Ada juga kebijakan2 baru bagi papua yang akan lebih di maksimalkan untuk memecah konsep perjuangan yang sdah diindikasikan oleh rezim jakarta mengenai ketidak solidan dalam persatuan perlawanan, misalnya muncul ide pemekaran propinsi dan kabupaten, memposisikan tenaga2 honorer sebagai pegawai negeri sipil, menggunakan partai-partai politik untuk meyakinkan dan memperkuat sistem demokrasi versi rezim di tanah papua.
Konsep penyelesaiaan papua yang sebenarnya sudah mengerucut yang di gagas oleh jaringan damai papua menyangkut dialog/perundingan jakarta papua yang melibatkan dunia internasional tidak mendapat tempat yang strategis dari rezim pemerintah karena rezim pemerintah sudah mampu membaca konsep apa yang coba dimainkan oleh gerkan pro kemerdekaan yang terlibat aktif di dalam JDP tersebut. Munculnya 5 juru runding dalam konfrensi damai di auditorium uncen merupakan awal pecahya konflik internal di JDP yang selama ini masing2 kelompok ngo, maupun aktivis papua mengagendakan agenda terselubung.
Gagalnya konsolidasi internal gerakan papua yang sudah di mediasi oleh jaringan damai papua merupakan persoalan yang harus di jawab oleh internal gerakan papua. Konsolidasi bersama WPNCL dan Konsesus Papua yang melahirkan Sekretariat Bangsa Papua (SEBAPA) tidak lanjutan dengan kerja2 riil yang maksimal dan detail tahapannya, justru konsolidasi itu seakan-akan di atas kertas dan mulut namun tidak menjalankan fungsi yang jelas, sehingga tidak heran muncul konsep kongres 3 yang sdh terlaksana dengan melahirkan konsep negera federalnya, padahal kalau kita mau amati semua aktivis2 tersebut terlibat aktif dalam mendorong konsep SEBAPA tersebut.
Ketidak solidan persatuan internal gerkan papua semakin jelas terlihat paska kongres 3 muncul saling menuduh, menyalahkan bahkan saling menghujat antar internal gerakan semakin menyakinkan rezim penjajah bahwa konsep perundingan internasional tidak menjadi penting dan strategis, artinya bahwa gerakan perlawan di papua tidak mempunyai harga tawar yang tegas dan jelas, karena masing2 faksi perjuangan menunjukkan kesombongan konsep yang bagi jakarta tidak mempunyai nilai strategis yang berarti. KOnflik internal di gerakan sangat di sukai dan merupakan keberhasilan jakarta dalam mengkotakkan-kotakkan perjungan yang kemudian akan di hancurkan secara perlahan-lahan. 
Kesombongan internal faksi dalam mengkampanyekan strategi taktik perlawanan merupakan persolan baru yang harus di cari titik temu dalam menyatukan setiap konsep perjunangan.
Pernyataan Poengky Imparsial seharusnya menjadi reflesi yang harus di akui kebenarannya, karena pernyaatan itu keluar berdasarkan analisa detail dari data2 perjuangan di internal gerakan papua. Kita seakan-akan menjadi emosial dan kaget dengan pernyataan2 yang sebenarnya betul terjadi di internal kita. Kita tidak pernah sadar bahwa persatuan kita lemah, mudah di adu, mudah menerima tawaran2 dalam bentuk uang, mudah di panggil ke jakarta, mudah untuk saling menelanjangi setiap internal gerkan kita, dan masih banyak kekurangan2 yang berpuluh-puluh tahun tidak pernah di sadari.
Perjunagan Papua saat ini membutuhkan pemimpin2 yang jiwanya sadar dan menghargai setiap perbedaan konsep yang akan di satukan dalam satu strategi perjuangan yang strategis. Perjungan Papua tidak membutuhkan pemimpin yang sobong, suka menghujat, dan saling beradu kosep konsep yang memecah belah kesolidan persatuan.
Perjuangan ini menjadi terhambat dan sangat lambat di karenakan ketidak beresan dalam konsolidasi internal gerakan-gerakan perlawanan di papua.
Jadikan KOnsep Persatuan Nasional gerkan pembebasan Nasional Papua menuju kedaulatan nasional yang merdeka dan berdaulat sebagai agenda mendesak dan strategis di setiap internal gerakan kita.
' BERSATU UNTUK PEMBEBASAN NASIONAL'...WA...WA...WA.WA....WA.WA.....

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS