Sunday, December 11, 2011

Warga Papua Turun ke Jalan Tuntut HAM Ditegakkan

Mypapua     12:32 AM  

Warga Papua Turun ke Jalan Tuntut HAM Ditegakkan

UMAGINEWS-- Konflik di Papua dikritisi Mahasiswas dasn warga Papua di Surabaya dengan berunjuk rasa di depan gedung Grahadi. Aksi yang diikuti sekitar 120 orang tersebut meminta agar konflik di Papua diselesaikan secara damai, bukan militer.

"Kami mengingatkan bahwa masih banyak pelanggaran HAM terjadi di Papua," kata Jubir aksi unjuk rasa, Fatkhul Khoiri, kepada wartawan, Sabtu (10/12/2011).

Memang, selain warga Papua, aksi unjuk rasa tersebut juga diikuti oleh massa dari beberapa LSM seperti Kontras, Safy Amira, Kampus PR, Pusham Ubaya, Gaya Nusantara dan beberapa yang lain. 


Fatkhul mengatakan bahwa datangnya reformasi tidak mengubah situasi di Papua. Masa reformasi tetap saja membawa banyak pelanggaran HAM di Papua.
Setidaknya ada 4 peristiwa besar pelanggaran HAM di Papua yakni peristiwa Abepura, peristiwa Wasior, pembunuhan Theys dan peristiwa Wamena. 

"Dan yang sekarang adalah freeport," tambah Fatkhul.

Fatkhul meminta agar konflik di Papua diselesaikan secara dialog atau damai, bukan dengan kekerasan atau militer. Cara orde baru yang selalu menggunakan cara kekerasan rupanya diulangi lagi oleh pemerintah di orde reformasi ini. Jadi, hasilnya sama saja.

"Gunakanlah perspektif Papua untuk penyelesaian konflik, jangan gunakan perspektif Jakarta," tandas Fatkhul.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, dua pria warga Papua mengenakan pakaian adat asli Papua. Tanpa baju, mereka hanya mengenakan koteka untuk menutup alat vitalnya. Mereka juga membawa panah sebagai senjata tradisional suku di Papua. Sebelumnya peserta aksi melakukan longmarch mulai Jalan Basuki Rahmat hingga gedung grahadi.




Mahasiswa Papua Demo Tuntut Penuntasan Persoalan Papua

suarasurabaya.net| Puluhan mahasiswa asal Papua yang datang dari beberapa kampus di Kota Surabaya dan beberapa kota disekitarnya, Sabtu (10/12/2011) menggelar aksi didepan Grahadi, Surabaya. Mahasiswa Papua menuntut penuntasan persoalan Papua.Berkumpul disekitar kawasan Jl. Pandegiling, Surabaya, puluhan mahasiswa Papua tersebut kemudian bergerak, berjalan kaki menuju kawasan Jl. Gubernur Suryo tepatnya didepan Grahadi.

“Persoalan-persoalan di Papua yang berbuntut tindak kekerasan oleh aparat keamanan, Polisi, Brimob maupun TNI, berdampak terjadinya korban dikedua belah pihak. Kami berharap, pemerintah menuntaskan persoalan di Papua,” kata Fatkulcoir juru bicara aksi.

Sambil mengenakan Koteka, membawa busur dan anak panah, serta membawa tombak, dan tanpa mengenakan busana, beberapa mahasiswa Papua, bergerak menarikan gerakan-gerakan tarian perang menghadapi musuh.

Polisi yang mengawal massa aksi sejak dari kawasan samping Hotel Santika, Jl. Pandegiling, Sabtu (10/12/2011) ini, tidak seperti biasa, jumlahnya cukup banyak dan tidak hanya yang berseragam.

Sampai didepan Grahadi, massa aksi langsung membentangkan poster, tentang penolakan aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah terkait penuntasan persoalan di Papua. Beberapa poster berisi gambar-gambar korban kekerasan di Papua.

“Sampai hari ini, pemerintah pusat selalu mencoba menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua melalui kacamata mereka, bukan melalui kacamata warga Papua. Karena itu, persoalan Papua sampai saat ini masih belum tuntas. Itu juga jadi tuntutan warga Papua,” tambah Fatkulcoir saat berbicara dengan suarasurabaya.net, Sabtu (10/12/2011) dilokasi aksi.

Aksi massa mahasiswa Papua, Sabtu (10/12/2011) didepan Grahadi Surabaya seperti dilansir dalam pernyataan sikapnya didukung sejumlah elemen diantaranya, Kontras, Pusham Ubaya, Savy Amira dan puluhan elemen lainnya.(tok) 

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS