Sunday, December 18, 2011

Temui Pimpinan Gereja Papua, SBY Perintahkan Kapolri Hentikan Operasi Matoa di Paniai

Mypapua     5:04 AM  


JUBI---Pemimpin Gereja di Papua telah menemui Presiden Indonesia, Soesilo Bambang Yoedhoyono guna membahas dan menyampaikan pokok-pokok pikiran mereka terhadap kondisi aktual Papua. Pertemuan yang diprakarsai oleh Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini berlangsung selama dua jam pada Jumat (16/12) malam di Cikeas. 
Keempat pimpinan gereja tersebut, yakni Pdt. Jemima Krey, Rev Benny Giay, Pdt Socratez Sofyan Yoman dan Pendeta Martin Luther Wanma menyampaikan surat tujuh halaman kepada Presiden Yudhoyono. Surat tersebut berisikan permintaan pada pemerintah Indonesia untuk melakukan dialog dengan rakyat
Papua. Selain permintaan dialog, dalam surat tersebut Presiden Yudhoyono diminta agar menghentikan Operasi Matoa di Paniai, yang telah menyebabkan 14 orang tewas dan beberapa desa dibakar.


Keempat pemimpin gereja ini juga menyampaikan permintaan agar menarik pasukan non-organik dari Papua, melepaskan tahanan politik Papua dan membatalkan Peraturan Pemerintah Nomor 77/2007 yang melarang bendera Bintang Kejora. Selain itu mereka juga menyampaikan pandangan mereka bahwa Otonomi Khusus 2001 di Papua telah gagal namun mereka mempertanyakan pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dipastikan berjalan tanpa partisipasi dari orang Papua.

Dihadapan keempat pimpinan gereja di Papua ini, Yudhoyono langsung meminta kepala polisi Jenderal Indonesia Timur Pradopo untuk menghentikan Operasi Matoa. Dia juga menyebutkan bahwa Presiden AS Barack Obama dan Menlu Hillary Clinton telah mengangkat masalah pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Yudhoyono dalam pertemuan tersebut menyambut adanya semacam dialog. Namun ia mengingatkan bahwa sebagai presiden ia harus menjaga integritas wilayah Indonesia. Dia berjanji untuk menegakkan hukum di Papua dan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia. Yudhoyono dalam kesempatan tersebut berjanji untuk melakukan dialog selanjutnya dengan empat Pendeta pada minggu ketiga bulan Januari.

Phil Erari, mantan Ketua PGI yang memediasi pertemuan ini mengatakan bahwa keempat Pimpinan Gereja Papua ini sudah menyampaikan fakta sejarah kepada Presiden. “Kami juga sudah memaparkan fakta sejarah yang terjadi di Papua seperti dicetuskannya Trikora, berlanjut ke Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), dan berlanjut sampai terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk yang paling baru terjadi di Kabupaten Paniai,” tulis Phil dalam surat elektronik di sebuah mailing list.
Dalam pertemuan ini, selain Yodhoyono, hadir juga Wakil Presiden Boediono dan beberapa anggota kabinet, beberapa perwira tinggi militer Indonesia dan Kapolri. (Victor Mambor)



Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Translate

Followers

NEWS