Tuesday, November 15, 2011

Mahasiswa Papua di Yogyakarta Mengaku Diintimidasi

Mypapua     1:38 PM   No comments

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Sebanyak empat mahasiswa Papua di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku diintimidasi. Mereka ini, tiga orang tinggal di Kota Yogyakarta dan seorang di Gunungkidul.

Intimidasi itu terkait keberadaan mereka sebagai orang Papua yang dipersepsikan mempunyai keinginan untuk melepaskan diri dari NKRI. Intimidasi tersebut dalam bentuk ucapan seseorang yang tidak jelas identitasnya.


"Saat di gereja, saya ditanya seorang jemaat. Kamu orang Papua yang memilih merdeka, ya?" kata Sagrim Hamah, salah seorang Papua, saat mengadu di ruangan Sekretaris Daerah DIY, Selasa, 15 November 2011.

Sagrim mengaku tak mengenal jemaat tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di Gereja Emil di Jalan Bumijo Kota Yogyakarta, Minggu pagi lalu. "Saya hanya bilang, 'manusia diciptakan Tuhan bukan untuk dijajah. Kemerdekaan itu diberikan Tuhan'," kata Sagrim.

Intimidasi juga dialami Markus Colossa, seorang mahasiswa Papua, saat tengah makan di sebuah warung di Jalan Parangtritis. Menurut Sagrim, Markus didatangi orang tak dikenal yang menanyakan apakah dirinya orang Papua yang menginginkan merdeka.

"Kalau ingin merdeka, kamu bisa diperlakukan tidak seperti manusia. Tapi disayat seperti binatang," kata Sagrim menirukan cerita Markus.

Seorang mahasiswi Papua yang kuliah di akademi perawat juga mendapat intimidasi di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Dia diminta seseorang menunjukkan letak asrama mahasiswi Papua di DIY dan ditanya identitasnya. "Kami datang kepada Sultan untuk memastikan keamanan mahasiswa Papua di DIY," kata Gerard Bidana, perwakilan Lembaga Intelektual Tanah Papua.

Sekitar 7.500 mahasiswa Papua tinggal di DIY. Mereka ini tengah menempuh pendidikan S1, S2, dan S3. Menurut Gerard, sebagian kecil dari mahasiswa itu sudah pulang ke Papua karena resah adanya isu penggeledahan asrama Papua. Isu itu muncul terkait kondisi politik di Papua yang tengah memanas.

"Kami juga tengah mengupayakan untuk minta perlindungan aparat keamanan," kata Gerard yang memastikan tetap bertahan di Yogyakarta.

Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum DIY Sigit Sapto Raharjo yang menemui mahasiswa Papua menjanjikan untuk mengkoordinasikan soal pengamanan itu dengan aparat terkait. "Mereka menyatakan bahwa orang yang mengintimidasi bukan orang Yogyakarta," kata Sigit.

Mypapua


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 SILAKAN BERKOMENTAR :

silakan komentar anda!

Translate

Followers

NEWS